Terbit: 5 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Histerektomi adalah proses pengangkatan rahim pada wanita. Ini adalah salah satu jenis operasi atau tindakan yang sangat ditakuti dan dihindari oleh wanita. Pada beberapa kondisi, sebagian rahim, seluruh rahim, dan ovarium bisa diangkat dari tubuh. Alasan melakukan histerektomi ini agar kesehatan wanita tidak menurun.

7 Alasan Wanita Melakukan Operasi Histerektomi

Alasan Melakukan Histerektomi (Medis)

Pengangkatan rahim ini tertentu memunculkan beberapa persoalan. Pertama adalah masalah komplikasi saat operasi. Selanjutnya masalah memperoleh keturunan. Karena histerektomi dilakukan dengan penghilangan rahim dan kadang disertai ovarium, peluang wanita mendapatkan kehamilan akan rendah atau tidak ada sama sekali.

Berikut beberapa alasan melakukan histerektomi pada wanita:

  1. Mioma

Mioma adalah salah satu penyebab utama mengapa wanita harus sampai melalukan histerektomi. Mioma adalah tumor jinak yang tumbuh di lapisan otot rahim baik di luar, tengah, atau dalam. Pertumbuhan ini menyebabkan benjolan besar di dalam rahim sehingga wanita akan susah mengalami pembuahan dan kehamilan.

Pada kondisi tertentu, mioma yang tumbuh di permukaan rahim bisa memiliki jaringan sendiri dan memilih pembuluh darah besar. Kondisi ini memicu terjadinya perdarahan dan rasa sakit yang intens. Beberapa wanita sering menggunakan KB hormonal untuk mengendalikan pertumbuhan mioma.

Kalau mioma sudah membesar dan memenuhi rahim, wanita akan rawan mengalami perdarahan dan mengancam nyawa. Oleh karena itu pengangkatan rahim harus dilakukan untuk mengembalikan kesehatan wanita.

  1. Endometriosis

Meski menimbulkan masalah yang kurang lebih sama, endometriosis disebabkan oleh lapisan rahim sendiri. Lapisan endometrium harusnya tumbuh saat masa subur dan luruh saat menstruasi. Pada kondisi endometriosis pertumbuhan lapisan ini berjalan dengan masif dan bisa menyebar hingga ke ovarium dan luar rahim.

Jalan satu-satunya untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan menekan pertumbuhan. Kalau kondisi sudah parah, histerektomi harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa dari wanita.

  1. Kanker

Penyebab histerektomi oleh kanker bisa dikatakan menyumbang 10 persen dari total tindakan. Kanker yang menyebabkan kondisi ini adalah kanker rahim ovarium, serviks, dan endometrium. Karena kanker tidak bisa disembuhkan dan rawan menyebar, histerektomi dilakukan agar kondisi tidak semakin serius.

  1. Infeksi

Infeksi di panggul yang parah karena penyakit menular seks juga bisa memicu histerektomi kalau menyebar ke rahim. Kalau tidak, tindakan medis lain bisa dilakukan. Histerektomi karena kondisi ini biasanya sangat jarang terjadi.

  1. Hiperplasia

Kondisi hiperplasia menyebabkan wanita sering alami perdarahan hebat saat menstruasi. Abnormalitas  ini terjadi karena lapisan rahim cukup tebal sehingga membutuhkan banyak estrogen dan bisa memicu munculnya kanker di rahim perlahan-lahan.

  1. Komplikasi perdarahan

Alasan melakukan histerektomi atau mengangkat rahim dan ovarium adalah munculnya komplikasi. Kondisi ini memicu terjadinya gangguan pada tubuh wanita seperti sering lemas dan tidak tahan dengan rasa sakit. Kalau perdarahan abnormal tidak segera diatasi, kemungkinan komplikasi terjadi hingga kematian akan besar.

Kalau Anda merasa memiliki perdarahan di vagina dan tidak normal, segera periksakan diri. Dengan melakukannya Anda bisa menurunkan risiko histerektomi.

  1. Komplikasi saat persalinan

Setiap wanita memiliki kondisi sendiri-sendiri saat persalinan. Ada yang berjalan lancar dan ada juga yang banyak masalah sehingga muncul komplikasi. Kalau wanita sampai mengalami komplikasi di rahim dan berisiko sebabkan gangguan pada tubuh, maka histerektomi harus dilakukan. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut hal yang lebih buruk bisa saja terjadi.

Semoga tidak ada alasan histerektomi yang harus Anda lakukan di masa mendatang. Mari lebih menjaga organ reproduksi mulai sekarang. Kalau ada sedikit masalah, segera lakukan pemeriksaan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi