DokterSehat.Com – Karena kita tinggal di negara tropis yang cenderung kaya akan sinar matahari, kita pun memiliki resiko besar untuk mendapatkan masalah kulit apabila kita tidak memberikan perlindungan yang tepat pada kulit kita. Bagaimana tidak, paparan sinar matahari langsung yang cenderung panas dan menyengat ternyata bisa membuat berbagai masalah kulit, salah satunya adalah skin tag atau dalam dunia medis juga disebut sebagai acrocordon. Masalah kulit ini memang tidak terlalu berbahaya, namun, bisa sangat menggangu penampilan dan bahkan beberapa orang mengaku jika skin tag ini bisa sangat menggemaskan dan membuat kita ingin mencabutnya dari kulit.
Seorang dermatolog dari kota New York, Amerika Serikat, menyebutkan jika skin tag kerap kali bisa ditemui pada bagian tubuh layaknya pangkal paha, area bawah lengan, hingga area leher. Area-area ini memiliki kecenderungan kerap mengalam iritasi akibat gesekan kulit dengan pakaian. Skin tag sendiri terlihat layaknya adanya sedikit daging yang menonjol pada kulit.
Skin tag sendiri kerap kali terjadi karena faktor genetik atau keturunan. Namun, mereka yang sudah lanjut usia dengan umur 50 tahun ke atas akan cenderung mudah terkena masalah kulit ini. Penyakit ini sendiri bisa muncul dalam jumlah satu saja namun kadangkala bisa berkumpul layaknya kelompok kecil pada bagian kulit lainnya.
Terdapat beberapa teknik yang bisa dipakai dokter kulit untuk menghilangkan skin tag ini. Biasanya, dokter kulit akan memakai pembedahan lokal dengan gunting khusus dan anestesi lokal. Selain itu, ada juga teknik pembekuan cepat dan pemanasan atau acauterizing. Metode-metode ini diyakini mampu mengatasi skin tag tanpa adanya efek samping. Sayangnya, metode pengobatan ini tidak bisa menjamin skin tag akan muncul lagi di masa depan.
Selama tidak memberikan perubahan yang signifikan dalam hal pertumbuhan, skin tag sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan bisa merusak penampilan seseorang. Namun, karena bentuknya yang menggemaskan, ada baiknya anda merelakannya begitu saja agar tidak merasa terganggu.