Terbit: 18 November 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Terdapat beberapa jenis aroma vagina yang mengindikasikan masalah pada vagina. Vagina sehat memiliki sedikit bau, itu normal, namun aroma yang terlalu menyengat bisa menandakan masalah kesehatan. Lebih lanjut simak penyebab hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Mengenali 9 Jenis Aroma Vagina, Bau Apa yang Berbahaya?

Jenis Aroma Vagina dan Artinya

Vagina memiliki aroma yang unik dan berbeda pada setiap wanita. Apa yang Anda makan, pola hidup, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan dapat memengaruhi aroma vagina Anda.

Sebagian besar aroma vagina yang sedikit kurang sedap wajar terjadi, namun aroma yang sangat menyengat dan berubah-ubah bisa menjadi tanda infeksi vagina atau kondisi lainnya. Sebelum Anda menggunakan produk pembersih vagina, sebaiknya ketahui jenis aroma vagina, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini:

1. Bau Amis

Wanita akan menyadari bau amis dari vagina dan itu bisa menurunkan kepercayaan diri. Sebagian besar wanita akan segera menggunakan produk pewangi vagina tanpa mencari tahu apa penyebabnya.

Aroma amis pada vagina bisa terjadi akibat pertumbuhan bakteri vaginosis yang tidak terkendali atau ketindakseimbangan pH antara bakteri baik dan bakteri jahat. Senyawa kimia Trimethylamine yang menyebabkan bau badan dan vagina juga bisa meningkat karena bakteri tersebut.

2. Bau Manis

Ekosistem bakteri yang berubah-ubah dalam vagina menyebabkan ketidakseimbangan pH yang kemudian dapat merubah aroma vagina. Bakteri tersebut juga dapat menyebabkan vagina berbau manis seperti tetes tebu, madu, atau kue.

Selain bakteri, pertumbuhan jamur berlebihan bisa menyebabkan aroma harum manis juga. Terkadang, aroma manis tersebut bisa berubah menjadi seperti aroma tepung, roti, atau bahkan bir. Gejalanya diikuti dengan keputihan kental dan kadang gatal.

3. Bau Tembaga

Anda tahu seperti apa bau tembaga itu? Aromanya seperti logam atau koin yang sudah lama tersangkut di tas Anda. Vagina bisa memiliki aroma seperti tembaga karena beberapa faktor, termasuk:

  • Menstruasi. Darah mengandung zat besi yang aromanya hampir persis dengan logam. Selama menstruasi, wanita mungkin merasakan aroma logam tersebut.
  • Pendarahan Akibat Seks. Hubungan seksual pada vagina yang kering dapat menyebabkan gesekan kuat dan goresan dalam vagina. Akibatnya, pendarahan ringan mungkin terjadi dan membuat aroma vagina menjadi seperti logam.

Wanita mungkin merasa tidak nyaman atau gatal, namun kondisi ini biasanya tidak berbahaya. Aroma tembaga akan hilang bila pendarahan selesai.

4. Bau Keringat

Jenis bau vagina selanjutnya seperti bau keringat atau bau badan, terkadang seperti bau herbal. Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin (keringat untuk mendinginkan tubuh) dan kelenjar apokrin (keringat yang keluar sebagai respon emosi dan tubuh).

Kelenjar apokrin diproduksi paling banyak di bagian ketiak dan selangkangan. Saat Anda sedang stres atau merasa emosional, keringat akan keluar hingga menyebabkan vagina seperti berbau keringat. Bila aromanya sangat menyengat, itu berarti ada banyak bakteri dalam keringat.

5. Bau Amonia

Amonia memiliki aroma yang kuat seperti bahan kimia. Wanita hamil sering mengeluhkan vagina berbau seperti amonia. Kondisi itu mungkin terjadi akibat faktor keringat, dehidrasi, perubahan pola makan, atau efek dari konsumsi vitamin dan suplemen tertentu.

Aroma amonia pada vagina mungkin juga diakibatkan oleh pertumbuhan bakteri vaginosis atau efek menopause. Selain vagina, urine bisa memiliki aroma kimia seperti amonia karena alasan yang sama.

6. Bau Asam

Sangat normal bila terkadang vagina berbau asam yang tajam atau aroma makanan yang difermentasi seperti yogurt atau ragi. Kondisi ini umum terjadi akibat pH asam vagina meningkat karena bakteri Lactobacillus. Bakteri Lactobacillus adalah bakteri baik untuk melindungi lonjakan bakteri jahat.

7. Bau Tidak Sedap

Bau tidak sedap secara umum yang mungkin terjadi akibat bakteri vaginosis, trichomoniasis, keringat, atau penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat dan kotor. Anda dapat mengatasi dengan sering mengganti pakaian dalam dan membasuh vagina dengan air hangat secara teratur.

8. Bau Seperti Organisme yang Membusuk

Dalam masa menstruasi yang tidak menyenangkan, sebagian wanita mungkin mengalami bau vagina yang sangat menyengat seperti bau organisme yang mati atau busuk.

Kondisi ini bisa terjadi akibat penggunaan pembalut atau tampon yang terlalu lama. Sebaiknya, ganti pembalut dan segera bersihkan vagina saat darah menstruasi sudah tertampung banyak.

Kondisi ini juga bisa disebabkan karena adanya sel-sel mati dari rahim atau leher rahim akibat keganasan. Periksakan kondisi organ intim Anda jika terdapat bau seperti organisme yang membusuk.

9. Bau Menyengat Lainnya

Jenis bau vagina lainnya tidak dapat dijelaskan. Anda mungkin mencium bau amis dan tidak sedap dalam waktu yang sama. Umumnya, perubahan aroma vagina terjadi akibat perubahan hormonal, efek dari vagina kering, atau mungkin gejala infeksi menular seksual.

Bersihkan vagina dengan air hangat. Bila dalam beberapa minggu aromanya semakin tidak sedap dan diikuti gejala lain seperti vagina gatal, keputihan, nyeri, atau bahkan bisul, mohon segera hubungi dokter.

Baca Juga: 12 Penyebab Vagina Bau Tidak Sedap dan Cara Mencegahnya

Normalkah Jika Aroma Vagina Berubah-ubah?

Sebagian besar aroma vagina yang menandakan perubahan jangka pendek pada tingkat pH dan tidak perlu dikhawatirkan. Bau vagina mungkin juga terkait dengan perubahan hormonal atau bahkan pola makan. Misalnya, makanan dengan bau yang menyengat, seperti bawang putih atau ikan, dapat menyebabkan perubahan bau pada vagina Anda.

Aroma vagina sering kali hilang dengan sendirinya. Namun, bau tidak sedap yang tidak kunjung hilang mungkin merupakan tanda kondisi mendasar yang memerlukan perhatian medis.

Ketidakseimbangan jumlah bakteri di vagina dapat menyebabkan infeksi dan peradangan, suatu kondisi yang disebut vaginitis. Jenis vaginitis paling umum yang menyebabkan bau vagina juga menimbulkan gejala lain, seperti keputihan yang tidak normal.

Penyebab paling umum dari bau vagina yang tidak sedap, antara lain:

  • Vaginosis bakterialis.
  • Trikomoniasis.
  • Fistula rektovaginal.
  • Kanker vagina:.
  • Kanker serviks.

Baca Juga: 5 Bentuk Vagina yang Penting untuk Diketahui, Punya Anda Normal?

Tips Agar Vagina Tetap Sehat dan Tidak Bau

Sebagian besar kasus bau vagina tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan mudah, walaupun sebagian lainnya berarti masalah kesehatan vagina. Ikuti beberapa cara mengatasi masalah bau vagina, sebagai berikut:

  • Jangan menggunakan douches (semprotan vagina).
  • Tidak menggunakan produk kebersihan vagina yang mengandung pewangi buatan atau bahan kimia yang terlalu kuat.
  • Gunakan pakaian dalam yang berbahan adem atau menyerap keringat.
  • Bersihkan vagina dengan air hangat, sebaiknya tidak pakai sabun.
  • Bila sedang menstruasi, ganti pembalut beberapa kali dalam sehari untuk mencegah aroma tidak sedap.
  • Perhatikan kebersihan vagina, termasuk dengan pasangan seksual Anda.
  • Gunakan kondom untuk menghindari infeksi jamur atau infeksi menular seksual dari pasangan.
  • Hindari penggunaan lubrikasi apa pun sementara waktu.

Bila aroma vagina tidak sedap juga diikuti dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, harap segera konsultasi ke dokter. Anda mungkin perlu menggunakan antibiotik tertentu untuk membunuh bakteri vagina. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2023. Vaginal Odor. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17905-vaginal-odor#:~:text=Temporary%20vaginal%20odor%20is%20common,odor%20changes%20in%20your%20vagina. (Diakses pada 1 September 2023)
  2. Villines, Zawn. 2020. 6 ways to get rid of vaginal odor. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317560. (Diakses pada 18 November 2020).
  3. Wojcik, Ginger. 2020. Molasses to Pennies: All the Smells a Healthy Vagina Can Be. https://www.healthline.com/health/womens-health/vagina-smells.  (Diakses pada 18 November 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi