DokterSehat.Com – Salah satu penyakit yang cukup identik sebagai masalah kesehatan yang muncul pada usia dewasa atau usia lanjut adalah nyeri punggung. Selain rasa sakit pada punggung, banyak penderita nyeri punggung yang merasa aktifitas sehari-hari terganggu. Sayangnya, dibalik cukup banyaknya penderita nyeri punggung di tanah air, masih ada banyak orang yang mempercayai beberapa mitos tentang nyeri punggung yang belum tentu benar secara medis. Seperti apakah mitos-mitos mengenai nyeri punggung itu?
Mitos pertama tentang nyeri punggung yang dipercaya oleh masyarakat luas adalah nyeri punggung disebabkan karena kita terlalu letih bekerja sehingga membutuhkan waktu istirahat setidaknya satu atau dua hari. Anggapan ini ternyata salah kaprah adanya karena sebuah penelitian yang dilakukan oleh Andrew G Kowal dari Lahey Clinic menunjukkan jika istirahat bisa memperburuk masalah nyeri punggung. Alih-alih beristirahat tanpa melakukan apapun, latihan fisik layaknya berjalan, berenang, hingga melakukan peregangan akan lebih efektif dalam mengatasi nyeri punggung.
Mitos berikutnya tentang nyeri punggung adalah masalah ini disebabkan karena berat badan yang berlebihan. Mitos ini membuat banyak penderita nyeri punggung mencoba untuk membuat badannya menjadi lebih kurus. Padahal, dalam realitanya, andai anda memiliki badan gemuk maupun badan kurus akan memiliki resiko terkena nyeri punggung yang seimbang. Banyak sekali faktor yang menyebabkan munculnya nyeri punggung layaknya postur tubuh, stress, atau gaya hidup yang buruk. Namun, bukan berarti nyeri punggung tidak bisa benar-benar disembuhkan. Asalkan mendapatkan perawatan medis yang benar, maka anda pun akan mendapati punggung menjadi sehat tanpa adanya masalah nyeri kembali.
Mitos tentang nyeri punggung berikutnya berkaitan dengan pengobatan masalah kesehatan ini dimana banyak orang yang berpikir jika nyeri punggung hanya bisa disembuhkan dengan operasi. Padahal, banyak sekali cara lain untuk mengobati nyeri punggung, meskipun kondisi penyakit ini sudah dalam tahap kronis. Selain olahraga tertentu, beberapa terapi lain layaknya akupuntur atau chiropractic juga bisa mengatasi masalah ini.