Terbit: 15 October 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Anemia saat haid bisa terjadi jika darah yang keluar dari vagina cukup banyak. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga cara mengatasi anemia saat menstruasi, selengkapnya di bawah ini.

Mengenali Penyebab dan Gejala Anemia saat Haid

Perdarahan yang Berlebihan Penyebab Anemia saat Haid

Sebelum menjelaskan kaitan antara anemia dan haid, perlu Anda ketahui bahwa menstruasi yang berlebihan mengacu pada keluarnya darah yang tidak normal atau berkepanjangan. Istilah medis untuk gangguan ini adalah menorrhagia.

Periode haid yang berkepanjangan dan berlebihan umumnya berlangsung lebih dari 7 hari dan mengeluarkan darah sebanyak 80 mililiter (sepertiga cangkir). Beberapa wanita mungkin kehilangan cukup banyak darah selama periode menstruasi namun tidak menyadarinya.

Meski sulit untuk mengukur dengan tepat berapa banyak darah yang keluar selama menstruasi, terdapat cara sederhana untuk menentukan seberapa banyak darah yang dikeluarkan, antara lain:

  • Mengeluarkan gumpalan darah besar.
  • Harus mengganti pembalut setiap 2 jam atau kurang.
  • Pendarahan berlebihan mengganggu rutinitas yang biasa Anda lakukan.
  • Pendarahan tembus ke pakaian atau tempat tidur, bahkan saat Anda sudah menggunakan pembalut.

Meskipun hampir tidak mungkin untuk mengukur seberapa banyak perdarahan selama haid, beberapa tanda di atas bisa menjadi gejala bahwa Anda mengeluarkan darah terlalu banyak. Kondisi ini bisa menjadi penyebab anemia saat menstruasi atau anemia defisiensi besi.

Zat besi adalah komponen penting dari hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen. Jadi, jika tidak ada cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah yang sehat.

Jika Anda tidak mendapatkan cukup zat besi dalam makanan, hal itu dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan anemia. Anemia defisiensi besi mungkin juga menjadi masalah jika tubuh Anda mengalami kesulitan menyerap zat besi karena alasan tertentu.

Anemia defisiensi besi juga bisa terjadi jika Anda kehilangan darah secara bertahap selama periode waktu tertentu. Itulah sebabnya menstruasi berlebihan dapat menyebabkan hal ini.

Baca Juga: 9 Pantangan Makanan bagi Penderita Anemia, Wajib Dipatuhi

Anemia dan Haid

Wanita yang mengeluarkan darah berlebihan saat menstruasi lebih rentan mengalami anemia. Wanita dengan anemia karena kehilangan darah mungkin merasa lelah, lemah, hingga sesak napas.

Sedangkan anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi. Tidak memiliki cukup zat besi dalam tubuh dapat menimbulkan beberapa masalah. Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan salah satu komponen sel darah merah, yaitu hemoglobin.

Meskipun bentuk anemia ini dapat timbul dari berbagai faktor, menstruasi adalah penyebab umum. Wanita usia subur dan wanita yang sedang hamil berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami anemia.

Anemia usia subur umumnya disebabkan karena menstruasi, sedangkan saat hamil, anemia mungkin terjadi karena peningkatan kebutuhan suplai darah.

Akan tetapi, beberapa gejala di atas akan bervariasi tergantung dari bentuk anemia, tingkat keparahan, dan penyebabnya.

Konsultasi dengan dokter diperlukan jika Anda mengalami beberapa gejala dan menderita menstruasi yang tidak normal. Dokter dapat melakukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan apakah Anda menderita anemia.

Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Anemia yang Alami dan Medis

Diagnosis Anemia

Tes darah yang disebut hitung darah lengkap dapat memberikan informasi tentang konsentrasi hemoglobin dalam darah serta ukuran sel darah merah.

Wanita yang tidak hamil dikatakan mengalami anemia apabila konsentrasi hemoglobin 12 gram/desiliter atau di bawahnya. Pada orang dengan anemia karena kekurangan zat besi, sel darah merah umumnya lebih kecil dari biasanya.

Selain keluar banyak darah saat menstruasi, terkadang anemia defisiensi besi juga bisa terjadi karena faktor lain seperti asupan zat besi yang buruk atau gangguan penyerapan zat besi dari masalah medis. Dalam kasus ini, penilaian lebih lanjut mungkin diperlukan.

 

  1. Anonim. 2018. What You Need to Know about Anemia and Your Period. https://www.womenshealthaz.com/what-you-need-to-know-about-anemia-and-your-period/. (Diakses pada 15 Oktober 2021).
  2. Hickman, Ruth Jessen. 2020. Iron Deficiency Anemia From Heavy Menstrual Periods. https://www.verywellhealth.com/heavy-menstrual-periods-iron-deficiency-anemia-5072751. (Diakses pada 15 Oktober 2021).
  3. Shkodzik, Kate. 2020. Iron Deficiency Anemia (IDA) and Heavy Periods: How Are They Related?. https://flo.health/menstrual-cycle/health/symptoms-and-diseases/iron-deficiency-anemia-and-periods. (Diakses pada 15 Oktober 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi