Terbit: 7 October 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah tindakan pertama untuk seseorang yang mengalami kecelakaan sebelum bantuan medias tiba. Selengkapnya ketahui penjelasannya di bawah ini!

10 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang Paling Penting

Apa itu Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah bantuan perawatan dasar kepada seseorang yang mengalami kecelakaan atau cedera.

Dalam beberapa kasus, pertolongan pertama terdiri dari tindakan awal yang diberikan kepada seseorang di tengah keadaan darurat medis. TIndakan ini dapat membantu seseorang bertahan sampai bantuan profesional datang.

Sementara dalam kasus lainnya, pertolongan pertama terdiri dari perawatan yang diberikan kepada seseorang yang mengalami cedera ringan. Misalnya, pertolongan pertama biasanya diperlukan untuk mengobati luka bakar ringan, luka sayat, dan sengatan serangga.

Jenis Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Tindakan pertama untuk orang yang mengalami kecelakaan tergantung pada cedera yang diderita. Panduan singkat tentang prosedur pertolongan pertama dasar ini dapat membantu seseorang melewati krisis kecil, setidaknya sampai paramedis tiba.

Berikut ini pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan jenis luka:

1. Pendarahan

Terlepas dari seberapa parahnya, hampir semua perdarahan dapat dikendalikan. Pendarahan yang ringan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Sedangkan perdarahan hebat tidak terkendali, dapat menyebabkan syok dan akhirnya berakibat fatal atau bahkan kematian

Berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk pendarahan, di antaranya:

  • Jika luka ringan, bersihkan atau cuci luka dan tutupi dengan plester.
  • Jika luka dalam, tekanan langsung secara lambut untuk menghentikan aliran darah.
  • Tutupi luka dengan kain kasa atau kain bersih.
  • Jangan melepaskan kainnya, tambahkan lapisan lebih banyak jika perlu. Kain ini akan membantu pembentukan gumpalan untuk menghentikan aliran. Metode ini dikenal dengan nama dep luka.

Dalam sebagian besar kasus, memasang tourniquet (alat yang memberikan tekanan untuk mengontrol aliran darah) bisa lebih merusak anggota tubuh daripada menguntungkan.

2. Mimisan

Mimisan adalah kondisi yang terjadi ketika salah satu pembuluh darah kecil di selaput lendir hidung pecah. Darah juga bisa masuk ke perut dan kemudian dimuntahkan.

Sebaiknya jangan menekuk kepala ke belakang atau berbaring, karena dapat meningkatkan tekanan darah di kepala sehingga meningkatkan pendarahan dan dapat menyebabkan darah tertelan sehingga menimbulkan mual dan muntah

Berikut langkah dasar untuk mengurangi pendarahan:

  • Posisikan kepala dengan posisi menunduk. Posisi ini memang akan menyebabkan darah keluar agak banyak, namun ini lebih baik daripada posisi menengadahkan kepala.
  • Tutup lubang hidung dengan telunjuk dan jari tengah selama 10 menit.
  • Saat lubang hidung tertutup, bernapaslah melalui mulut.
  • Jika pendarahan berlanjut, penting untuk menghubungi dokter.

3. Luka Bakar

Tidak peduli apa yang menyebabkan luka bakar atau seberapa parahnya, menghentikan luka bakar dilakukan sebelum menangani luka bakar. Tingkat keparahan luka bakar didasarkan pada kedalaman dan ukurannya. Untuk luka bakar yang serius, mungkin harus mendapatkan pertolongan dokter.

Berikut ini langkah pertolongan dasar untuk luka bakar:

  • Lepaskan pakaian atau kain yang menempel pada kulit yang mengalami luka bakar.
  • Bilas luka dengan air dingin mengalir selama beberapa menit. Jangan menggunakan es.
  • Terapkan perban kain kasa yang biasanya tersedia dalam kotak P3K.
  • Jangan mengoleskan salep, mentega, atau obat berminyak pada luka bakar.
  • Minum ibuprofen atau asetaminofen untuk meredakan nyeri jika perlu.
  • Jangan memecahkan lepuh yang mungkin terbentuk.

4. Patah Tulang (Fraktur)

Semua cedera ekstremitas perlu dirawat sebagai patah tulang (fraktur) sampai mendapatkan prosedur sinar-X untuk melihat patah tulang lebih jelas.

Berikut langkah pertolongan pertama pada kecelakaan yang terkait patah tulang:

  • Berusaha tetap tenang.
  • Jangan meluruskan bagian tubuh yang mengalami patah tulang.
  • Stabilkan anggota tubuh menggunakan belat (misalnya papan kayu atau majalah yang dilipat) dan bantalan agar tidak bergerak. Pasang belat/bidai dengan melewati dua sendi. Misal, terdapat patah tulang betis dan tulang kering, maka bidai dipasang melewati lutut dan pergelangan kaki.
  • Tempelkan kompres dingin pada luka, hindari mengompres dengans langsung pada kulit.
  • Angkat anggota tubuh yang mengalami patah tulang jika memungkinkan untuk memberikan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.
  • Berikan obat antiinflamasi seperti ibuprofen atau naproxen.
  • Hubungi rumah sakit terdekat.

5. Cedera Kepala, Leher, dan Sumsum Tulang Belakang

Jika diduga mengalami cedera salah satu dari beberapa bagian tubuh tersebut, berikut langkah pertolongan pertama pada kecelakaan:

  • Jangan menggerakkan korban, meskipun kepala atau tubuhnya dalam posisi yang kaku.
  • Stabilkan kepalanya dalam posisi apa pun dengan memberikan topangan menggunakan tangan di kedua sisi kepala.
  • Tetap dalam posisi ini sampai bantuan datang medis datang.

6. Keseleo

Tanda dan gejala keseleo hampir mirip dengan gejala patah tulang. Jika ragu, pertolongan pertama untuk keseleo harus sama dengan patah tulang seperti yang telah dijelaskan di atas.

Guna memberikan bantuan sementara, lakukan langkah berikut:

  • Melemaskan anggota tubuh.
  • Menggunakan kompres dingin.
  • Minum obat antiinflamasi
  • Bawa ke rumah sakit untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.

7. Sengatan Listrik

Jika seseorang mengalami sengatan listrik, segera matikan arus listrik di sumber listrik untuk memutuskan kontak antara orang tersebut dengan sumber listrik.

Jika tidak dapat mencapai sumber listrik, lakukan langkah berikut:

  • Jangan mendekati atau menyentuh orang tersebut sampai Anda yakin arus listrik telah dimatikan.
  • Setelah sumber listrik dimatikan dan jika orang tersebut tidak bernapas, segera hubungi nomor darurat medis.

8. Syok

Syok adalah kondisi yang terjadi ketika darah yang bersirkulasi ke otak terlalu sedikit. Ini berarti otak tidak menerima cukup oksigen, yang menyebabkan pingsan, disorientasi (perubahan kondisi mental), dan pusing.

Syok dapat disebabkan oleh sejumlah faktor berikut:

  • Setelah kecelakaan yang menyebabkan kehilangan darah.
  • Setelah infeksi serius yang disertai kehilangan cairan.
  • Setelah mengalami luka bakar yang serius.
  • Setelah kecelakaan lainnya yang menyebabkan kehilangan cairan atau darah.
  • Akibat reaksi alergi (anafilaksis).

Ketika tidak memiliki cukup darah di pembuluh darah, tekanan darah turun dan oksigen yang mengalir ke otak terlalu sedikit. Kondisi ini menimbulkan gejala berikut:

  • Pucat.
  • Berkeringat, lembap, dan dingin.
  • Pusing.
  • Cemas atau gelisah.
  • Denyut nadi yang lemah dan cepat.
  • Tekanan darah rendah.
  • Pernapasan yang lambat dan lemah.
  • Tidak sadar.

Jika mengalami gejala syok yang telah dijelaskan di atas, lakukan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas atau penyebab lainnya berikut ini:

  • Hubungi rumah sakit terdekat sesegera mungkin.
  • Obati luka yang terlihat jelas.
  • Angkat, baringkan, dan topang kakinya jika memungkinkan.
  • Menggunakan mantel atau selimut agar tetap hangat.
  • Jangan beri makan atau minum.
  • Pastikan penderita syok merasa tenang.

9. Kehilangan Kesadaran

  • Periksa responsivitas dengan menepuk bahu korban,  jika tidak respon, berikan rangsang nyeri, misal menekan bagian sternum atau tulang pipi.
  • Jika menghadap ke bawah, balikkan wajah ke atas, berhati-hatilah agar kepala, leher, dan punggung tetap lurus.
  • Miringkan kepala ke belakang dan angkat dagu untuk membuka jalan napas.
  • Periksa perdarahan dan cedera lainnya dan lakukan CPR jika perlu.

10. CPR

Jika Anda melihat seseorang pingsan atau tidak sadarkan diri, segera hubungi rumah sakit. Jika area di sekitar orang yang tidak sadar tampak aman, dekati dan mulai memberikan cardiopulmonary resuscitation (CPR).

Meskipun tidak memiliki pelatihan formal, Anda dapat melakukan CPR khusus tangan untuk membantu seseorang tetap hidup hingga bantuan medis tiba. Ini dilakukan sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas atau faktor lainnya.

Berikut ini cara melakukan CPR khusus tangan:

  • Letakkan kedua tangan di tengah dada, dengan satu tangan di atas tangan lainnya.
  • Tekan lurus ke bawah untuk menekan dada berulang kali, dengan kecepatan sekitar 100-120 tekanan per menit.
  • Terus lakukan tekanan pada dada sampai bantuan medis datang.

Berikut cara melakukan CPR dengan bantuan pernapasan:

  1. Pastikan saluran pernapasan terbuka, dan cubit hidung hingga menutup.
  2. Angkat dagu ke atas secara perlahan dengan dua jari tangan yang lain.
  3. Tarik napas dalam-dalam, berikan napas buatan melalui mulut ke mulut.
  4. Perhatikan dada naik dan turun.

Untuk menarik napas lagi, angkat kepala Anda dan tarik napas dalam-dalam. Lakukan kembali 4 langkah tersebut.

 

  • Anonim. 2014. First aid – what everybody should know. https://www.netdoctor.co.uk/conditions/accidents-and-first-aid/a5367/first-aid-8211-what-everybody-should-know/. (Diakses pada 7 Oktober 2020)
  • Anonim. 2018. First aid. https://www.nhs.uk/conditions/first-aid/. (Diakses pada 7 Oktober 2020)
  • Anonim. 2016. Accidental Injuries: 6 Types of First Aid Tips You Should Know. https://www.akimlawfirm.com/blog/2016/june/accidental-injuries-6-types-of-first-aid-tips-yo/. (Diakses pada 7 Oktober 2020)
  • Brouhard, Rod. 2020. 10 Basic First Aid Procedures. https://www.verywellhealth.com/basic-first-aid-procedures-1298578. (Diakses pada 7 Oktober 2020)
  • Felman, Adam. 2018. First aid, the recovery position, and CPR. https://www.medicalnewstoday.com/articles/153849#what-is-first-aid. (Diakses pada 7 Oktober 2020)
  • Hepler, Linda. 2018. Introduction to First Aid. https://www.healthline.com/health/first-aid#definition. (Diakses pada 7 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi