Terbit: 28 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Diet ketofastosis adalah diet yang menerapkan pola makan tinggi lemak protein dan rendah karbohidrat. Diet ketofastosis adalah gabungan dari diet ketogenik dan fastosis. Fastosis sendiri adalah saat di mana seseorang tidak mengonsumsi karbo atau mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat.

Pantangan bagi Anda yang Sedang Menjalankan Diet Ketofastosis

Faktanya, diet ketofastosis sudah banyak dilakukan banyak orang dan telah terbukti berhasil menurunkan berat badan. Meski telah terbukti, Anda tidak boleh melakukan diet ketofastosis dengan sembarangan. Sebab, ada risiko yang akan Anda dapatkan jika sampai salah langkah, yaitu penggemukan yang drastis serta terjadinya gumpalan lemak yang susah diatasi.

Berikut adalah pantangan diet ketofastosis yang harus Anda tahu, di antaranya:

1. Terlalu banyak protein

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, diet ketofastosis menerapkan pola seimbang antara protein dan lemak. Jadi, keduanya harus selalu seimbang. Ketika protein lebih banyak daripada lemak, maka akan terjadi ketidakseimbangan hormon sehingga Anda menjadi sangat lemas dan terlihat keriput. Begitu juga sebaliknya, jika lemak lebih banyak daripada protein maka Anda akan mengalami peningkatan berat badan yang tak terduga.

2. Mengonsumsi makanan manis

Biasanya, ketika seseorang menerapkan pola diet rendah karbohidrat, dia akan lebih cenderung mengonsumsi makanan manis. Nah, hal itulah yang menjadi pantangan dari diet ketofastosis. Jika Anda masih melakukannya, maka diet akan percuma dan akan meningkatkan kadar gula dalam darah.

3. Terlalu banyak kalori

Selain makanan manis, kelebihan kalori pun tidak boleh dalam menjalankan diet ketofastosis. Pasalnya, hal ini bisa memicu respon insulin dan hal itu buruk. Sebab, diet yang satu ini sebenarnya digunakan untuk menekan perkembangan hormon insulin. Jadi, kalori adalah pantangan yang harus diperhatikan ketika melakukan diet ketofastosis.

4. Mengonsumsi makanan kabohidrat

Menu diet ketofastosis yang satu satu ini sudah pasti harus ditinggalkan. Jika Anda adalah penggemar makanan berkarbohidrat seperti gandum, maka sebaiknya hindari dulu. Sebab, konsep utama dari diet ini adalah menjaga jumlah karbohidrat di dalam tubuh. Jika Anda masih tetap mengonsumsinya, Anda tidak akan mendapatkan manfaat diet ketofastosis.

Menu Diet Ketofastosis

Cara diet ketofastosis adalah sebuah metode penggantian asupan karbohidrat menjadi lemak, hal ini bertujuan agar terjadi pemecahan lemak yang efisien dalam tubuh ketika kehabisan energi dari karbohidrat.

Saat tubuh kekurangan energi dan ketersediaan karbohidrat yang memadai, maka liver akan memecah lemak menjadi asam lemak berbentu keton untuk dijadikan sumber energi bagi tubuh dan otak. Hal ini akan menyebabkan peningkatan jumlah keton dalam tubuh sehingga disebut sebagai ketosis.

Perlu menjadi perhatian, lemak yang boleh dikonsumsi oleh orang yang menjalani diet ketofastosis adalah lemak yang sehat. Misalnya yang terkandung dalam alpukat, minyak zaitun, minyak ikan, keju, susu, biji-bijian, daging, dan telur.

Selain itu, hal lain yang harus dipahami adalah bahwa mengubah metabolisme tubuh berarti juga akan berdampak pada pergantian sel-sel tubuh untuk menyesuaikan dengan cara kerja yang baru. Lamanya kondisi ini berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mengalami penyesuaian dengan cepat, ada juga yang lebih lama.

Pada akhirnya, diet ketofastosis ini masih tergolong kontroversial karena berpotensi menimbulkan beberapa efek samping jika dilakukan dalam jangka panjang. Efek samping yang mungkin timbul di antaranya adalah:

  • Gangguan emosional.
  • Gangguan metabolisme tubuh.
  • Ketidakseimbangan hormonal (hormon kortisol, estrogen).

Oleh karena itu, sebelum melakukan diet ketofastosis, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan asupan yang tepat


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi