Terbit: 11 June 2020 | Diperbarui: 26 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Thiabendazole adalah obat anthelmintik atau anticacing. Obat ini digunakan untuk mencegah cacing tumbuh atau berkembang biak dalam tubuh. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini.

Thiabendazole: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Rangkuman Informasi Obat Thiabendazole

Nama Obat Thiabendazole
Kelas Terapi Obat Anthelmintik/anticacing
Kategori Obat keras (harus dengan resep dokter)
Manfaat Obat Mengatasi infeksi cacing
Kontraindikasi Hipersensitif
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Sediaan Obat Tablet dan suspensi

Thiabendazole Obat Apa?

Thiabendazole adalah anthelmintic atau obat anticacing. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi cacing. Cara kerjanya adalah dengan mencegah cacing tumbuh atau berkembang biak di dalam tubuh.

Umumnya obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi cacing tambang, namun dapat juga digunakan untuk mengatasi infeksi cacing kremi, cacing tambang, cacing cambuk, cacing gelang, dan trichinosis.

Fungsi Thiabendazole

Manfaat obat ini secara umum adalah untuk mengatasi infeksi cacing. Berikut adalah kondisi di mana obat ini digunakan:

  • Cutaneous larva migran
  • Strongyloidiasis
  • Dracunculiasis
  • Ascariasis
  • Trichostrongyliasis
  • Trichuriasis Trichinosis
  • Toxocariasis

Peringatan dan Perhatian Thiabendazole

Thiabendazole termasuk ke dalam jenis obat keras yang hanya dapat didapatkan melalui resep dokter. Gunakan obat sesuai dengan instruksi dokter untuk menjaga kualitas dan keamanan produk.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat ini:

  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi seperti gangguan ginjal atau hati, kekurangan gizi, dan anemia.
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing dan mengantuk. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah konsumsi obat ini.
  • Obat ini masuk kategori C keamanan untuk ibu hamil menurut US FDA (United States Food and Drug Administration). Beberapa penelitian pada hewan membuktikan adanya bahaya terhadap janin namun belum ada studi terkontrol pada manusia. Obat ini hanya boleh digunakan apabila manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi.
  • Belum ada bukti apakah obat ini dapat diserap ke ASI. Ibu yang sedang menyusui sebaiknya berdiskusi dengan dokter tentang penggunaan obat ini.

Kontraindikasi Thiabendazole

Terdapat beberapa kondisi di mana obat ini sebaiknya tidak digunakan, meliputi:

  • Infeksi cacing campuran yang melibatkan Ascaris lumbricoides.
  • Pengobatan profilaksis untuk infeksi enterobiasis.
  • Hipersensitif terhadap komponen obat ini.

Interaksi Obat Thiabendazole

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah interaksi obat yang mungkin terjadi ketika Thiabendazole digunakan bersama dengan obat lain:

  • Penggunaan bersama dengan theophilin dan kafein dapat menghambat metabolismenya.
  • Penggunaan bersama kumarin dapat meningkatkan efek antikoagulan.

Daftar interaksi obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, nonresep, hingga herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Efek Samping Thiabendazole

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul:

  • Gangguan pencernaan
  • Pruritus
  • Ruam kulit
  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Pengeringan selaput lendir
  • Hiperglikemia
  • Gangguan penglihatan
  • Leukopenia
  • Tinnitus
  • Efek hati
  • Enuresis
  • Kristaluria
  • Bradikardia
  • Hipotensi
  • Sindrom Stevens-Johnson
  • Eritema multiformis
  • Kerusakan hati

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan.

Efek samping juga mungkin terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Thiabendazole

Obat ini diberikan melalui oral dengan sediaan tablet atau suspensi. Salep Thiabendazole juga tersedia, namun penggunaannya lebih jarang. Berikut adalah dosis yang disarankan:

1. Dosis untuk Cutaneous Larva Migran

  • Dosis oral: 25 mg/kg berat badan, dua kali sehari selama 2 hari, diulang setelah 2 hari jika diperlukan. Dosis maksimum: 3 gr/hari.
  • Dosis oral suspensi: 10-15%, dapat digunakan secara topikal.

2. Dosis untuk Strongyloidiasis

  • Dosis oral: 25 mg/kg berat badan, dua kali sehari selama 2-3 hari atau 50 mg/kg berat badan sebagai dosis tunggal. Jika infeksi menyebar luas maka perawatan dapat dilakukan hingga 5 hari. Dosis maksimum: 3 gr/hari.

3. Dosis untuk Dracunculiasis

  • Dosis oral: 25-50 mg/kg berat badan, dua kali sehari selama satu hari. Dosis lanjutan 50 mg/kg berat badan dapat diberikan setelah 5-8 hari untuk infeksi masif. Dosis maksimum: 3 gr/hari.

4. Dosis untuk Ascariasis, Trichostrongyliasis, Trichuriasis

  • Dosis oral: 25 mg/kg berat badan, dua kali sehari selama 2 hari. Dosis maksimum: 3 gr/hari.

Dosis di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan untuk dewasa. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Petunjuk Penggunaan Thiabendazole

Obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum dan penggunaannya yang benar:

  • Gunakan obat sesuai dengan sediaannya.
  • Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan kemasan atau sesuai petunjuk dokter.
  • Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika lebih dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Thiabendazole

Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat ini yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu di bawah 15-30°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap. Jangan simpan obat ini di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

 

  1. Anonim. Thiabendazole. https://www.drugs.com/mtm/thiabendazole.html. (Diakses 11 Juni 2020).
  2. Anonim. Thiabendazole Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/thiabendazole.html. (Diakses 11 Juni 2020).
  3. Anonim. Tiabendazole. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tiabendazole?mtype=generic. (Diakses 11 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi