Terbit: 22 January 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Keluar flek cokelat berhari-hari bisa disebabkan oleh berbagai hal, dari yang ringan hingga yang membutuhkan penanganan khusus. Meski begitu, pada sebagian besar kasus, munculnya flek adalah sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan.

Keluar Flek Cokelat Berhari-Hari, Berbahayakah?

Penyebab Muncul Flek Cokelat

Keluarnya flek cokelat sebelum menstruasi umumnya tidak berbahaya dan tidak selalu diketahui penyebabnya dengan jelas. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab munculnya flek, di antaranya:

1. Kehamilan

Pendarahan atau flek ringan bisa menjadi tanda awal kehamilan. Kondisi ini disebut juga pendarahan implantasi, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.

Pendarahan implantasi biasanya terjadi 1–2 minggu setelah pembuahan. Flek sering kali terjadi ketika awal menstruasi. Konsultasi dengan dokter diperlukan jika Anda merasa hamil atau melakukan melakukan tes kehamilan di rumah.

Jika tidak ada kehamilan, flek mungkin disebabkan oleh:

  • Darah yang tertinggal di rahim beberapa hari setelah akhir periode.
  • Awal periode menstruasi.
  • Flek ovulasi, yang mungkin berwarna cokelat kemerahan.
  • Reaksi terhadap Pap smear atau pemeriksaan vagina.
  • Reaksi saat berhubungan seks, terutama jika dilakukan dengan sangat bertenaga.

2. KB Hormonal

Ketika seseorang wanita mengonsumsi pil KB, menggunakan KB suntik 1 bulan, KB suntik 3 bulan, biasanya ada efek samping seperti  keluar flek cokelat berhari-hari. Keluarnya flek ini dikenal sebagai pendarahan terobosan, yaitu menstruasi palsu karena kadar hormon tidak  stabil.

Menstruasi terjadi ketika hormon kewanitaan sedang dalam kadar yang rendah, akibat ketika masa subur tidak dibuahi, sedangkan dengan KB hormonal, hormon estrogen ditekan dengan pemberian hormon lain, sehingga ketidakstabilan hormon ini menyebabkan flek darah.

3. Ovulasi

Ovulasi adalah saat ovarium melepaskan sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi di antara siklus menstruasi dan bisa menyebabkan terjadinya flek.

Selain itu, pergeseran hormonal yang terjadi sekitar waktu ovulasi juga dapat menyebabkan nyeri payudara, peningkatan lendir serviks, dan kembung.

4. Fluktuasi Hormon

Fluktuasi hormon terkadang dapat memengaruhi siklus menstruasi dan menimbulkan flek sebelum menstruasi. Flek lebih mungkin terjadi ketika siklus menstruasi seseorang pertama kali terbentuk. Selama tahap ini, menstruasi biasanya berlangsung singkat dan ringan.

5. Hubungan Seksual

Berhubungan seksual dapat mengiritasi jaringan halus vagina, suatu kondisi yang terkadang menyebabkan sedikit pendarahan. Jika perdarahan ini terjadi secara teratur, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan pelumas vagina untuk mengurangi risiko trauma jaringan saat berhubungan seks.

Anda harus menemui dokter jika pendarahan setelah berhubungan seks menjadi semakin parah atau menyebabkan kekhawatiran.

6. Perimenopause

Perimenopause adalah transisi menuju menopause dan biasanya berlangsung lama.  Selama periode ini, kadar hormon dapat berfluktuasi secara acak hingga menyebabkan keluar flek coklat berhari-hari, namun hal itu tergantung seberapa parah menstruasi yang Anda alami.

7. Kanker Serviks

Dalam kasus yang jarang terjadi, keluarnya flek sebelum menstruasi bisa menjadi gejala kanker serviks. Gejala kanker serviks lainnya meliputi:

  • Menstruasi yang lebih berat atau lebih lama dari biasanya.
  • Pendarahan setelah berhubungan seks.
  • Perdarahan vagina setelah menopause.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
  • Mengalami keputihan yang tidak biasa.

Konsultasi dengan ginekolog diperlukan jika Anda mengalami beberapa gejala seperti di atas. Dokter mungkin dapat melakukan Pap smear untuk menguji sel-sel abnormal di serviks.

8. Infeksi Menular Seksual

Klamidia dan gonore adalah kondisi yang dapat menyebabkan keluar flek cokelat berhari-hari. Infeksi ini bisa didapatkan melalui seks vaginal, oral, atau anal. Kondisi ini biasanya dimulai dengan sedikit atau tanpa gejala. Saat infeksi berlanjut, flek bisa terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti:

  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
  • Perubahan keputihan.
  • Keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning berbau busuk.
  • Mual.
  • Demam.
  • Anus terasa gatal, keluarnya cairan, nyeri, atau perdarahan.

9. Radang Panggul

Keadaan ini dapat terjadi jika infeksi menular seksual tidak diobati. Hal ini juga menandakan bahwa infeksi telah menyebar dari vagina ke organ reproduksi. Seperti infeksi lain, keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan dan flek yang tidak teratur.

Gejala lainnya yang bisa terjadi, antara lain:

  • Nyeri di panggul atau perut.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Keputihan yang berat atau berbau tidak sedap.
  • Pendarahan setelah hubungan seksual.
  • Demam dan menggigil.

10. Berat Badan

Berat badan yang sangat rendah dapat memengaruhi hormon tubuh. Ketika hormon terganggu, hal itu mungkin menghentikan ovulasi. Keadaan ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut amenore (tidak mengalami menstruasi bulanan). Gejala lain selain flek, antara lain:

  • Rambut rontok.
  • Sakit kepala.
  • Jerawat.
  • Keluarnya cairan susu dari puting.

11. Sindrom Ovarium Polikistik

Menstruasi yang tidak teratur merupakan gejala sindrom ini. Hal ini disebabkan oleh hormon yang disebut androgen yang mengganggu ovulasi. Jika ini terjadi, Anda mungkin mengalami pendarahan atau flek, bukan menstruasi yang sebenarnya.

Gejala lain yang bisa terjadi terkait sindrom ini, antara lain:

  • Muncul jerawat.
  • Kelebihan rambut tubuh atau wajah.
  • Pola kebotakan pria.
  • Penambahan berat badan.
  • Nyeri panggul.
  • Infertilitas.

12. Penyakit Tiroid

Salah satu gejala dari kondisi ini adalah siklus haid tidak teratur. Apabila terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid yang dilepaskan dalam tubuh, Anda mungkin akan mengalami menstruasi ringan. Menstruasi juga bisa menjadi berat atau berhenti.

Gejala lainnya termasuk:

  • Kelelahan.
  • Kegelisahan.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan.
  • Infertilitas.
  • Masalah selama kehamilan.

Penyakit tiroid lebih umum terjadi langsung setelah kehamilan atau menopause.

13. Stres

Munculnya flek juga bisa menandakan tanda stres berlebih. Stres bisa bersifat fisik seperti terlalu banyak olahraga, diet ketat, atau penyakit parah. Selain itu, stres juga bersifat emosional, yang mungkin disebabkan oleh peristiwa besar dalam hidup seperti perceraian, kematian, atau deadline pekerjaan.

Stres juga bisa membuat menstruasi lebih terasa menyakitkan atau membuat berhenti sama sekali sampai penyebabnya diatasi.

Nah, itulah berbagai kemungkinan keluar flek cokelat berhari-hari yang harus Anda waspadai.

 

  1. Burgess, Lana. 2020. What causes brown discharge before a period?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321929. (Diakses pada 22 Januari 2021).
  2. Marcin, Ashley. 2019. What Does It Mean If You Have Spotting Instead of Your Period?. https://www.healthline.com/health/womens-health/spotting-instead-of-period. (Diakses pada 22 Januari 2021).
  3. Nall, Rachel. 2019. What causes spotting before a period?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325087#ovulation. (Diakses pada 22 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi