Terbit: 1 November 2019 | Diperbarui: 2 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Anda harus memahami jenis salep gatal apa yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Gatal pada kulit memang sangat mengganggu, apalagi bila terjadi di sekujur tubuh. Biasanya gatal di sekujur tubuh bisa disebabkan oleh alergi cuaca, makanan atau produk perawatan badan tertentu. Karena bisa disebabkan oleh berbagai hal, penanganan harus disesuaikan dengan penyebabnya.

6 Obat Salep Gatal yang Bisa Anda Coba (Ampuh & Aman)

Kandungan Salep Gatal untuk Mengatasi Gangguan Kulit

Jika Anda mulai merasa gatal, sebaiknya jangan buru-buru menggaruknya. Menggaruk bagian yang gatal hanya akan memperparah kondisi kulit bahkan meningkatkan risiko infeksi. Jika gatal karena alergi, maka hindari penyebab alergi, kemudian redakan rasa gatal dengan kompres air dingin. Setelah itu keringkan dengan handuk bersih lalu gunakan pelembap yang aman bagi kulit.

Pada dasarnya, terdapat berbagai cara menghilangkan rasa gatal,  Anda bisa menggunakan salep gatal atau krim pereda gatal. Sebelum membeli dan menggunakan obat salep gatal, periksa atau perhatikan apakah salep gatal kulit yang akan Anda gunakan mengandung zat-zat berikut:

1. Kortikosteroid

Salep gatal yang mengandung kortikosteroid biasanya digunakan untuk mengurangi pembengkakan, gatal-gatal dan kemerahan akibat gigitan serangga, tanaman beracun, eksim, dermatitis, atau alergi. Salep gatal kutil yang mengandung kortison bisa mengatasi ruam dan gatal karena logam, perhiasan, dan produk laundry.

Salep gatal kulit yang mengandung kortikosteroid ini hanya membantu mengurangi gatal yang responsif terhadap kortison. Jika Anda menggunakan kortikosteroid selama lebih dari 10 hari namun masih merasa gatal, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Jangan menggunakan kortikosteroid di area kulit yang lembap seperti pangkal paha, vagina, atau sekitar jari kaki karena dapat menyebabkan infeksi jamur menjadi lebih parah.

Selain itu, penting untuk dipahami bahwa kortikosteroid topikal harus digunakan dengan hati-hati dan umumnya di bawah bimbingan dokter. Salep gatal yang mengandung steroid topikal memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada steroid oral, akan tetapi steroid topikal perlu digunakan dengan tepat.

Kortikosteroid topikal dimaksudkan untuk penggunaan jangka pendek dan dapat menyebabkan masalah jika digunakan secara berlebihan, termasuk penipisan kulit (stretch atrophy), stretch mark (striae), dan pembesaran pembuluh darah (telangiectasia). Formulasi dosis rendah dapat mengurangi risiko efek samping.

Selain itu, berapa banyak salep gatal yang Anda gunakan dapat membuat perbedaan. Dalam beberapa kasus, Anda tidak perlu banyak menggunakan obat salep gatal jika krim menyerap dengan mudah. Sementara ada orang lain membutuhkan salep gatal lebih banyak karena kulitnya tidak mudah menyerap salep.

Penyerapan tergantung pada sejumlah faktor seperti:

  • Ketebalan kulit (seperti kelopak mata atau telapak kaki).
  • Area permukaan kulit yang dirawat.
  • Potensi krim steroid.
  • Seberapa sering obat gatal kulit digunakan.
  • Jenis steroid yang digunakan (salep atau gel).

Anak-anak lebih rentan terhadap efek samping dari salep gatal ini. Obat gatal kulit yang  seperti gel dan semprotan bisa digunakan jika kondisinya memungkinkan. Penting untuk berbicara dengan dokter anak sebelum Anda menggunakan kortikosteroid topikal.

Selain itu, kortikosteroid topikal seperti Cutivate dan Elocon mungkin lebih aman untuk anak-anak karena lebih sedikit steroid yang diserap.

2. Calamine

Salep gatal yang mengandung calamine biasanya dijual dalam bentuk lotion. Calamine mengandung campuran oksida seng dan oksida besi yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan gatal akibat iritasi tanaman beracun atau gigitan serangga. Salep ini juga ampuh untuk mengeringkan ruam yang melepuh dan sebagai zat antiiritasi.

3. Antihistamin

Antihistamin bekerja dengan cara menghalangi senyawa histamin alami tubuh yang menyebabkan munculnya alergi. Salah satu bentuk antihistamin yang sering diresepkan dokter yaitu diphenhydramine.

Selain untuk meredakan alergi, diphenhydramine juga bisa digunakan untuk menekan batuk, menangani mabuk perjalanan, atau obat tidur.

Dalam banyak kasus, antihistamin dikonsumsi secara oral untuk meringankan gejala serangan alergi. Namun salep gatal ini juga dapat membantu dalam mengobati eksim. Jika gatal berhubungan dengan alergi, salep gatal ini dapat diserap di kulit dan mencegah histamin menyebabkan pembengkakan dan peradangan yang dapat memicu pruritus.

Salep gatal kulit ini harus digunakan dengan tepat karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pengembangan reaksi hipersensitif terhadap versi oral obat.

4. Pramoxine

Pramoxine digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan gatal akibat gigitan serangga. Obat gatal ini termasuk jenis anestesi ringan yang sering ditambahkan pada obat antigatal yang mengandung hidrokortison atau bahan aktif lainnya.

5. Menthol

Menthol memberi sensasi dingin ke kulit dan otak untuk mengalihkan perhatian Anda pada rasa gatal yang muncul. Sebenarnya salep gatal dengan kandungan menthol ini cukup efektif untuk mengurangi rasa gatal, namun bisa memicu alergi bagi beberapa orang.

Jika Anda merasa ragu dengan kandungan salep gatal yang akan Anda gunakan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat.

6. Lidocaine

Salep gatal lidocaine bisa menyebabkan kulit mati rasa. Lidocaine yang merupakan golongan anestesi topikal bekerja dengan menghalangi saluran natrium di serabut saraf kulit—yang mencegah transmisi sinyal rasa sakit ke otak. Anestesi topikal yang mengandung benzocaine dapat menyebabkan dermatitis kontak.


Nah, itulah beberapa salep gatal yang bisa Anda gunakan. Guna membantu dokter dan apoteker memberi perawatan terbaik, pastikan untuk memberi tahu semua produk yang digunakan (termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal) sebelum memulai perawatan.

Jika gatal Anda tidak hilang dengan salep gatal yang telah disebutkan di atas, konsultasikan dengan dokter Spesialis Kulit. Dokter dapat membantu untuk menemukan penyebabnya dan menghilangkan rasa gatal pada kulit Anda.

Mencegah Gatal pada Kulit

Perlu disadari bahwa aktivitas menggaruk berisiko mengiritasi kulit dan meningkatkan risiko infeksi kulit. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah gatal pada kulit.

  1. Mandilah dengan air hangat suam-suam kuku. Cobalah batasi waktu mandi atau mandi hanya 10 menit.
  2. Gunakan lotion, sabun dan deterjen bebas pewangi untuk meminimalkan iritasi. Berhati-hatilah terhadap produk yang berlabel tanpa aroma, karena mungkin masih memiliki bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit.
  3. Oleskan obat sebelum menggunakan pelembap. Kemudian, oleskan pelembap ke semua area kulit gatal, termasuk area yang diobati dengan obat.
  4. Pakailah pakaian katun yang longgar. Wol dan kain yang terasa kasar lainnya dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan rasa gatal yang hebat.
  5. Hindari perubahan suhu yang ekstrem. Pertahankan kelembapan lingkungan yang relatif sejuk. Gunakan pelembap udara selama musim dingin atau musim hujan jika Anda cenderung mengalami kulit kering dan eksim.
  6. Kurangi stres, karena stres dapat membuat gatal Anda bertambah buruk.

Penyebab Kulit Gatal yang Jarang Anda Ketahui

Beberapa kemungkinan penyebab kulit gatal, berikut di antaranya:

1. Kulit Kering

Jika Anda tidak melihat benjolan merah terang atau perubahan dramatis lainnya di area gatal, kulit kering (xerosis) mungkin bisa menjadi penyebabnya. Kulit kering biasanya dihasilkan dari faktor lingkungan, seperti penggunaan AC jangka panjang atau pemanasan sentral, mencuci atau mandi terlalu lama.

2. Kondisi Kulit

Kondisi kulit seperti penyakit inflamasi (eksim, psoriasis), penyakit infeksi bakteri, jamur dan virus biasanya disertai gatal. Masing-masing kondisi ini biasanya mempunyai lesi kulit yang khas dan mempunyai predileksi bagian tubuh yang berbeda tergantung penyebabnya.

Rasa gatal biasanya meliputi area tertentu dan disertai dengan tanda-tanda lain, seperti kulit tampak merah, kulit iritasi, tampak benjolan dan lecet.

3. Penyakit Internal

Kulit gatal bisa menjadi gejala penyakit yang mendasarinya. Ini termasuk penyakit hati, gagal ginjal, anemia defisiensi besi, masalah tiroid dan kanker, termasuk leukemia dan limfoma. Rasa gatal biasanya memengaruhi seluruh tubuh. Kulit mungkin terlihat normal kecuali area yang tergores berulang kali.

4. Gangguan Saraf

Kondisi yang memengaruhi sistem saraf seperti multiple sclerosis, diabetes melitus, saraf terjepit dan sinanaga (herpes zoster) dapat menyebabkan gatal.

5. Iritasi dan Reaksi Alergi

Wol, bahan kimia, sabun dan zat lain dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal. Terkadang substansi, seperti poison ivy (kulit alergi) atau kosmetik, menyebabkan reaksi alergi. Alergi makanan juga dapat menyebabkan kulit gatal.

6. Obat-obatan

Obat-obatan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi dan gatal adalah allopurinol, antibiotik beta laktam, antibiotik golongan kuinolon, dan NSAID (anti-inflamasi non steroid).

7. Kehamilan

Selama kehamilan, beberapa wanita mengalami kulit gatal, terutama di perut dan paha. Jika Anda mengalami kondisi kulit gatal seperti dermatitis, hal itu bisa memburuk selama kehamilan.

 

 

  1. Anonim. Itchy skin (pruritus). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/itchy-skin/diagnosis-treatment/drc-20355010. (Diakses pada 1 November 2019).
  2. Anonim. Itch Relief 2 %-0.1 % Topical Cream. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-20094/itch-relief-topical/details. (Diakses pada 1 November 2019).
  3. More, Daniel, MD. 2019. Best Creams for Itchy Skin or Pruritus. https://www.verywellhealth.com/good-anti-itch-creams-82799. (Diakses pada 1 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi