Terbit: 9 February 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Gastrul obat apa? Gastrul adalah obat dengan kandungan bahan aktif Misoprostol. Obat ini merupakan suatu analog prostaglandin sintetik. Obat ini memiliki sifat antiseksresi dan proteksi dan dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan tukak lambung dan tukak duodenum.

Gastrul: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Gastrul bekerja dengan cara menurunkan kadar asam lambung. Selain itu, obat ini juga meningkatkan produksi bikarbonat dan juga lendir dalam lambung yang melindungi usus dan lambung dari berbagai zat asam.

Selain itu obat ini juga dapat bekerja memicu kontraksi dinding tengah rahim dan merelaksas mulut rahim. Hal ini yang membuat Gastrul dapat digunakan sebagai salah satu obat penggugur kandungan.

Manfaat Gastrul

Berdasarkan cara kerja Gastrul, manfaat Gastrul adalah untuk mengatasi kondisi medis seperti berikut ini:

1. Tukak lambung

Tukak lambung adalah peradangan yang terjadi pada lapisan lambung. Manfaat Gastrul adalah untuk mempercepat pengobatan tukak lambung. Selain sebagai pengobatan, Gastrul juga digunakan sebagai pencegahan tukak lambung yang bisa terjadi akibat efek samping OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid).

Penggunaan Gastrul untuk pencegahan tukak lambung biasanya diberikan pada pasien yang harus mengonsumsi OAINS dan memiliki potensi untuk terkena tukak lambung, karena sudah lansia atau karena memiliki riwayat penyakit tukak lambung.

2. Tukak duodenum

Tukak duodenum adalah peradakangan pada usus dua belas jari atau duodenum. Manfaat Gastrul adalah untuk mempercepat penyembuhan tukak duodenum, namun Gastrul tidak dapat digunakan untuk pencegahan tukak duodenum akibat penggunaan OAINS.

3. Persalinan dan pasca persalinan

Manfaat Gastrul selanjutnya adalah untuk mengatasi beberapa masalah pasca persalinan seperti pendarahan berlebihan setelah persalinan. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk induksi persalinan, Penggunaan obat Gastrul untuk persalinan diberikan melalui vagina.

Selain manfaat di atas, obat dengan kandungan Misoprostol seperti Gastrul juga dapat digunakan untuk menggugurkan kandungan. Umumnya obat ini diberikan bersama dengan Mifepristone.

Meskipun dapat digunakan untuk aborsi, tapi penggunaan Gastrul harus di bawah pengawasan dokter karena aborsi yang legal hanya dapat dilakukan di bawah pengawasan dokter dan harus mengikuti semua rangkaian perawatan aborsi hingga selesai.

Dosis Gastrul

Gatrul hadir dalam sediaan tablet dengan kandungan Misoprostol 200 mcg untuk setiap tabletnya. Harga Gastrul berbeda-beda di pasaran, umumnya dijual dengan harga Rp 85.000 per tablet. Dosis Gastrul yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis Gastrul yang disarankan:

  • Pengobatan tukak lambung dan tukak duodenum: 800 mcg per hari, dibagi menjadi 2-4 dosis per hari. Obat diberikan paling tidak selama 4 minggu atau bahkan dapat dilanjutkan menjadi 8 minggu.
  • Pencegahan tukak lambung karena OAINS dan tukak duodeunum: 200 mcg per hari, dibagi menjadi 2-4 kali sehari dan diberikan bersama dengan OAINS.
  • Menggugurkan kandungan usia di bawah 49 hari: 400 mcg satu kali sehari, diberikan 36-48 jam setelah pemberian Mifepristone.
  • Induksi persalinan: 25 mchg, diberikan melalui vagina setiap 4 sampain 6 jam sekali.

Dosis yang diberikan bisa berubah bergantung pada kebutuhan dan kondisi pasien. Jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Efek Samping Gastrul

Gastrul berpotensi menimbulkan efek samping sama seperti obat pada umumnya. Beberapa efek samping misoprostol gastrul yang muncking terjadi namnun frekuensinya tidka deketahui adalah sebagai berikut:

  • Diare
  • Nyeri abdomen
  • Dispepsia
  • Kembung
  • Mual dan muntah
  • Pendarahan vagina abnormal
  • Ruam
  • Pusing

Efek samping yang terjadi bisa ringan hingga berat. Jika mengalami salah satu efek samping di atas, segera hentikan penggunaan obat. Jika efek samping tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat

Interaksi obat dapat terjadi ketika Gastrul digunakan bersama obat lain baik itu obat resep, non-resep maupun herbal. Jika interaksi obat terjadi maka efektivitas obat dapat menurun dan efek samping juga dapat meningkat. Berikut adalah daftar obat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersama dengan obat Gastrul:

  • Antasida, dapat meningkatkan kemungkinan efek samping diare
  • Obat induksi persalinan lain, dapat menambahkan efek kontraksi otot rahim sehingga dapa berisiko mengakibatkan kematian janin

Dartar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap. Selalu diskusikan dengan dokter tentang obat lain yang sedang dikonsumsi atau pengobatan lain yang mungkin sedang dijalani untuk menghindari terjadinya reaksi obat gastrul.

Peringatan dan Perhatian

Misoprostol gastrul termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah berbagai hal yang harus menjadi peringatan dan perhatian dalam penggunaan Gastrul:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat ini dan obat sejenisnya.
  • Jangan gunakan obat ini pada wanita yang sedang hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan. Obat ini masuk kategori X, yang artinya sudah terbukti dapat memberikan efek negatif pada janin.
  • Penggunaan pada ibu menyusui harus di bawah pengawasan dokter. Misoprostol gastrul dapat diserap melalui ASI, namun belum diketahui efek sampingnya pada bayi.
  • Pemberian obat ini pada wanita usia subur hanya boleh dilakukan jika pasien memerlukan terapi OAINS dan berisiko tinggi mengalami komplikasi tukak akiabt OAINS. Psien sebelumnya harus memahami efek samping obat ini pada kehamilan.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan tekanan darah rendah karena dapat memicu komplikasi berat seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit selebrovaskular.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh anak-anak.
  • Penggunaan obat ini untuk aborsi tanpa pengawasan dokter tidak boleh dilakukan karena aborsi yang dilakukan tidak sesuai prosedur akan berpotensi membahayakan nyawa ibu hamil.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi