Terbit: 24 May 2019 | Diperbarui: 27 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bactoderm obat apa? Bactoderm adalah obat dengan kandungan bahan aktif Mupirocin. Obat ini termasuk ke dalam kelas antibiotik dan digunakan untuk mengatasi infeksi kulit primer dan sekunder yang disebabkan oleh bakteri.

Bactoderm: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Ketahui selengkapnya tentang Bactoderm mulai dari manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya melalui artikel ini!

Rangkuman Informasi Obat Bactoderm

Nama Obat Bactoderm
Kandungan Obat Mupirocin
Kelas Obat Antibiotik topikal
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi infeksi bakteri pada kulit
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Salep

Kandungan dan Cara Kerja Bactoderm

Bactoderm adalah obat antibiotik, yang artinya obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Bactoderm memiliki kandungan bahan aktif Mupirocin, yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan organisme Pseudomonas fluorescens.

Mupirocin adalah antibiotik yang menampilkan aktivitas spektrum luas terhadap banyak bakteri gram positif dan bakteri gram negatif tertentu. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri.

Manfaat Bactoderm

Bactoderm salep untuk apa? Secara umum, kegunaan salep Bactoderm adalah untuk mengatasi infeksi bakteri akut pada kulit. Beberapa kondisi yang umumnya dapat diatasi menggunakan obat Bactoderm adalah seperti berikut ini:

  • Impetigo
  • Pioderma
  • Folikulitis
  • Furunculosis
  • Abses
  • Infeksi luka
  • Trauma kulit
  • Luka pasca operasi
  • Luka bakar

Banyak orang yang menggunakan salep Bactoderm untuk jerawat, karena jerawat juga merupakan jenis infeksi kulit akibat bakteri. Bagaimanapun penggunaannya, Bactoderm hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

Dosis Bactoderm

Bactoderm tersedia dalam sediaan Bactoderm cream 10 gram dan 5 gram. Setiap sediaan Bactoderm cream memiliki kandungan 2% Mupirocin. Dosis bactoderm yang disarankan untuk dewasa dan anak-anak adalah sebanyak 3 kali sehari, digunakan selama 5-10 hari.

Apabila dalam waktu 3-5 hari tidak terdapat perubahan sama sekali pada kondisi kulit yang terinfeksi, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter.

Ikuti petunjuk dosis yang ada dalam kemasan obat. Dosis mungkin dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis obat tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumya.

Petunjuk Penggunaan Bactoderm

Gunakan Bactoderm sesuai dengan petunjuk penggunaan yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah petunjuk penggunaan salep Bactoderm:

  • Sebelum menggunakan Bactoderm, bersihkan tangan Anda dan area yang terinfeksi.
  • Oleskan obat ini tipis saja pada bagian yang terinfeksi.
  • Cuci kembali tangan setelah selesai, kecuali area yang terinfeksi berada di tangan.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan
  • Gunakan obat Bactoderm di waktu yang sama setiap harinya.
  • Bactoderm salep tidak digunakan melalui oral. Segera hubungi petugas layanan kesehatan apabila tidak sengaja menelan obat ini.

Petunjuk Penyimpanan Bactoderm

Simpan obat Bactoderm seusia dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Bactoderm yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat Bactoderm pada suhu di bawah 25°C.
  • Simpan obat Bactoderm di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat Bactoderm dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat Bactoderm dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Bactoderm

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Bactoderm. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan Bactoderm:

  • Ruam
  • Sensasi terbakar
  • Gatal
  • Pruritus

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang kurang tepat, penggunaan jangka panjang, atau kondisi lain dari pasien. Apabila mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, sebaiknya segera hentikan penggunaan obat.

Apabila efek samping tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika merasakan efek samping lainnya yang tidak disebutkan di atas, laporkan pada dokter untuk mengetahui kemungkinan efek samping lainnya dari Bactoderm.

Interaksi Obat Bactoderm

Interaksi obat dapat terjadi ketika Bactoderm digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Bactoderm untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Bactoderm

Obat Bactoderm termasuk ke dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Bactoderm:

  • Jangan gunakan obat Bactoderm pada pasien yang hipersensitif terhadap Bactoderm dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Waspada jika Anda memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat antibiotik.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada area wajah, hindari kontak dengan mata.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal sedang hingga berat.
  • Obat ini tidak untuk digunakan pada permukaan mukosa, hanya untuk permukaan kulit.
  • Penggunaan obat yang berkepanjangan dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih mikroorganisme yang tidak peka.
  • Obat ini masuk kategori B penggunaan pada ibu hamil yang artinya studi pada binatang tidak memperlihatkan risiko pada kehamilan, tapi belum ditemukan studi terkontrol pada wanita hamil. Diskusikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat ini.
  • Tidak diketahui apakah obat dengan kandungan Mupirocin dapat diserap melalui ASI atau tidak. Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini bila Anda sedang dalam masa menyusui.

 

Sumber:

  1. Mupirocin – https://www.drugbank.ca/drugs/DB00410 diakses 24 Mei 2019
  2. Mupirocin Ointment – https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6180/mupirocin-topical/details diakses 24 Mei 2019
  3. Bactoderm – https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bactoderm diakses 24 Mei 2019

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi