Terbit: 23 February 2020 | Diperbarui: 27 April 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Clenbuterol obat apa? Clenbuterol adalah obat dari golongan agonis beta-2 yang diformulasikan untuk mengatasi gangguan pernapasan yakni asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK). Obat ini berfungsi untuk melebarkan otot-otot saluran pernapasan (bronkus) sehingga aktivitas bernapas tidak mengalami hambatan. Dengan kata lain, obat merupakan bronkodilator. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Clenbuterol mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!

Clenbuterol: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Clenbuterol

Nama obat Clenbuterol
Golongan obat Agonis beta-2
Kategori obat Obat resep
Manfaat obat
  • Mengatasi gangguan pernapasan berupa asma atau penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Mengencerkan dahak
Kontraindikasi obat Obat tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh:

  • Pengidap aritmia
  • Riwayat serangan jantung
  • Pengidap tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Pengidap diabetes
  • Pengidap hipertiroidisme
  • Hipersensitivitas terhadap obat golongan agonis beta-2
Dosis obat Untuk melebarkan saluran pernapasan:

Dewasa: 20 mcg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 40 mcg, 2 kali sehari.

Sediaan obat Tablet

Cara Kerja Obat Clenbuterol

Cara kerja obat Clenbuterol bisa dilihat dari golongan obat ini yaitu agonis beta-2. Sebagai obat agonis beta-2, obat ini memiliki mekanisme kerja sebagai bronkodilator, yakni menstimulasi sistem saraf pusat beta-2 untuk kemudian melebarkan otot-otot pernapasan.

Melalui mekanisme kerja yang demikian, obat ini dapat membantu meredakan gejala sesak napas pada penderita asma maupun PPOK.

Manfaat Obat Clenbuterol

Manfaat obat ini adalah untuk meredakan gejala sesak napas pada penderita gangguan pernapasan seperti:

  • Asma
  • Penyakit paru-paru obstruktif kronis

Selain itu, obat ini juga bisa bersifat dekongestan untuk mengencerkan dahak. Menariknya, beberapa orang memanfaatkan obat ini untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal. Pasalnya, obat memiliki efek samping yakni meningkatkan massa otot dan menurunkan kadar lemak tubuh.

Kendati demikian, Anda sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan obat ini di luar manfaat utamanya sebagai obat gangguan pernapasan.

Kontraindikasi Obat Clenbuterol

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.

Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Mengidap aritmia
  • Riwayat serangan jantung
  • Mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Mengidap diabetes
  • Mengidap hipertiroidisme
  • Hipersensitivitas terhadap obat golongan agonis beta-2

Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas. Dokter akan mencarikan alternatif  obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.

Dosis Obat Clenbuterol

Clenbuterol masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus sesuai petunjuk dokter.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Dosis idealnya adalah sebagai berikut:

  • Untuk melebarkan saluran pernapasan:

Dewasa: 20 mcg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 40 mcg, 2 kali sehari.

Belum ada ketentuan pasti mengenai penggunaan obat pada anak-anak usia di bawah 18 tahun.

Dosis obat mungkin saja berbeda dengan yang dokter Anda berikan. Selalu konsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis dapat mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan reaksi yang bisa saja berbahaya bagi tubuh.

Petunjuk Penggunaan Obat Clenbuterol

Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:

  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
  • Gunakan obat secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Contoh, setiap 12 jam sekali. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera minum ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 8 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbangi pemakaian obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, dan aktivitas lainnya sesuai arahan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Clenbuterol

Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

Efek Samping Obat Clenbuterol

Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Reaksi alergi
  • Kram otot (jarang terjadi)
  • Detak jantung meningkat
  • Tremor otot rangka
  • Saraf tegang

Gejala efek samping obat tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama.

Interaksi Obat Clenbuterol

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan lainnya. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang dimaksud meliputi:

  • Obat diuretik
  • Kortikosteroid
  • Amphotericin B
  • Teofilin

Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman.

Peringatan dan Perhatian Obat Clenbuterol

Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Obat ini masuk ke dalam kategori N untuk ibu hamil dan menyusui. Belum ada penelitian yang bisa mengonfirmasi perihal risiko obat.
  • Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti sakit kepala, tremor, peningkatan detak jantung, dan gejala efek samping lainnya sebagaimana telah disebutkan di atas.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

 

  1. Clenbuterol. http://mims.com/Indonesia/Home/GatewaySubscription/?generic=Clenbuterol (Diakses pada 23 Februari 2020)
  2. Clenbuterol. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319927.php (Diakses pada 23 Februari 2020)
  3. Clenbuterol. https://www.healthline.com/health/clenbuterol (Diakses pada 23 Februari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi