Terbit: 28 August 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Puting mengeras bukan selalu tanda bahwa seseorang sedang terangsang atau karena kedinginan. Beberapa gangguan medis dapat menyebabkan kondisi ini. Apakah kondisi ini berbahaya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

15 Penyebab Puting Mengeras, Apakah Berbahaya?

Penyebab Puting Mengeras

Puting mengeras secara tiba-tiba pada dasarnya adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Saraf pada puting bereaksi terhadap rangsangan fisik maupun psikologis. Terkadang hal sederhana saja seperti gesekan baju dengan kulit dapat membuat puting keras.

Namun, apabila kondisi ini muncul bersama dengan gejala lain, bisa jadi memang penyebabnya adalah kondisi medis tertentu.

Berikut adalah berbagai penyebab puting mengeras yang mungkin terjadi:

1. Suhu

Ketika terjadi perubahan suhu udara, tubuh kita dapat mengalami reaksi tertentu.

Suhu dingin pada dasarnya memang merupakan penyebab puting mengeras yang paling umum. Hal ini terjadi karena penurunan suhu menstimulasi sel saraf yang ada di puting. Reaksi ereksi puting ketika dingin kurang lebih sama wajarnya seperti reaksi merinding.

2. Bergairah

Ketika bergairah baik karena aktivitas seksual atau hanya karena membayangkan hal yang membangkitkan gairah seksual, puting wanita juga dapat mengeras.

Puting adalah salah satu bagian paling sensitif dari tubuh wanita, Bahkan, sensasi geli pada puting, berjalan ke bagian otak yang sama dengan bagian yang menerima sinyal dari alat kelamin.

Ketika puting dirangsang, saraf akan memberi tahu otot untuk berkontraksi sehingga puting mengeras. Sensasi lain yang juga akan Anda rasakan adalah seperti jantung berdebar lebih cepat, napas lebih cepat, wajah memerah, dan vagina basah atau bengkak.

3. Alergi atau Sensitivitas

Jika Anda mengalami alergi atau sensitivitas, penggunaan produk tertentu seperti sabun, lotion, atau bahkan deterjen pakaian dapat memengaruhi puting. Selain mengeras, gejala lain yang dapat muncul pada puting adalah seperti kemerahan, gatal, ruam, dan pecah-pecah.

4. Ovulasi

Ketika mengalami ovulasi, kadar estrogen meningkat dan ini dapat menimbulkan beberapa gejala tertentu pada sebagian wanita.

Payudara nyeri dan puting tegang adalah salah satu yang mungkin dirasakan para wanita yang sedang berovulasi. Gejala lain yang dapat muncul adalah seperti perubahan serviks, perubahan suhu basal tubuh, nyeri panggul, kembung, dan peningkatan libido.

5. Kehamilan

Selain ovulasi, kehamilan juga merupakan kondisi umum yang menyebabkan perubahan pada payudara. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon selama kehamilan menyebabkan peningkatan suplai darah pada payudara.

Selain lebih menonjol dan mengeras, perubahan lain pada payudara selama kehamilan dapat beruba areola membesar, areola menjadi lebih gelap, payudara lebih sensitif, hingga keluarnya kolostrum.

6. Menyusui

Puting menegak dapat diakibatkan karena rangsangan yang diterima saat menyusui atau dapat juga menjadi tanda mastitis.

Mastitis adalah peradangan pada puting yang umum terjadi pada ibu menyusui, terutama di awal masa menyusui. Mastitis ditandai dengan gejala berupa puting lecet dan pecah-pecah. Kondisi ini dapat terjadi akibat saluran ASI tersumbat atau karena bakteri yang masuk ke payudara akibat puting yang terlalu kering.

8. Menopause dan Perimenopause

Selama perimenopause hingga menopause, perubahan hormon menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh. Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan perubahan pada payudara seperti nyeri. Meskipun tidak umum, tapi perubahan pada payudara ini bukan tidak mungkin membuat puting tegak.

9. Abses Payudara

Abses payudara disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui puting yang mengalami iritasi. Kondisi ini biasanya dipicu oleh mastitis yang tidak diobati, tindik puting, atau akibat kerusakan lainnya yang memungkinkan bakteri masuk ke payudara.

Abses payudara dapat menyebabkan beberapa gejala lain seperti nyeri payudara, payudara memerah, demam, nyeri otot, mual, hingga sakit kepala.

10. Siklus Menstruasi

Perubahan pada payudara juga dapat terjadi ketika kadar progesterone meningkat yang terjadi sekitar seminggu sebelum menstruasi. Kondisi ini mungkin dapat muncul bersama dengan gejala premenstrual syndrome (PMS) yang lainnya.

Selain PMS, sebagian wanita juga mengalami postmenstrual syndrome yang juga menyebabkan gejala yang sama, termasuk perubahan pada payudara. Bedanya adalah postmenstrual syndrome terjadi di akhir menstruasi.

11. Olahraga

Penyebab puting keras selanjutnya adalah gesekan yang terjadi ketika berolahraga. Hal ini umumnya terjadi apabila wanita berolahraga tanpa menggunakan bra yang pas. Gesekan ini juga dapat menyebabkan rasa nyeri, iritasi, bahkan hingga pendarahan.

12. Sariawan

Sariawan bukan hanya bisa muncul di bagian mulut saja, tapi juga bisa terjadi di payudara.

Kondisi ini biasanya mengindikasikan kandidiasis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida. Sariawan dapat menyebabkan payudara sakit dan mengeras, serta menyebabkan sensasi terbakar, nyeri, dan pecah-pecah.

Kondisi ini dapat ditularkan oleh ibu menyusui ke bayinya, sehingga keduanya harus mendapatkan perawatan agar infeksi tersebut tidak berkembang.

13. Efek Samping Pil KB

Pil KB bekerja memengaruhi hormon pada tubuh wanita dan sering kali menimbulkan beberapa gejala seperti gejala kehamilan. Gejala-gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika tubuh sudah beradaptasi dengan penggunaan pil KB tersebut. Umumnya membutuhkan waktu beberapa bulan hingga tubuh beradaptasi.

14. Efek Samping Pengobatan

Beberapa jenis terapi obat juga dapat memengaruhi kondisi puting.

Obat yang diresepkan untuk depresi dan kecemasan sering dikaitkan dengan rasa sakit dan gejala lain pada payudara dan puting. Selain itu, obat herbal yang berguna untuk meningkatkan ASI juga dipercaya dapat menyebabkan perubahan payudara seperti nyeri dan kepekaan yang meningkat.

15. Kanker Payudara

Penyebab puting mengeras yang terakhir dan perlu diwaspadai adalah kanker payudara.

Meskipun tidak semua orang yang mengalami kanker payudara mendapati kondisi puting seperti ini, tapi gejala ini tetap bisa muncul pada sebagian orang. Menurut American Cancer Society, gejala kanker payudara lainnya adalah seperti nyeri, kemerahan, bersisik, penebalan, dan keluarnya cairan abnormal dari puting.

Kapan Harus ke Dokter?

Puting yang mengeras tiba-tiba biasanya adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Ini bisa terjadi kapan saja tanpa ada penyebab yang pasti. Tentunya tidak diperlukan perawatan juga untuk mengatasi kondisi ini.

Namun, Anda harus mewaspadai kondisi ini apabila kemunculannya bersamaan dengan gejala lain seperti:

  • Nyeri
  • Keluarnya cairan abnormal dari puting

Apabila kondisi ini disebabkan oleh PMS, menopause, atau alergi, dokter mungkin akan memberikan solusi untuk mengatasi gejala lain yang Anda alami.

 

 

  1. Barhum, Lana. 2018. Why do nipples become hard?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321100. (Diakses 28 Agustus 2020).
  2. Scaccia, Annamarya. 2019. I’m Not Cold, So Why Are My Nipples Hard?. https://www.healthline.com/health/womens-health/why-are-my-nipples-hard. (Diakses 28 Agustus 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi