Terbit: 16 April 2020 | Diperbarui: 27 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Mukbang yang identik dengan makan porsi besar sudah menjadi tren di Korea Selatan sejak tahun 2010. Cara makan unik yang satu ini tidak hanya populer di Korea saja, tapi juga hampir di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, tidak sedikit para pembuat konten yang tertarik dengan tema ini dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.

5 Manfaat Mukbang yang Bikin Sehat, Bisa Cegah Depresi?

Apa Itu Mukbang?

Mukbang adalah salah satu tren makan unik asal Korea Selatan yang kini mendunia. Bahkan dapat dikatakan bahwa konten ini yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia.

Mukbang atau moekbang adalah singkatakan dari meongneun (makan) bangsong (siaran) atau dapat dikatakan sebagai acara makan yang disiarkan langsung. Di Korea, pelaku moekbang dijuluki sebagai BJ (broadcast jokey). BJ akan melaksanakan siaran langsung selama 30 menit hingga 1,5 jam sambil menyantap makanan dalam porsi besar.

BJ juga dapat berinteraksi dengan para penontonnya yang bisa memberikan berbagai komentar maupun pertanyaan melalui live chat. Berbeda dengan di Korea, di Indonesia umumnya tidak dilakukan secara live, melainkan hadir sebagai content video Youtube atau Instagram.

Mukbang Korea menjadi tren karena orang Korea tidak terbiasa makan sendirian di luar rumah. Maka dari itu, mencari teman makan secara online dengan menonton atau mengadakan konten ini dianggap sebagai pilihan lebih baik bagi mereka yang sedang tidak memiliki teman makan. Sedangkan untuk moekbang Indonesia, biasanya hanya menjadi hiburan yang sama seperti jenis video lain dari para pembuat konten.

Manfaat Mukbang untuk Kesehatan

Mukbang tentunya bukan hanya sekadar siaran langsung maupun rekaman video yang memperlihatkan orang makan dengan porsi besar. Moekbang memberikan pengaruh bagi para pelaku dan penontonya.

Berikut adalah beberapa manfaat mukbang yang perlu Anda ketahui:

1. Sumber Penghasilan

BJ moekbang Korea ataupun pada Youtuber moekbang Indonesia, cara makan yang berbeda ini bisa menjadi sumber penghasilan. BJ maupun Youtuber kini juga dapat menjadi profesi yang menjanjikan.

Di Korea sendiri, BJ yang sudah populer, pendapatannya bisa mencapai ribuan dollar per bulannya. Konten kreator hingga Youtuber kini tergiur untuk ikut meramaikan mukbang di chanel mereka. Sudah barang tentu ini untuk mengundang banyak penonton.

2. Mencegah Depresi

Jika dilihat dari segi psikologis, mukbang dianggap dapat mencegah depresi akibat kesepian. Dibandingkan harus makan sendirian dan merasa kesepian, mencari teman makan secara online dianggap lebih baik.

Merasa memiliki teman untuk makan akan membuat seseorang tidak merasa kesepian dan risiko terkena depresi dapat menurun. Mencegah depresi juga dapat mencegah berbagai penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung,

3. Terapi ASMR

Selain mencegah depresi, terdapat juga jenis moekbang yang dianggap dapat mengatasi stres dan depresi. Terapi dimaksud adalah mukbang ASMR, yaitu cara makan yang memperdengarkan suara kunyahan dan gambar orang yang sedang makan dengan lebih jelas. BJ yang melakukan moekbang ASMR umumnya hanya sedikit bicara atau bahkan tidak berbicara sama sekali.

ASMR sendiri adalah singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response, yang diartikan sebagai suara-suara yang dapat menenangkan. Ada banyak jenis ASMR dan suara kunyahan yang dihasilkan oleh orang yang sedang makan adalah salah satunya.

4. Meningkatkan Nafsu Makan

Orang yang kehilangan nafsu makan atau bahkan mengalami gangguan makan seperti anoreksia, mukbang bisa dijadikan sebagai cara untuk meningkatkan nafsu makan. Efek ini memang tidak berlaku untuk semua orang, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba, bukan?

Meningkatnya nafsu makan tentunya membuat Anda makan dengan teratur, dengan alasan tidak ingin melewatkan jadwal makan yang mungkin menyebabkan mudah sakit.

Sementara manfaat makan teratur termasuk, mencegah rasa lapar, meningkatkan metabolisme, tubuh tetap berenergi, meningkatkan kontrol diri, dan terbiasa hidup sehat.

5. Menahan Keinginan untuk Makan

Berkebalikan dari manfaat sebelumnya, sebagian orang justru merasa sudah terwakili makan setelah menonton mukbang. Hal ini berguna bagi sebagian orang yang sedang menjalani diet dan juga orang yang mengalami alergi makanan tertentu.

Sayangnya belum terdapat penelitian yang menunjukkan lebih banyak mana antara jumlah orang yang nafsu makannya meningkat atau justru dapat ditekan berkat cara makan ini.

Bahaya Mukbang untuk Kesehatan

Meski memiliki manfaat yang menyehatkan, tren ini tentunya memberikan pengaruh yang mungkin berbahaya pada pelaku dan juga penontonnya. Tetapi, bahaya atau tidaknya itu relatif.

Berikut adalah beberapa bahaya yang sering dikaitkan dengan mukbang:

1. Binge Eating

Selama ini mukbang banyak dikaitkan dengan sebuah gangguan makan yang disebut sebagai binge eating, yaitu gangguan yang menyebabkan konsumsi makanan secara berlebihan tanpa bisa dikontrol.

Meskipun sering dikaitkan dengan binge eating, tapi hingga kini belum ditemukan BJ atau pelaku moekbang yang mengalami gangguan ini.

2. Obesitas

Jika tidak ditangani dengan baik, binge eating dapat memicu obesitas yang juga dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti stroke, serangan jantung, kolesterol, dan risiko penyakit lainnya.

Selain porsi makanan yang tidak wajar, makanan yang dimakan ketika mukbang juga sering kali bukan makanan sehat, bahkan sering kali merupakan junk food.

3. Masalah Pencernaan

Bahaya mukbang selanjutnya adalah dapat menyebabkan masalah pencernaan. Ketika lambung diberikan asupan makanan yang berlebihan, tentunya sistem pencernaan juga harus bekerja lebih keras untuk mengolah makanan tersebut.

Makan dengan porsi yang melebihi kapasitas pencernaan kita akan dapat menyebabkan iritasi lambung, naiknya gula darah, hingga terganggunya metabolisme tubuh.

Bahaya moekbang tersebut dapat menyerang pelaku maupun penontonnya, tapi tentunya yang lebih berisiko adalah penonton. Banyak orang yang menyatakan bahwa menonton mukbang dapat meningkatkan nafsu makan.

Orang yang menontonnya bahkan dapat berpotensi untuk mencoba makan dengan porsi besar tanpa melihat fakta bagaimana cara BJ dapat menjaga kesehatan dan berat tubuh meskipun melakukannya secara rutin.

Tips Mukbang Aman

Tertarik dengan mukbang untuk sekadar iseng atau bahkan menjadikannya sebagai sumber penghasilan? Cara makan ini boleh dilakukan asalkan memerhatikan beberapa tips untuk menghindari bahayanya seperti berikut ini!

  • Waktu. Jangan dilakukan setiap hari dan lebih baik tidak dilakukan lebih dari satu kali seminggu.
  • Rajin olahraga. Seimbangkan dengan olahraga, kalori yang dibakar harus seimbang dengan yang dibakar jika Anda ingin mempertahankan berat badan.
  • Pilih makanan sehat. Hindari junk food, lebih baik memilih makanan yang bernutrisi.
  • Memerhatikan kesehatan pencernaan. Jangan memaksakan diri untuk melakukannya jika sistem pencernaan tidak mendukung, setiap orang memiliki kapasitas pencernaan yang berbeda-beda.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Mukbang. https://www.dictionary.com/e/pop-culture/mukbang/. (Diakses pada 16 April 2020)
  2. Anonim. 2019. The Rise of Mukbang in the US: Dangers and Benefits. https://www.freddabranyon.com/blog/the-rise-of-mukbang-in-the-us-dangers-and-benefits/. (Diakses pada 16 April 2020)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Hidden Dangers of Mukbang. https://www.bistromd.com/healthy-eating/what-is-mukbang-and-what-you-need-to-know-about-it. (Diakses pada 16 April 2020)
  4. Dyer, Kristian. Tanpa Tahun. Not just killing time: The health benefits of bingeing on binge-eating. https://www.foxbusiness.com/media/mukbang-a-growing-number-of-viewers-binge-on-binge-eating. (Diakses pada 16 April 2020)
  5. Mayo Clinic Staff. 2018. Depression (major depressive disorder). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/symptoms-causes/syc-20356007. (Diakses pada 16 April 2020)
  6. Tru Health Medicine. 2018. Why it is important to eat meals at regular times?. https://truhealthmedicine.com/healthy-living/eat-meals-regular-times. (Diakses pada 16 April 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi