Terbit: 17 July 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak orang percaya bahwa stres dan kecemasan dapat menyebabkan rambut rontok, dan itu bukan mitos. Kondisi kesehatan mental yang tidak stabil bisa memengaruhi kesehatan fisik, termasuk kesehatan rambut. Lalu, bagaimana stres dan kecemasan bisa memicu kerontokan rambut? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut!

Benarkah Stres dan Cemas Bikin Rambut Rontok? Ini Fakta Medisnya!

Alasan Stres dan Kecemasan Menyebabkan Rambut Rontok

Tahukah Anda bahwa kecemasan bisa benar-benar menyebabkan rambut rontok. Bukan sekadar perasaan, ini adalah gejala nyata yang dialami kebanyakan orang.

Faktanya, hidup dalam keadaan stres dan ketakutan berlebih soal rambut rontok justru bisa memperparah kondisi itu sendiri. Kondisi ini sering kali tidak disadari, seperti semakin cemas dan semakin stres, dan akhirnya rambut malah makin banyak yang rontok.

Hubungan antara kecemasan dan kerontokan rambut memang kompleks. Dalam beberapa kasus, kecemasan bisa memicu kondisi medis yang menyebabkan rambut rontok. Di sisi lain, kerontokan rambut juga menyebabkan stres makin berat, dan memperburuk kecemasan.

Penyebab Rambut Rontok Akibat Kecemasan

Rambut rontok bukan satu-satunya gejala kecemasan, tapi bisa jadi salah satu yang paling mengganggu. Tidak sedikit orang merasa makin cemas setelah mengalami rambut rontok terus-menerus, padahal kecemasan itulah yang bisa memicunya.

Masalah utama antara kecemasan dan kerontokan rambut adalah stres jangka panjang. Kecemasan menempatkan tubuh dalam kondisi stres terus-menerus, baik secara mental maupun fisik. Meski berbeda, stres kronis dan kecemasan sering tumpang tindih, dan sama-sama bisa memicu gejala tubuh yang mengganggu – termasuk kerontokan rambut berlebihan.

Faktanya, stres berkepanjangan dapat memicu berbagai kondisi yang berkaitan langsung dengan rambut rontok, termasuk:

  • Telogen Effluvium: Stres menyebabkan banyak folikel rambut masuk ke fase istirahat (telogen) lebih cepat dari biasanya. Ini menyebabkan rambut mudah rontok saat disisir atau keramas.
  • Alopecia Areata: Kondisi autoimun yang bisa dipicu oleh stres berat, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan rambut rontok dalam bentuk bercak.
  • Trichotillomania: Gangguan psikologis yang mendorong seseorang mencabut rambutnya sendiri sebagai respons terhadap stres, kecemasan, atau ketegangan emosional.

Sebagian besar orang yang mengalami kerontokan rambut akibat kecemasan kemungkinan besar menderita telogen effluvium. Namun, ada juga dua kondisi lain yang bisa disebabkan oleh kecemasan, meski lebih jarang, seperti alopecia areata dan trichotillomania.

Kecemasan sering kali menyebabkan nafsu makan menurun, yang mengakibatkan kekurangan vitamin dan mineral penting. Padahal, nutrisi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan dan regenerasi rambut.

Secara alami, rambut tumbuh selama sekitar dua tahun, kemudian rontok setelah dua bulan fase istirahat.Ketika stres, tubuh bisa “memaksa” lebih banyak rambut masuk ke fase ini. Akibatnya, rambut rontok lebih banyak dalam waktu bersamaan.

Meski kecemasan bisa memicu kerontokan rambut, penyebab lain seperti faktor genetik, gangguan hormon, atau efek samping obat juga harus diperhatikan. Konsultasi dengan dokter dapat membantu menemukan akar masalahnya.

Apakah Rambut Rontok Akibat Stres Bisa Tumbuh Kembali?

Bagi kebanyakan orang, kerontokan rambut akibat stres bersifat sementara, dan hanya perlu menunggu untuk tumbuh kembali. Hal ini khususnya berlaku pada telogen effluvium, yang biasanya sembuh dalam enam hingga sembilan bulan. Pertumbuhan rambut kembali juga cukup umum terjadi pada orang dengan alopecia areata ringan.

Itulah ulasan tentang hubungan stres dan kecemasan dengan kerontokan rambut yang perlu Anda pahami.

Jika Anda mengalami rambut rontok akibat stres atau kecemasan, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah kondisi makin parah.

Anda bisa berkonsultasi secara online melalui  Farmaku.com atau aplikasi Farmaku, tanpa harus keluar rumah. Dapatkan solusi medis terpercaya untuk mengatasi kerontokan rambut akibat stres dan kecemasan.

 

  1. Abraham, Micah. 2020. How Stress and Anxiety Can Cause Hair Loss. https://www.calmclinic.com/anxiety/symptoms/hair-loss (Diakses pada 16 Juli 2025)
  2. Lloyds Pharmacy. Is hair loss a symptom of stress and anxiety?. https://onlinedoctor.lloydspharmacy.com/uk/hair-loss-advice/can-stress-cause-hair-loss (Diakses pada 16 Juli 2025)
  3. Tee-Melegrito, Rachel A. 2023. Can stress cause hair loss?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/can-stress-cause-hair-loss (Diakses pada 16 Juli 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi