Terbit: 19 June 2019 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Wanita memang sering mengalami keputihan pada dirinya setiap beberapa bulan sekali. Kondisi ini termasuk wajar karena keputihan yang alami membuat area di dalam vagina menjadi bersih. Tubuh melakukan mekanismenya sendiri sehingga kotoran akan dikeluarkan bersama dengan lendir yang tidak berbau, bening, dan cenderung lebih encer.

7 Pemicu Keputihan yang Terlalu Lengket pada Wanita

Pemicu keputihan yang sangat lengket pada wanita

Keputihan yang menghasilkan lendir lebih lengket pada wanita bisa disebabkan oleh banyak hal. Yang paling umum terjadi di kalangan masyarakat terdiri dari beberapa hal di bawah ini.

  1. Menstruasi

Kalau tanggal menstruasi Anda sudah semakin dekat, kemungkinan besar tubuh akan mudah mengeluarkan lendir agak kental dan memiliki warna kekuningan. Warna ini bisa muncul karena ada percampuran dengan warna yang berasal dari darah yang akan mengalir dari rahim yang meluruh. Kalau ada perubahan warna dan muncul aroma tidak sedap, jangan abaikan.

  1. Implantasi

Implantasi biasanya terjadi setelah 10-14 hari setelah melakukan seks dan pembuahan berhasil dilakukan. Kalau implantasi berhasil dilakukan, seorang wanita akan mengeluarkan darah dalam jumlah sedikit keluar dan biasanya akan bercampur dengan lendir lain sehingga teksturnya akan lebih kental.

Implantasi biasanya hanya terjadi beberapa kali saja. Saat kantung sudah terbentuk dan janin mulai tumbuh, kemungkinan besar tidak akan keluar lagi. Kalau Anda mengalami perdarahan yang bukan implantasi dan juga menstruasi, berarti ada masalah lain dan harus segera menemui dokter.

  1. Infeksi ragi vagina

Wanita dengan bentuk vulva yang terbuka memudahkan infeksi terjadi. Patogen akan mudah sekali masuk ke dalam vagina dan akhirnya menyebabkan masalah. Salah satu patogen yang harus dihindari adalah jamur atau ragi bernama Candida. Kalau wanita mengalami infeksi ini mereka akan mengalami beberapa tanda di bawah ini.

  • Keluar cairan yang mirip sekali dengan keputihan dan memiliki aroma mirip sekali dengan keju. Cairan yang keluar juga sangat kental dan memiliki warna putih.
  • Cairan yang keluar dan memiliki tekstur kental cenderung memiliki aroma yang tidak sedap.
  • Muncul sensasi panas dan juga pembengkakan di sekitar vagina. Dengan kondisi ini wanita tidak akan tahan saat berkemih. Area vagina menjadi semakin panas dan perih.
  • Nyeri saat digunakan untuk melakukan seks. Rasa nyeri ini cenderung susah dicegah meski wanita menggunakan pelumas tambahan.
  1. Bacterial vaginosis

Vagina memiliki bakteri yang hidup di dalamnya dan memberikan banyak sekali manfaat. Secara umum bakteri ini akan melindungi vagina dari infeksi yang muncul dari luar. Namun, karena kondisi tertentu, bakteri yang ada di dalam vagina jadi tumbuh lebih banyak dan memicu kondisi bernama bacterial vaginosis yang mengganggu.

Wanita yang mengalami bacterial vaginosis biasanya akan mudah sekali mengalami beberapa masalah seperti nyeri atau terasa panas di vagina. Aroma dari vagina juga jadi berubah dan cenderung menjadi lebih amis dari biasanya. Kalau sudah parah, akan keluar cairan tertentu dengan warna putih, abu-bau, atau kehijauan dan kental.

  1. Trichomoniasis

Wanita yang mengalami infeksi Trichomoniasis biasanya akan mengalami beberapa tanda seperti mengeluarkan cairan berwarna kuning, hijau, hingga abu-abu dari vagina. Cairan yang keluar juga memiliki tekstur lebih kental dan memiliki aroma tidak sedap.

Tanda dari penyakit ini mungkin hampir sama dengan penyakit seks yang lain, jadi pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengetahui detail masalahnya. Selain tanda yang umum terjadi, area vulva juga akan terlihat sangat memerah.

  1. Klamidia

Klamidia adalah salah satu kasus penyakit menular seksual yang paling banyak dialami oleh masyarakat. Bahkan, di Amerika saja pada tahun 2017 dilaporkan ada sekitar 1,7 juta kasus yang terjadi. Seseorang yang mengalami klamidia akan mengalami keputihan dengan cairan lebih kental dan aromanya tidak sedap. Nyeri di vagina sangat intens sehingga seks yang dilakukan akan sangat menyakitkan.

  1. Gonore

Gonore adalah penyebab terakhir dari keputihan yang mengeluarkan cairan lebih kental dari biasanya. Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh seorang wanita melalui aktivitas seks dengan pria yang memiliki penyakit serupa.

Gejala dari gonore kurang lebih sama dengan infeksi saluran kemih. Itulah kenapa beberapa orang sering sekali salah mengenali. Pemeriksaan langsung ke dokter harus dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh terkini. Tanda dari gonore selain mengeluarkan cairan kental adalah nyeri di vagina saat bercinta dan perdarahan di luar waktu menstruasi.

Kapan harus menemui dokter?

Anda bisa menemui dokter atau melakukan pemeriksaan kesehatan kalau mengalami beberapa hal di bawah ini.

  • Muncul aroma yang tidak sedap dari vagina. Aroma yang tidak sedap ini merupakan tanda dari infeksi yang terjadi.
  • Munculnya nyeri di area vagina atau bawah perut. Nyeri ini biasanya cukup intens dan kerap membuat beberapa orang merasa tidak nyaman.
  • Terasa sangat gatal dan tidak nyaman. Anda bisa tidak sengaja menggaruknya di area vagina hingga terjadi iritasi dan juga luka.
  • Perasaan terbakar di sekitar vagina apalagi saat digunakan untuk berkemih atau berhubungan badan.
  • Terjadi perdarahan yang tidak ada hubungannya dengan menstruasi. Perdarahan ini bisa saja cukup intens atau ikut terbawa dengan urine.

Inilah beberapa pemicu keputihan pada wanita yang menghasilkan lendir sangat kental dan mengganggu. Dari beberapa penyebab di atas, ada yang merupakan siklus alami tubuh dan ada yang berasal dari infeksi yang disebabkan oleh patogen. Tugas Anda adalah mengetahui apakah ada darah, warna selain putih, dan aroma tidak sedap lainnya. Kalau sampai hal itu muncul, berarti ada infeksi yang terjadi.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi