Terbit: 12 July 2020 | Diperbarui: 26 April 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Salah satu obat yang dapat digunakan oleh penderita diabetes adalah Gliclazide. Ketahui obat ini lebih lanjut mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosis pemakaiannya!

Gliclazide: Fungsi, Efek Samping, Dosis, Cara Pakai, dll

Rangkuman Informasi Obat Gliclazide

 Nama obat  Gliclazide
 Golongan obat  Antidiabetes Sulfonilurea
 Kategori obat  Obat keras
 Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA
 Fungsi obat  Membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2
 Kontraindikasi obat  Penggunaan obat tidak disarankan apabila memiliki:

  • Hipersensitivitas terhadap gliclazide
  • Diabetes tipe 1
  • Diabetes keto-asidosis
  • Gangguan fungsi hati (liver)
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Hamil dan menyusui
  • Kekurangan gula darah (hipoglikemia)
  • Penyakit kardiovaskular
  • Riwayat infeksi parah
 Dosis obat Dosis awal 40-80 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 320 mg per hari apabila dibutuhkan. Peningkatan dosis baru dapat dilakukan minimal setelah 1 bulan penggunaan
 Sediaan obat  Tablet

 

Gliclazide Obat Apa?

Gliclazide obat apa? Gliclazide adalah obat antidiabetes jenis Sulfonilurea. Obat ini menjadi salah satu obat yang dapat digunakan oleh para penderita diabetes tipe 2 (penyakit kencing manis) untuk membantu mengontrol kadar gula darah di dalam tubuhnya.

Cara kerja obat Gliclazide adalah dengan mengikat reseptor sulfonylurea (SUR 1) yang ada pada permukaan sel pankreas beta. Efek dari mekanisme kerja ini adalah terblokade-nya potasium sel-sel beta pada organ pankreas.

Dengan demikian, sel-sel tersebut mengalami depolarisasi yang kemudian berdampak pada terbukanya voltage-gate calcium. Alhasil, terjadilah pelepasan insulin dari sel dan kadar gula darah jadi lebih terkendali.

Fungsi Obat Gliclazide

Fungsi obat Gliclazide adalah untuk mengontrol kadar gula darah(glukosa) pada penderita diabetes tipe 2. Akan tetapi, efektivitas obat akan terasa maksimal apabila diimbangi dengan kebiasaan sehat lainnya yaitu:

  • Diet untuk diabetes
  • Olahraga rutin

Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai dengan peruntukannya. Penggunaan obat yang tidak sesuai berisiko memunculkan reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Gliclazide

Dalam menggunakan obat Gliclazide, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami. Simak penjelasannya berikut!

1. Kontraindikasi Obat Gliclazide

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.

Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas Gliclazide
  • Diabetes tipe 1
  • Diabetes keto-asidosis
  • Gangguan fungsi hati (liver)
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Hamil dan menyusui
  • Kekurangan gula darah (hipoglikemia)
  • Penyakit kardiovaskular
  • Riwayat infeksi parah

Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Gliclazide apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Gliclazide Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
  • Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti hipoglikemia, peningkatan frekuensi berkemih, infeksi saluran kemih, mual, muntah, dan gejala efek samping lainnya yang mungkin muncul pasca mengonsumsinya
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Gliclazide Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Hingga saat ini, belum ada penelitian spesifik mengenai obat Gliclazide dan dampaknya bagi ibu hamil dan menyusui.

Oleh sebab itu, ibu hamil dan menyusui yang kebetulan juga sedang menderita diabetes tipe 2 tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini.

Dokter bisa saja menyarankan penggunaan obat sudah mendesak dan kondisi masih memungkinkan (setiap orang memiliki toleransi obat yang berbeda-beda).

Apabila tidak ada pilihan lain, pastikan penggunaan obat memang benar-benar tidak menimbulkan efek samping yang bisa membahayakan diri Anda maupun janin yang tengah dikandung.

Interaksi Obat Gliclazide

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:

  • Miconazole
  • Fluconazole
  • GLP-1 inhibitor
  • Sulfonamide
  • Clarithromycin
  • Penghambat beta,
  • Captropil
  • Enalapril
  • H-2 receptor
  • Monoamine oxidase inhibitor
  • Ibuprofen
  • Phenylbutazone
  • Chlorpromazine
  • Salbutamol
  • Ritodrine
  • Terbutaline
  • Danazol
  • Kortikosteroid
  • Fluoroquinolones

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Oleh sebab itu, sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Obat Gliclazide

Obat Gliclazide dapat menimbulkan efek samping. Efek samping obat meliputi:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Sakit punggung
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Ruam pada kulit
  • Kadar gula darah rendah (Hipoglikemia)
  • Radang sendi (arthritis)

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Gliclazide

Gliclazide masuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaan obat tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter.

Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Gliclazide Tersedia?

Gliclazide tersedia dalam bentuk tablet oral dengan berbagai takaran. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat.

Pastikan Anda menggunakan obat secara benar sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dari dokter.

2. Dosis Obat Gliclazide

Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.

Berikut aturan dosis umum untuk obat Gliclazide:

Dewasa: Dosis awal 40-80 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 320 mg per hari apabila dibutuhkan. Peningkatan dosis baru dapat dilakukan minimal setelah 1 bulan penggunaan. Untuk dosis >160 mg, dosis dibagi menjadi 2 kali per hari.

Cara Pemakaian Obat Gliclazide

Obat untuk penyakit diabetes tipe 2 ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis.

Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Gliclazide yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Minumlah obat ini sesuai arahan dari dokter.
  • Minumlah obat sesuai dengan dosis yang tadi sudah disebutkan di atas, atau sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter Anda.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 24 jam sekali (untuk dosis 1 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 12 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, diet rendah gula, dan aktivitas-aktivitas lainnya sesuai arahan dokter Anda
  • Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal yang disarankan oleh dokter) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil

Petunjuk Penyimpanan Obat Gliclazide

Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Gliclazide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/gliclazide?mtype=generic (Diakses pada 12 Juli 2020)
  2. Gliclazide. https://www.drugs.com/uk/gliclazide-40mg-tablets-leaflet.html (Diakses pada 12 Juli 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi