Terbit: 22 December 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Jerawat di kepala bisa sangat mengganggu terutama saat Anda mencoba untuk menyisir rambut. Meski keadaan ini adalah sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, Anda perlu berhati-hati dalam melakukan mendiagnosis benjolan sebagai sebagai jerawat, karena bisa saja hal itu merupakan tanda dari penyakit yang serius.

Jerawat di Kepala: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan

Penyebab Jerawat di Kepala

Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi jerawat di kepala, hal penting yang harus Anda ketahui adalah memahami penyebabnya. Setelah Anda mengetahui apa yang mendasarinya, Anda akan lebih mudah untuk menemukan pengobatan yang efektif.

Sama halnya seperti jerawat di tempat lain, jerawat di kulit kepala terjadi saat pori atau folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati atau sebum (minyak alami yang digunakan kulit untuk menjaga kelembapan). Selain itu, bakteri, jamur, atau tungau juga bisa masuk ke pori-pori dan menyebabkan reaksi.

Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya  jerawat pada kepala, antara lain:

  • Sel kulit mati yang menyumbat folikel.
  • Penggunaan gel rambut, leave-in treatment, atau atau hairspray.
  • Tidak membilas rambut dengan bersih.
  • Tidak segera mencuci rambut setelah berolahraga.
  • Berkeringat saat mengenakan penutup kepala, terutama jika menyebabkan gesekan.

Sementara itu, kuman spesifik yang dapat menyebabkan jerawat pada kepala meliputi:

  • Jamur dari keluarga Malassezia
  • Cutibacterium
  • Staphylococcus epidermidids
  • Propionibacterium acnes
  • Staphylococcus aureus
  • Demodex folliculorum

Jerawat di kulit kepala mungkin juga terkait dengan diet. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Advances in Dermatology and Allergology menunjukkan bahwa diet tinggi karbohidrat bergula dapat meningkatkan risiko.

Pada beberapa kasus, keadaan ini sering kali merupakan perpanjangan dari jerawat pada wajah. Hal itu disebabkan karena seseorang memiliki rambut berminyak, menggunakan produk perawatan rambut berminyak, atau menggunakan produk perawatan wajah berminyak di dekat garis rambut

Produk apa pun yang dapat menyumbat pori-pori di wajah seperti serum, krim, dan lotion berbasis minyak  dapat menimbulkan kerusakan yang sama pada kulit kepala.

Jerawat di Kepala dan Kaitannya dengan Folikulitis

Folikulitis adalah suatu kondisi yang berkaitan erat dengan jerawat. Peradangan yang terjadi pada folikel rambut ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Keadaan ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Meskipun penyebab pasti folikulitis belum sepenuhnya dipahami, hal ini diyakini sebagai respons peradangan terhadap bakteri/jamur yang ada di dalam folikel rambut.

Folikulitis juga terlihat seperti jerawat sehingga sulit untuk membedakan keduanya.  Keadaan ini menyebabkan timbulnya jerawat kecil dan gatal pada kulit kepala dan garis rambut. Benjolan bisa gatal, perih, dan mengeras.

Kuman penyebab folikulitis cenderung berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap. Seseorang yang menggunakan menggunakan produk perawatan kulit yang berbasis minyak lebih sering terkena folikulitis. Selain itu, Anda mungkin juga lebih rentan jika mengenakan topi atau helm di cuaca panas dan lembap (serta tidak mencuci rambut setelahnya).

Cara Mengatasi Jerawat di Kepala

Dalam banyak kasus, dokter akan merekomendasikan sampo khusus atau produk perawatan kulit kepala. Sampo berguna dapat membersihkan minyak berlebih dan kotoran serta mencegah jerawat kulit kepala muncul kembali. Sampo untuk kulit kepala jerawat dapat dibeli tanpa resep.

Selain itu, terdapat berbagai cara menghilangkan jerawat di kepala dengan bantuan bahan-bahan alami, antara lain:

  • Tea tree oil, minyak esensial ini dapat membantu menghilangkan bakteri di kulit kepala.
  • Asam salisilat, membantu menyingkirkan sel kulit mati.
  • Asam glikolat, membantu pengelupasan kulit kepala, mengangkat sel kulit mati, bakteri, dan sebum.
  • Ketoconazole, agen antijamur yang dapat memperbaiki kulit bersisik atau merah.
  • Ciclopirox, antijamur ini digunakan untuk mengobati infeksi kulit dan sering ditambahkan ke sampo untuk mengatasi ketombe.
  • Benzoyl peroxide, obat yang membantu menghilangkan bakteri Propionibacterium acnes,  kondisi yang dapat muncul pada jerawat  yang parah.

Pada kasus yang persisten disertai dengan rambut rontok dan peradangan, dokter mungkin meresepkan perawatan berikut:

  • Salep antibiotik topikal atau krim steroid.
  • Suntikan steroid.
  • Antibiotik oral.
  • Antihistamin untuk reaksi alergi.
  • Fototerapi (terapi cahaya).
  • Obat khusus untuk kondisi yang parah, seperti isotretinoin.

Setelah Anda mengetahui berbagai cara mengatasi jerawat di kepala seperti di atas, penting untuk dipahami bahwa sebaiknya Anda hanya menggunakan satu jenis perawatan saja. Boleh menggunakan dua jenis asal dianjurkan oleh dokter. Dengan cara itu, Anda akan lebih mudah melacak efektivitas produk.

Selain itu, Anda juga harus mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter kulit untuk menentukan cara menghilangkan jerawat di kepala yang sesuai dengan keadaan.

Mencegah Jerawat di Kulit Kepala

Kebersihan kulit kepala berperan penting dalam menghindari pori-pori yang tersumbat. Aturan praktis yang baik adalah mencuci rambut setiap kali mulai terasa berminyak dan setelah olahraga.

Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah munculnya jerawat, antara lain:

  • Memakai tutup kepala yang lebih longgar agar kulit kepala bisa ‘bernapas’.
  • Mencuci rambut segera setelah berolahraga.
  • Beralih ke produk perawatan rambut alami dan hipoalergenik.
  • Hindari menggunakan terlalu banyak produk rambut, seperti hairspray dan gel.
  • Penuhi kebutuhan vitamin A, D, dan E untuk menjaga kesehatan kulit.
  • Membuat catatan mengenai makanan harian yang dikonsumsi, hal itu diperlukan untuk mengetahui apakah makanan tertentu menyebabkan jerawat.

Bagi sebagian orang, jarang mencuci rambut bisa menyebabkan kulit kepala berjerawat. Sementara ada juga seseorang yang terlalu sering mencuci rambut, hal itu justru dapat menghilangkan sebum pelindung kulit, sehingga meningkatkan risiko masuknya kontaminan lain. Konsultasi dengan dokter kulit dibutuhkan untuk mengetahui perawatan rambut terbaik.

 

  1. Anonim. 2020. Pimples on Scalp: Why They Happen and How to Get Rid of Them. https://www.forhims.com/blog/scalp-pimples-causes-treatments. (Diakses pada 22 Desember 2020).
  2. Alexander, David dan Byrdie. 2019. This Is Why You’re Getting Pimples on Your Scalp (and How to Get Rid of Them). https://www.byrdie.com/how-to-get-rid-of-pimples-on-your-scalp-4693421. (Diakses pada 22 Desember 2020).
  3. Johnson, Jon. 2020. How to treat and prevent scalp acne. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320968#prevention. (Diakses pada 22 Desember 2020).
  4. Taylor, Marygrace. 2019. How to Get Rid of Scalp Acne—and Keep It From Coming Back. https://www.prevention.com/beauty/skin-care/a26947098/how-to-get-rid-of-scalp-acne/. (Diakses pada 22 Desember 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi