Terbit: 24 February 2018 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mengenal Ejakulasi Terbalik atau Retrogade pada PriaSetelah mendapatkan orgasme usai melakukan penetrasi atau masturbasi, pria akan alami ejakulasi. Pada proses ini, penis akan menyemburkan sperma dalam jumlah tertentu dan kecepatan semburnya cukup besar.

Mengenal Ejakulasi Terbalik atau Retrogade pada Pria

Pria dengan keadaan fisik normal biasanya mampu menyemburkan sperma dengan kecepatan 45 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu, pria bisa dengan mudah membuahi wanita karena sperma mudah menjangkau rahim.

Sayangnya tidak semua pria alami ejakulasi normal. Beberapa pria yang tidak beruntung justru alami ejakulasi terbalik atau retrograde. Pada keadaan ini, sperma tidak dikeluarkan, tapi berbalik arah dan masuk ke kandung kemih.

Gejala dan penyebab ejakulasi terbalik
Tidak ada gejala yang signifikan dari ejakulasi terbalik ini. Hanya saja, pria akan kerap alami ejakulasi kering. Artinya setelah mereka orgasme, sperma atau cairan mani tidak akan keluar dari penis. Keadaan ini kerap dinamai ejakulasi kering.

Saat alami ejakulasi kering, pria tidak akan alami rasa kit di perut atau sekitar testis. Saat berhubungan badan pria juga masih merasakan kenikmatan meski saat buang air kecil urine akan keruh karena mengandung sperma.

Pria yang alami retrograde biasanya pernah alami operasi pada kandung kemih atau prostat. Selanjutnya efek obat tertentu seperti antidepresan juga menyebabkan pria alami ejakulasi terbalik. Terakhir, kerusakan saraf akibat komplikasi diabetes dan cedera tulang belakang membuat pria jadi tidak mengeluarkan mani setelah ejakulasi.

Dampak ejakulasi terbalik
Efek yang ditimbulkan oleh kejadian ini tidaklah banyak karena fungsi seksual pada pria tetap berjalan dan kesehatannya tidak terganggu. Pria yang alami retrogade tidak akan bisa memiliki keturunan karena sperma tidak bisa keluar dan membuahi sel telur.

Untuk menyembuhkan keadaan ini, dokter akan memberikan beberapa resep obat atau kalau tidak berhasil bayi tabung adalah salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan dan memiliki momongan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi