DokterSehat.Com – Keputihan adalah sebuah kondisi yang biasa terjadi pada wanita. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kelembapan organ intim wanita. Cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan membawa keluar sel mati dan bakteri, sehingga vagina terhindar dari infeksi. Lantas, apakah keputihan juga bisa terjadi pada laki-laki?
![Apakah Laki-Laki Bisa Keputihan? Simak Penjelasannya](https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2014/08/cach-chua-mui-hoi-vung-kin-nam-gioi-1.jpg)
Keputihan pada Laki Laki
Dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada istilah keputihan laki laki. Pada kondisi yang sehat, seorang pria tidak mengalami keputihan seperti halnya perempuan. Keluarnya cairan bukan sperma dari kelamin laki-laki merupakan tanda adanya infeksi atau penyakit tertentu.
Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari kemaluan pria disebut cairan pre-ejakulasi dan cairan ejakulasi. Cairan pre-ejakulasi adalah cairan berwarna bening yang berfungsi untuk melumasi penis saat berhubungan. Sedangkan cairan ejakulasi berwarna putih berawan dihasilkan dari kelenjar Cowper dan vesikula seminalis.
Lantas, bagaimana mengenali kondisi yang tidak normal? Ketidaknormalan terlihat dari keluarnya cairan berwarna kekuningan atau kehijauan, meningkatnya frekuensi berkemih muncul perih atau terbakar saat berkemih disertai demam dan urine berwarna keruh dan berbau tidak enak. Berikut adalah penyebab keputihan pada pria, di antaranya:
1. Infeksi gonore
Pada umumnya, keluarnya cairan dari kelamin disebabkan oleh infeksi menular seksual. Cairan yang keluar dengan disertai rasa nyeri bisa mengarah ke penyakit yang disebut dengan gonore.
Perlu diketahui, sekitar 10 persen pria yang terinfeksi dan 50 persen dari wanita yang terinfeksi tidak mengalami gejala sehingga banyak penderita gonore menularkannya kepada pasangan mereka tanpa disadari.
Biasanya lebih mudah untuk mengenali gejala gonore pada pria dibandingkan wanita karena gejala awal pada wanita mungkin sangat ringan atau tidak begitu jelas sehingga sering keliru dianggap sebagai infeksi vagina atau infeksi saluran kemih.
Gejala gonore yang sering muncul, baik pada pria maupun wanita di antaranya adalah saat buang air kecil akan terasa sakit atau perih dan keluarnya cairan kental seperti nanah berwarna kuning atau hijau dari vagina atau penis.
Penularan gonore sendiri hanya melalui hubungan seksual dan tidak memungkinkan melalui toilet karena bakteri ini tidak bertahan lama di luar tubuh. Bila sudah terkena, penting untuk memeriksakannya ke laboratoium, sebelum diputuskan pola pengobatannya.
2. Infeksi jamur candida
Infeksi jamur candida pada daerah kelamin pria seringkali tidak menunjukkan gejala, namun terkadang dapat menimbulkan bercak berwarna merah yang disertai dengan rasa gatal dan perih saat berkemih.
Infeksi jamur ini sering mengenai orang dengam kadar gula tinggi seperti pada penderita diabetes, orang dengan penggunaan antibiotik dan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama.
Terkadang, gejala juga dapat disertai dengan keluarnya cairan dengan warna putih kekuningan seperti susu dengan tekstur yang bisa kental atau cair. Keluhan ini, bisa saja terjadi dengan gejala nyeri atau gatal, namun bisa pula tanpa gejala.
Penanganan Keputihan Pada Pria
Meski begitu, keluarnya lendir bening dari penis merupakan suatu hal yang biasa terjadi. Hal ini terbilang normal ketika cairan semen diproduksi berlebihan oleh kelenjar prostat, kelenjar vesicle seminalis, atau secara abnormal dapat terjadi jika terjadi infeksi pada saluran kemih.
Guna mendapatkan diagnosis yang lebih tepat, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium terhadap lendir yang keluar tersebut. Di laboratorium akan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop untuk mendeterminasi komposisi dari lendir tersebut.
Jika dalam komposisinya dideteksi adanya sel-sel bakteri atau sel-sel debris maka akan dicurigai sebagai tanda-tanda peradangan atau infeksi. Sebaliknya jika pada pemeriksaan mikroskop tidak ditemukan adanya sel-sel abnormal, itu berarti tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Segera konsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin apabila Anda mengalami keluarnya cairan yang tidak normal. Hal ini diperlukan agar dapat diketahui penyebab dan diberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia