Terbit: 28 February 2018 | Diperbarui: 8 November 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pada umumnya, jerawat bisa tumbuh dibagian tubuh manapun seperti di wajah, leher hingga punggung. Akan tetapi, pernahkah Anda mengalami jerawat yang muncul di telinga? Kenapa hal ini bisa terjadi?

Kenapa Jerawat Bisa Muncul di Telinga?

Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika minyak dan sel kulit mati menyumbat pori-pori. Masalah kulit ini bisa terjadi pada semua kelompok umur dan umumnya paling memengaruhi area tubuh yang mengandung kelenjar minyak cukup banyak.

Sama seperti jerawat yang muncul di beberapa bagian tubuh, jerawat di telinga muncul karena adanya peradangan kulit yang bisa disebabkan oleh penyumbatan pori-pori oleh kelebihan minyak alami kulit, sel kulit mati, atau pertumbuhan bakteri.

Penumpukan bakteri bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti terlalu sering menggunakan headphone yang jarang dibersihkan atau menempelkan jari kotor di telinga. Selain itu, jerawat pada telinga juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau alergi terhadap produk kosmetik.

Tidak hanya itu, jika terdapat banyak sel kulit mati yang menumpuk pada daun telinga dan tidak dibersihkan, maka jerawat pun akan mudah muncul pada daun telinga. Faktor penyebab telinga bisa berjerawat lainnya adalah adanya luka atau iritasi yang biasanya disebabkan oleh penggunaan anting atau piercing. Beberapa orang mengalami alergi pada emas atau logam sehingga daun telinga pun mengalami iritasi dan muncullah jerawat di area tersebut.

Bagaimana cara mengatasinya?

Jika jerawat terasa sakit, segera konsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat. Hanya dokter yang dapat menentukan apakah tipe jerawat Anda ringan, sedang atau berat. Berikut ini adalah beberapa obat untuk mengatasi jerawat, diantaranya:

  • Topikal: Obat topikal berasal dari vitamin A dan sudah dijual bebas di pasaran. Pada umumnya dokter akan memberikan resep untuk obat jenis ini. Obat yang biasa diresepkan adalah Tretinoin.
  • Benzoyl peroxide: Untuk jerawat kategori sedang Anda bisa menggunakan benzoyl peroxide minimal 5 persen. Saat menggunakan senyawa ini jauhkan dengan luka yang terbuka seperti di dalam hidung atau mulut. Obat ini paling umum digunakan dan efektif untuk mengatasi jerawat. Kandungan benzoyl peroxide dapat membunuh bakteri, mengeringkan kulit berminyak, dan membuat kulit mengelupas.
  • Antibiotik: Pada umumnya, dokter merekomendasikan antibiotik seperti minocycline dan doxycycline untuk mengobati bakteri yang berhubungan dengan jerawat. Hal yang harus diwaspadai adalah bahwa tubuh Anda mungkin mengalami resistensi antibiotik.
  • Obat sistemik: Salah satu obat sistemik adalah isotretinoin, obat ini biasanya dianjurkan untuk mereka yang memiliki jerawat dalam kategori yang berat

Agar jerawat tidak muncul lagi, maka kebersihan telinga harus dijaga dengan cara membasuhnya menggunakan air saat Anda mencuci muka. Setelah dikeringkan, Anda bisa menggunakan krim yang mengandung asam salisilat agar jerawat di telinga tidak muncul lagi.

Selain itu, bersihkan juga segala peralatan yang akan menempel pada telinga, seperti headset, helm, dan anting. Hindari juga kebiasaan mengorek telinga dengan tangan kotor.  Jika Anda ingin melakukan aktivitas berenang, tak ada salahnya menggunakan penyumbat telinga atau menggunakan topi renang.

Apa yang harus dilakukan?

Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan saat munculnya jerawat adalah menekan jerawat dengan jari. Kebiasaan ini akan berisiko meninggalkan bekas dan memperburuk jerawat. Selain itu, kebiasaan memencet jerawat juga bisa menimbulkan bakteri dan nanah dalam di pori-pori, yang pada akhirnya menyebabkan daerah tersebut mengalami iritasi dan peradangan.

Salah satu cara menghilangkan jerawat dengan instan adalah dengan menggunakan obat-obat penghilang jerawat yang saat ini sudah tersedia dalam bentuk gel, pelembap, dan krim. Meski begitu, sebelum Anda menggunakan obat penghilang jerawat, ada baiknya konsultasikan dengan dokter, terutama jika penggunaan obat yang dijual bebas di pasaran tidak memberikan hasil maksimal atau justru menimbulkan efek samping.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi