Terbit: 8 April 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Menorrhagia adalah kondisi ketika wanita mengalami masa haid lebih dari 7 hari atau dengan pendarahan yang hebat. Umumnya, wanita mengalami haid sekitar 3-7 hari dan dengan pendarahan sedang. Biasanya juga akan merasakan nyeri haid yang sangat parah. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang menorrhagia itu apa, gejala, penyebab, komplikasi, dan informasi lainnya.

Menorrhagia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Menorrhagia?

Menorrhagia adalah suatu kondisi di mana seorang wanita memiliki pendarahan menstruasi yang berkepanjangan atau sangat berat. Tidak sedikit wanita yang mengalami masalah ini. Sebenarnya bisa dikatakan bahwa ini adalah pendarahan rahim yang tidak normal.

Pada umumnya, wanita kehilangan darah sekitar 30-40 mL selama menstruasi. Wanita juga mengalami haid sekitar 3-7 hari. Akan tetapi, apabila wanita kehilangan darah lebih banyak dan lebih dari yang sewajarnya maka kemungkinan besar ia mengalami menorrhagia.

Wanita yang mengalaminya akan kehilangan darah lebih dari 80 mL selama haid dan masa haid berlangsung lebih dari 7 hari maka ia terdiagnosis mengalami menorrhagia. Kondisi ini juga akan disertai nyeri haid atau kram yang sangat parah sehingga sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasa.

Kondisi menorrhagia juga sering kali membuat wanita harus mengganti pembalut setiap 2 jam sekali. Hal ini terjadi karena pendarahan yang sangat banyak membanjiri pembalut. Selain itu, akan keluar gumpalan darah yang cukup besar.

Gejala Menorrhagia

Ada beberapa hal yang menjadi gejala menorrhagia. Penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang menjadi tanda kondisi menorrhagia. Hal ini bisa membuat Anda lebih sadar dan mengambil tindakan tepat yaitu dengan segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya dan mendapatkan penanganan secepatnya.

Berikut ini adalah beberapa gejala menorrhagia yang perlu Anda ketahui:

  • Masa haid lebih dari satu minggu
  • Keluar darah yang sangat banyak
  • Mengganti pembalut setiap dua jam sekali
  • Sering mengganti pembalut di malam hari
  • Adanya gumpalan darah yang tidak seperti biasanya
  • Nyeri haid atau kram perut yang sangat parah
  • Merasa lemah dan lelah seperti orang anemia

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera dapatkan pertolongan medis jika mengalami kondisi berikut inil:

  • Pendarahan vagina begitu berat hingga mengganti satu pembalut setiap satu atau lebih dari dua jam.
  • Pendarahan antar-menstruasi atau perdarahan vagina tidak teratur.
  • Setiap pendarahan vagina setelah menopause.

Penyebab Menorrhagia

Menorrhagia adalah kondisi yang bukan tanpa sebab. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya. Setiap wanita yang mengalaminya mungkin memiliki penyebab yang berbeda.

Berikut ini adalah sejumlah kondisi yang menjadi penyebab menorrhagia:

1. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon adalah hal yang sering kali menyebabkan terjadinya menorrhagia. Apabila hormon Anda tidak seimbang maka tubuh akan membuat lapisan rahim yang sangat tebal.

Selain itu, hormon yang tidak seimbang juga akan menyebabkan terhambatnya ovulasi. Ovulasi yang terhambat juga turut membuat lapisan rahim menjadi begitu tebal. Lapisan rahim yang sangat tebal inilah yang membuat pendarahan haid menjadi sangat banyak dan lebih lama.

3. Adanya Polip Dalam Rahim

Penyebab lain dari menorrhagia adalah adanya polip di dalam rahim. Polip adalah sejenis jaringan lembut atau tumor jinak tetapi tidak memiliki sifat kanker. Meskipun bukan kanker, polip yang tumbuh di dalam rahim menyebabkan menstruasi sangat berat.

4. Kanker Tertentu

Penyakit kanker pada wanita seperti kanker rahim, kanker serviks, dan kanker ovarium turut menjadi salah satu sebab terjadinya menstruasi yang berkepanjangan atu berat. Beberapa jenis kanker tersebut menyebabkan pendarahan menstruasi yang sangat berat.

5. Komplikasi Kehamilan

Apakah Anda pernah mengalami komplikasi kehamilan? Masalah yang pernah terjadi saat hamil bisa menyebabkan terjadinya menorrhagia. Beberapa komplikasi kehamilan seperti kehamilan ektopik, keguguran, dan lainnya bisa membuat Anda mengalami pendarahan yang sangat berat selama masa menstruasi.

6. Penggunaan IUD Jenis Tertentu

Apakah Anda pernah menyangka sebelumnya bila menggunakan alat kontrasepsi (IUD) bisa mengakibatkan menorrhagia. Ya, penggunaan IUD ternyata bisa menyebabkan kondisi tersebut. Meskipun IUD tidak mengandung hormon tetapi bisa membuat pendarahan menjadi lebih banyak dan lebih lama.

7. Terapi Obat-Obatan Tertentu

Selain penggunaan IUD, penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan terjadinya menorrhagia. Beberapa jenis obat-obatan tertentu seperti obat antiperadangan bisa menyebabkan pendarahan haid menjadi lebih berat dari biasanya.

9. Masalah Medis Lainnya

Beberapa masalah medis lain juga bisa menyebabkan terjadinya menorrhagia. Masalah medis seperti endometriosis, masalah tiroid, penyakit radang panggul, penyakit hati, dan penyakit ginjal bisa menjadi penyebab menstruasi yang berat.

Faktor Risiko Menorrhagia

Usia menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena menorrhagia:

  • Anovulasi pada remaja, ketika ovarium tidak melepaskan sel telur. Biasanya rentan terjadi pada awal menstruasi.
  • Wanita usia reproduksi yang lebih tua biasanya disebabkan oleh patologi uterus, termasuk fibroid, polip, dan adenomiosis.

Diagnosis Menorrhagia

Awalnya dokter akan mencari tahu riwayat kesehatan Anda dan gejala yang sedang dialami. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan tes berikut:

  • Ultrasonografi (USG)
  • Tes Pap smear
  • Tes darah
  • Biopsi endometrium (pengambilan sampel jaringan dalam rahim untuk diperiksa)

Komplikasi Menorrhagia

Pendarahan menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi berikut:

1. Anemia

Menoragia dapat menyebabkan anemia kehilangan darah. Jumlah sel darah merah yang bersirkulasi diukur dengan hemoglobin, protein yang memungkinkan sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan.

Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh berusaha mengganti sel darah merah yang hilang dengan menggunakan simpanan zat besi untuk membuat lebih banyak hemoglobin, yang kemudian membawa oksigen pada sel darah merah. Menoragia dapat menurunkan kadar zat besi cukup untuk meningkatkan risiko anemia defisiensi besi. Tanda dan gejala termasuk kulit pucat, kelemahan, dan kelelahan.

2. Sakit Parah

Seiring dengan perdarahan menstruasi yang berat, kemungkinan mengalami kram menstruasi yang menyakitkan (dismenore). Terkadang kram yang berhubungan dengan menorrhagia cukup parah sehingga memerlukan pertolongan medis.

Pengobatan Menorrhagia

Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan:

1. Obat-Obatan Tertentu

Obat resep dapat mengurangi aliran menstruasi yang berat, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), asam traneksamat, dan progesteron oral. Obat-obatan ini mungkin perlu diminum ketika sedang menstruasi.

2. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Menggunakan pil KB dapat mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh, yang dapat mengakhiri menstruasi yang berat. Pun menggunakan IUD, yang dapat melepaskan sejenis progestin yang disebut levonorgestrel, untuk membuat lapisan rahim menipis dan mengurangi aliran darah dan kram menstruasi.

3. Operasi

Jika didiagnosis memiliki polip atau fibroid, mungkin memerlukan prosedur operasi untuk membuatnya menyusut atau diangkat. Cara ini dapat menghentikan pendarahan hebat.

4. Mengangkat Lapisan Rahim

Prosedur paling sederhana atau yang disebut pelebaran dan kuretase hanya dapat menghilangkan lapisan paling luar dari lapisan rahim. Prosedur ini biasanya dapat menghentikan menstruasi yang berat, tetapi pada beberapa wanita perlu melakukannya lebih dari sekali.

Sementara prosedur lain (ablasi endometrium dan reseksi endometrium) secara permanen dapat mengangkat atau menghancurkan lapisan rahim. Wanita memiliki menstruasi yang jauh lebih ringan atau tidak ada periode sesudahnya.

Perlu diingat bahwa dokter akan menyarankan wanita untuk tidak hamil setelah melakukan ablasi atau reseksi endometrium. Anda masih perlu menggunakan alat kontrasepsi karena perawatan ini bukan bentuk kontrasepsi.

5. Histerektomi

Dalam kasus yang ekstrem, Anda mungkin memerlukan histerektomi untuk mengangkat rahim. Prosedur ini membuat Anda tidak akan mendapatkan menstruasi lagi dan tidak akan bisa hamil.

Apakah Menorrhagia Bisa Dicegah?

Menoragia tidak dapat dicegah. Namun, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang terbaik untuk didiagnosis dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah masalah kesehatan lainnya di kemudian hari.

 

  1. Anonim. 2019. Why Is My Period So Heavy?. https://www.webmd.com/women/heavy-period-causes-treatments#1. (Diakses 8 April 2020)
  2. Anonim. 2018. Heavy periods. https://www.nhs.uk/conditions/heavy-periods/. (Diakses 8 April 2020)
  3. Anonim. 2018. Menorrhagia (Heavy Menstrual Bleeding): Prevention. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17734-menorrhagia-heavy-menstrual-bleeding/prevention. (Diakses 8 April 2020) 
  4. Mayo Clinic Staff. 2017. Menorrhagia (heavy menstrual bleeding). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menorrhagia/diagnosis-treatment/drc-20352834. (Diakses 8 April 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi