Terbit: 26 December 2015 | Diperbarui: 9 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat memakan makanan yang cenderung alot atau keras, terkadang kita merasakan sakit yang sangat menusuk di gigi. Saat rasa sakit yang menusuk ini terjadi, anda bisa saja langsung berhenti mengunyah atau bahkan langsung kehilangan selera makan. Memang, kita masih bisa mengunyah dengan bagian gigi yang lain, namun, gigi yang sakit tentu akan mempengaruhi mood seluruh tubuh. Kondisi dari gigi yang tiba-tiba sakit layaknya tertusuk ini disebut sebagai sindrom gigi retak. Apakah yang dimaksud dengan sindrom gigi retak ini?

Pernahkah Anda Merasakan Sindrom Gigi Retak?

Secara umum, sindrom gigi retak bisa disebut sebagai sebuah rasa sakit atau kondisi gigi yang sensitif yang disebabkan oleh keretakan pada gigi. Biasanya, sindrom gigi retak berada pada gigi geraham paling belakang atau gigi geraham besar yang sering kali digunakan untuk mengunyah. Keretakan ini sendiri biasanya disebabkan oleh makanan yang cenderung keras dan saat dikunyah terjadi momentum yang membuat gigi menjadi retak. Makanan layaknya kacang-kacangan atau bahkan permen bisa menjadi penyebab keretakan ini. Disamping itu, makanan yang cenderung sangat dingin atau bahkan sangat panas juga bisa membuat gigi mudah mengalami keretakan, apalagi jika kondisi gigi juga banyak memiliki plak yang tentu saja bisa mengurangi kekuatan dari gigi.

Kadang kala, gigi yang retak tidak bisa dilihat secara kasat mata karena keretakannya sangatlah tipis. Yang menjadi masalah adalah, keretakan ini jika dibiarkan begitu saja akan membuat gigi menjadi pecah dan bisa berpengaruh pada gusi dan bahkan pada sistem saraf dan peredaran darah yang banyak tersedia di area rahang.

Untuk mencegah kondisi gigi retak ini, kita tentu harus membersihkan gigi dengan rajin setidaknya dua kali sehari, yakni sehabis makan dan sebelum tidur. Kita juga bisa mengurangi kegiatan menggigit atau mengunyah benda keras selain makanan. Sebagai contoh, kita bisa saja membuka tutup botol dengan gigi atau sekadar menggigit bolpen saat berpikir. Hal ini tentu saja harus dihentikan karena disamping berpengaruh buruk bagi kekuatan gigi, bakteri pada benda-benda tersebut tentu saja bisa memasuki tubuh dengan mudah. Jika anda juga memiliki kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur, maka anda bisa memakai pelindung gigi dari plastik sehingga gigi pun bisa terhindar dari keretakan saat tidur.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi