Terbit: 9 February 2018 | Diperbarui: 9 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini wanita kerap takut kalau mengalami keputihan. Mereka selalu menganggap kalau keputihan adalah tanda tidak sehatnya organ seksualnya. Padahal, keputihan yang berjalan secara normal memberikan dampak baik pada wanita. Nah, agar Anda bisa membedakan mana yang merupakan keputihan normal dan keputihan abnormal, simak ulasannya di bawah ini.

Membedakan Keputihan Normal dan Abnormal pada Wanita

Keputihan yang terjadi normal
Keputihan yang terjadi secara normal justru bermanfaat untuk tubuh. Cairan atau semi padat yang keluar dari vagina justru membantu wanita membersihkan alat kelaminnya. Saat cairan keputihan muncul, segala jenis bakteri akan ikut terbawa dan akhirnya terbuang sehingga vagina akan selalu bersih.

Salah satu tanda keputihan berjalan dengan normal adalah tidak adanya bau pada cairan yang keluar. Selain itu, cairan yang keluar juga putih dan bening. Kalau keputihan yang Anda alami seperti ini, jangan khawatir, tubuh sedang sehat dan organ reproduksi sedang melakukan pembersihan.

Keputihan yang terjadi secara abnormal
Sedikit berbeda dengan keputihan normal, keputihan abnormal terjadi karena ada infeksi pada vagina dan area di sekitarnya. Infeksi ini menyebabkan vagina mengeluarkan cairan agak kental dengan warna hijau kekuning-kuningan. Selain itu, cairan jua berbau tidak sedap dan menyebabkan rasa gatal di vagina.

Kalau Anda mengalami keputihan jenis ini, segera lakukan pengobatan atau temui dokter. Selanjutnya kalau sudah sembuh lakukan langkah pencegahan di bawah ini.

  • Rajinlah mengganti celana dalam, kalau sudah kotor segara ganti agar tidak ada bakteri yang masuk dan menginfeksi.
  • Jangan menggunakan produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia berbahaya.
  • Jangan menggunakan celana yang ketat. Udara di dalam celana akan lembap dan memudahkan bakteri dan virus berkembang.
  • Basuh vagina dari depan ke belakang untuk menghindari bakteri dari anus masuk.
  • Kurangi berendam dalam bak yang agak panas.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi