Terbit: 18 March 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Penyebab mata berair ada banyak, misalnya terlalu lama menatap layar smartphone hingga masuknya benda asing ke mata. Kondisi ini adalah hal yang wajar, namun jika mata terus-menerus berair bisa mengindikasikan sejumlah masalah kesehatan. Ketahui apa saja penyebab dan cara mengatasinya menurut dokter!

12 Penyebab Mata Sering Berair & Cara Mengobati (No. 10 Berisiko Kebutaan)

Penyebab Mata Berair yang Perlu Diwaspadai

1. Alergi

Reaksi terhadap alergen dapat menyebabkan mata menjadi merah dan iritasi, sehingga membuat produksi air mata lebih banyak. Penyebab paling umum dari gejala alergi mata adalah tungau pada debu, bulu hewan, dan serbuk bunga. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan obat tetes mata. Obat antihistamin seperti cetirizine juga dapat mengatasi gejala alergi secara umum.

2. Mata Kering

Meski terdengar aneh, mata yang berair adalah pertanda dari mata kering.

Ini adalah respons tubuh yang mendeteksi bahwa permukaan mata Anda terlalu kering. Pada akhirnya, otak memerintahkan kelenjar air mata untuk memproduksi air mata secara berlebihan sebagai upaya untuk melindungi mata Anda.

Penyebab mata kering pun macam-macam, mulai dari perubahan hormon, kondisi medis tertentu (diabetes, rematik, HIV, hingga lupus), efek samping obat, membaca atau menatap layar terlalu lama, hingga penggunaan kosmetik.

Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mata kering di antaranya, obat tetes mata dan perbanyak minum air putih. Jangan lupa untuk konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai perawatannya yang tepat, terutama jika mata kering Anda dicurigai sebagai gejala kondisi medis tertentu.

3. Infeksi

Jumlah air mata dapat bertambah akibat iritasi jaringan penghasil air mata dan area sekitarnya, maupun akibat sensasi adanya benda asing. Konjungtivitis (peradangan pada selaput mata) adalah penyakit yang sangat menular dan diketahui sebagai penyebab mata berair. Penyebabnya antara lain bakteri, jamur, dan virus. Memakai lensa kontak juga dapat meningkatkan risiko konjungtivitis.

4. Iritasi

Iritasi bisa menghasilkan air mata berlebih. Udara kering, cahaya terlalu terang, angin, asap rokok, bulu mata, atau paparan bahan kimia (semprotan aerosol, parfum, dan lain-lain) adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan mata iritasi.

5. Kornea Bermasalah

Kornea adalah lapisan bening terluar mata yang berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap kuman, kotoran, atau apapun yang akan masuk ke mata. Maka, apapun yang mengganggu kornea Anda dapat membuat mata berair, seperti partikel debu atau goresan. Bahkan, kondisi tersebut juga membuat mata Anda menjadi kemerahan, terasa sakit, dan membuat mata Anda peka terhadap cahaya.

Perawatan yang diberikan untuk kondisi mata berair tergantung dari penyebabnya. Bila penyebab mata berair akibat sindrom mata kering, maka bisa diatasi dengan obat tetes mata atau pelembap mata. Sementara itu, jika disebabkan oleh infeksi sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata kering di antaranya, setiap 15 sampai 20 menit sekali jauhkan pandangan dari layar elektronik. Fokuslah pada satu objek yang terletak jauh dari pandangan (kurang lebih 6 meter) selama 2 menit. Cara ini bisa membantu untuk menyesuaikan kembali fokus mata. Selain itu, cobalah mengedipkan mata lebih sering.

 

6. Benjolan di Kelopak Mata

Jika timbul benjolan besar di kelopak mata, kondisi ini umumnya disebabkan oleh karena penyakit blefaritis atau kalazion. Bisul kecil ini biasanya menyakitkan dan bisa membesar. Sementara pada kalazion  jarang sakit. Kondisi inilah yang menjadi penyebab mata sering berair.

Mengobati benjolan kelopak mata bisa dilakukan secara alami. Pertama, rendamlah waslap bersih ke dalam air hangat dan kompreskan pada kelopak mata selama 10-15 menit. Lakukan cara ini 3 hingga 5 kali sehari.

Jika cara alami tidak efektif, dokter mungkin meresepkan antibiotik atau suntikan steroid untuk meredakan pembengkakan kalazion. Jika benjolan tidak hilang atau jika memengaruhi penglihatan, dokter dapat menghilangkannya dengan metode tindakan operasi kecil. Ingat, jangan pernah mencoba memencet atau menekan benjolan sendiri, karena berisiko memperburuk keadaan.

7. Saluran Air Mata Tersumbat

Setiap mata memiliki saluran yang membuat air mata,kemudian membasuh mata dan menyalurkan saluran air ke hidung. Ketika saluran sempit atau tersumbat, air mata akan kembali naik dan mata akan berair dan iritasi atau terinfeksi. Tanda-tandanya seperti lendir, belekan, penglihatan kabur, dan bercak darah di air mata.

Jika mata berair terus, bocor dan selalu teriritasi atau terinfeksi, segera periksakan ke dokter spesialis mata. Dokter mungkin akan membasuh saluran dengan cairan salin kemudian memasukkan tabung untuk membuka penyumbatan. Tindakan lainnya mungkin perlu operasi untuk membuat saluran baru.

8. Masalah Kelopak Mata

Kelopak mata adalah bagian dari saluran air mata. Jika salah satu dari kedua saluran air mata melorot atau berubah ke luar, air mata tidak akan mengalir seperti seharusnya dan mata menjadi berair terus.

Bila kelopak melorot ke dalam,  akan ada gesekan pada mata dan menyebabkan iritasi. Masalah lain mungkin seperti kemerahan pada mata, berlendir atau belekan, mata kering, dan sensitivitas terhadap cahaya.

Jika kelopak mata kendur atau terkulai, atau jika mata berair terus atau iritasi, segera periksakan diri Anda. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata dan salep, tetapi biasanya pasien membutuhkan pembedahan untuk mengatasi masalah tersebut.

Dokter memiliki lebih banyak pilihan non-bedah untuk mengobati kelopak mata yang tumbuh ke dalam, seperti menyentuh kelopak mata secara lembut. Botox dan selotip kulit juga dapat mencegah kelopak mata tumbuh ke dalam.

9. Bulu Mata Tumbuh ke Dalam

Selain kelopak mata yang masuk ke dalam. Bulu mata juga dapat tumbuh ke dalam, yang menyebabkan gesekan pada mata. Kondisi ini mengiritasi dan menyebabkan mata berair terus.

Sebagai solusinya, dokter mungkin mencabut bulu mata yang tumbuh ke dalam atau menyarankan Anda operasi untuk menghilangkan bulu mata secara permanen. Jika tidak segera diatasi, kemungkinan berisiko lebih serius seperti adanya goresan dan bisul kornea.

10. Keratitis

Tidak hanya kelopak mata, kornea juga bisa meradang akibat goresan kecil atau luka. Kondisi ini disebut keratitis, yang dapat menyebabkan mata berair terus.

Jika kornea tergores, mata akan lebih berair, menyakitkan, dan sangat sensitif terhadap cahaya. Ketika menutup mata, mungkin terasa ada sesuatu di dalamnya.

Sebagai pengobatan sederhana, bilaslah mata dengan larutan salin, berkedip beberapa kali, atau tarik kelopak mata atas ke kelopak mata bawah. Salah satu dari tips ini dapat menghilangkan sesuatu (kotoran atau benda kecil) yang menjadi penyebab mata sering berair. Namun, Anda harus periksakan kondisi mata ke dokter untuk menghindari infeksi.

Segera temui dokter,  karena menunda pengobatan dapat merusak penglihatan atau bahkan kebutaan. Dokter mungkin akan memulai pengobatan dengan obat tetes mata antibakteri, antivirus, atau antijamur diikuti dengan obat tetes antiinflamasi. Jika mata sulit diobati, mungkin perlu transplantasi kornea untuk menyelamatkan penglihatan.

11. Disfungsi Kelenjar Minyak

Kelenjar meibom atau kelenjar minyak berada di kelopak mata dan menghasilkan air mata yang mengandung minyak. Minyak inilah yang mencegah penguapan pada air mata.

Jika kelenjar meibom tidak menghasilkan cukup minyak, mata Anda akan kering. Mengingat mata kering adalah salah satu penyebab mata berair. Secara refleks, mata merobek untuk mengimbangi kekeringan.

Menurut Rajiv Shah, asisten profesor oftalmologi di Wake Forest Baptist Medical Center, mengompres dengan handuk hangat pada atas kelopak mata dapat membantu membuka kelenjar minyak. Anda juga dapat memijat kelopak mata secara lembut untuk membantu meningkatkan produksi minyak.

Sementara menurut American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus, membersihkan sepanjang garis bulu mata dengan jari, atau kapas yang dicelupkan ke dalam sampo bayi yang diencerkan juga dapat membantu membersihkan lubang yang tersumbat pada kelenjar minyak,

12. Bell’s palsy

Jika beberapa saraf pada wajah menjadi lemah atau lumpuh, ini di sebut bell’s palsy. Kondisi ini dapat mengganggu saat berkedip sehingga kelopak mata tidak bisa menutup dengan benar, yang dapat membuat mata kering. Tentu ini menjadi penyebab mata sering berair.

Namun, para ahli mata tidak yakin apa yang menyebabkan Bell’s palsy, tetapi kebanyakan kondisinya hilang dalam beberapa bulan dan terkadang hilang lebih cepat.

Pengobatan mata berair adalah dengan melumasi mata menggunakan air mata buatan atau obat tetes mata. Carilah produk yang aman untuk mata Anda, atau konsultasikan dengan apoteker atau dokter sebelum menggunakannya.

 

  1. Gardner, Amanda. 2017. 9 Reasons Your Eyes Are So Watery–and What to Do About It. https://www.health.com/eye-health/watery-eyes (Diakses 28 Agustus 2019)
  2. Nordqvist, Christian. 2017. Causes and treatments for watering eyes. https://www.medicalnewstoday.com/articles/169397.php (Diakses 28 Agustus 2019)
  3. Wachler, Brian. 2018. Why Are My Eyes Watery?. https://www.webmd.com/eye-health/watery-eyes-causes#1 (Diakses 28 Agustus 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi