Terbit: 20 April 2019 | Diperbarui: 5 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jumat, 19 April 2019 Sandiaga mengunggah foto di akun Twitter pribadinya, @sandiuno. Dalam foto tersebut terlihat jelas Sandi sedang diperiksa kondisi kesehatannya oleh dokter Kartariadi Gandadinata. Sandi pun menyebut dokter memintanya untuk tetap beristirahat. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa hari terakhir, Sandiaga disebut-sebut sedang sakit sehingga tidak bisa mengikuti beberapa kegiatan politik.

Unggah Foto Dirawat Dokter, Sandiaga Uno Terkena Gangguan Lambung

Sempat cegukan terus-menerus, Sandi disebut-sebut terkena gangguan lambung

Sandiaga disebut-sebut terkena gangguan lambung dan radang tenggorokan. Kondisinya masih cukup parah sehingga diminta untuk tetap beristirahat. Sebagai informasi, jika sampai lambung bermasalah atau mengalami kenaikan asam lambung yang cukup berat, hal ini memang bisa menyebabkan tenggorokan dan pita suara teriritasi.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan gangguan lambung

Pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali penyebab dari munculnya gangguan lambung. Hanya saja, seringkali hal ini terkait dengan meningkatnya jumlah asam lambung dengan signifikan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa memicu gangguan lambung.

  1. Faktor usia

Ternyata, faktor usia sangat menentukan risiko terkena masalah gangguan lambung. Sebagai contoh, mereka yang sudah berusia dewasa atau lanjut usia cenderung lebih rentan terkena masalah asam lambung tinggi dibandingkan dengan mereka yang masih berusia muda, remaja, atau anak-anak. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan tubuh yang semakin sulit menjaga keseimbangan produksi asam lambung di usia yang lebih tua.

  1. Pola makan yang kurang baik

Hal lain yang bisa menyebabkan datangnya gangguan asam lambung adalah kebiasaan makan dan minum yang kurang sehat. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi makanan yang tinggi lemak layaknya gorengan, maka risiko untuk terkena gangguan lambung akan semakin meningkat. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi susu tinggi lemak, minuman berkafein, minuman bersoda, atau bahkan alkohol juga bisa menyebabkan dampak yang sama.

  1. Kebiasaan merokok

Jangan salah, kebiasaan merokok ternyata juga bisa memicu datangnya masalah asam lambung lho. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kandungan beracun di dalam rokok yang akhirnya membuat katup pembatas antara kerongkongan dan lambung tidak bekerja dengan semestinya. Kondisi ini rentan memicu peningkatan asam lambung dengan signifikan.

  1. Stres

Stres ternyata juga bisa mempengaruhi kondisi pencernaan dengan signifikan. Hal ini mempengaruhi bagian otak tertentu yang akhirnya menyebabkan beberapa bagian tubuh seperti ulu hati menjadi lebih sensitif dengan rasa nyeri. Selain itu, stres juga bisa menurunkan produksi hormon prostaglandin, hormon yang memberikan perlindungan pada lapisan lambung. Hal ini akan membuat lambung lebih rentan mengalami iritasi oleh asam lambung.

  1. Efek samping obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat seperti obat untuk meredakan asma, meredakan nyeri, atau obat untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi bisa memberikan pengaruh pada produksi asam lambung dan menurunkan fungsi katup yang membatasi kerongkongan dan lambung. Hal inilah yang akhirnya bisa meningkatkan risiko terkena gangguan lambung dengan signifikan.

  1. Kekurangan magnesium

Jika sampai tubuh mengalami gangguan keseimbangan mineral seperti kekurangan magnesium, maka otot LES yang fungsinya mencegah makanan dan asam lambung kembali ke bagian kerongkongan mengalami penurunan fungsi dengan signifikan. Kekurangan magnesium juga akan membuat jumlah asam lambung tidak seimbang sehingga menyebabkan dampak ini.

  1. Mengalami beberapa masalah kesehatan lainnya

Jika kita memiliki masalah gastroparesis dan hiatus hernia, maka risiko untuk mengalami gangguan lambung akan meningkat. Penderita intoleransi laktosa yang mengonsumsi produk susu juga rentan mengalami kenaikan asam lambung dan gejala lain seperti mual-mual dan muntah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi