Terbit: 16 September 2020 | Diperbarui: 23 March 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ada macam-macam dermatitis atau peradangan kulit kronis yang perlu Anda ketahui dan waspadai. Apa saja jenis dermatitis tersebut? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Macam-Macam Dermatitis yang Harus Diwaspadai

Apa Itu Dermatitis?

Dermatitis adalah penyakit radang kulit kronis. Kondisi ini membuat kulit penderitanya mengalami sejumlah gejala yaitu:

  • Ruam berwarna kemerahan
  • Bengkak
  • Nyeri
  • Gatal
  • Kering dan bersisik

Mereka yang mengalami dermatitis biasanya akan mengalami rasa gatal yang terus menerus hingga kadang bisa menimbulkan bekas garukan, timbul ruam kemerahan, bahkan sampai berdarah. Selain itu, kondisi ini juga dapat memunculkan lepuhan di kulit.

Pada beberapa orang, dermatitis bisa menjadi sangat menyakitkan hingga menyebabkan timbulnya ulkus. Dermatitis merupakan masalah yang paling umum terjadi di kulit. Kendati mayoritas kasus dermatitis tergolong ringan dan tidak berbahaya, tetap saja hal ini sangatlah mengganggu dan kadang bisa membuat rasa percaya diri menurun.

Macam-Macam Dermatitis yang Harus Diwaspadai

Ada macam-macam dermatitis yang perlu Anda ketahui. Dermatitis umumnya terjadi dalam jangka panjang (kronis). Berikut ini adalah beberapa jenis dermatitis yang kasusnya paling umum:

1. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak dibagi menjadi dua yaitu:

  • Dermatitis kontak alergika
  • Dermatitis kontak iritan.

Dermatitis kontak iritan biasanya muncul setelah bersentuhan dengan iritan kuat. Dermatitis kontak dapat pula muncul pada mereka yang bersentuhan dengan substansi pemicu alergi seperti nikel atau kosmetik. Penanganan dermatitis kontak antara lain dengan penggunaan lotion untuk pelembab kulit dan obat dengan kandungan steroid. Namun demikian, yang terpenting adalah menghindari iritan penyebab jenis dermatitis yang satu ini.

2. Dermatitis Atopik (Eksim)

Dari macam-macam dermatitis yang ada, dermatitis atopik adalah dermatitis yang paling sering terjadi. Mereka yang memiliki dermatitis ini terkadang mengalami asma, memiliki riwayat keluarga yang menderita asma, dan rhinitis alergi, dan tidak jarang pula mereka yang menderita dermatitis ini memiliki kulit kering.

Dermatitis atopik—disebut juga eksim—biasanya dialami oleh anak-anak dan paling sering terjadi kulit wajah, tangan, kaki, siku tangan. Dermatitis atopik semakin lama bisa semakin bertambah gatal dan gejala bisa semakin memburuk jika terkena sabun yang tidak sesuai, bahan pakaian tertentu, dan bahan kimia tertentu.

Pengobatan dermatitis atopik dilakukan dengan menggunakan produk yang dapat melembapkan kulit, salep dengan kandungan steroid. Sementara itu, antibiotik dapat diberikan jika kondisi ini sampai menimbulkan infeksi.

3. Dermatitis Dishidrosis

Penyebab jenis dermatitis ini masih belum diketahui secara pasti. Biasanya muncul di tangan atau kaki. Gejala yang muncul meliputi:

  • Lepuh berisi cairan. Biasanya terbentuk di jari tangan, jari kaki, telapak tangan, dan telapak kaki.
  • Lepuh terasa sakit dan gatal.
  • Kulit yang bermasalah tampak kering, bersisik, dan pecah-pecah.

Kendati belum diketahui secara pasti, dermatitis dishidrosis diduga terkait dengan kondisi medis seperti:

  • Alergi
  • Tangan dan kaki lembap
  • Paparan bahan-bahan seperti nikel, cobalt, dan garam kromium
  • Stres

Penanganan dermatitis dishidrosi yaitu dengan kompres dingin, pemberian salep mengandung steroid, dan kadang dengan psoralen yang dikombinasi dengan terapi UVA.

4. Neurodermatitis

Neurodermatitis sejatinya mirip dengan dermatitis atopik atau eksim. Gejala yang mungkin ditimbulkan adalah sebagai berikut:

  • Bercak tebal dan bersisik terbentuk di lengan, tungkai, belakang leher, kulit kepala, telapak kaki, punggung tangan, atau alat kelamin.
  • Sensasi gatal pada kulit yang terdampak, terutama saat tidur.
  • Bercak akan berdarah apabila digaruk.

Belum dapat diketahui secara pasti mengapa seseorang bisa mengalami neurodermatitis, namun hal ini diduga terkait dengan psoriasis dan stres.

5. Dermatitis Seboroik

Juga dikenal sebagai cradle cap pada bayi, jenis ini paling umum terjadi di kulit kepala, meski bisa juga terjadi di wajah dan dada. Kondisi ini umumnya ditandai dengan:

  • Bercak bersisik
  • Kulit memerah
  • Ketombe

Pengobatan dermatitis seboroik biasanya dengan menggunakan shampoo yang mengandung asam salisilat, selenium sulfida, dan zinc. Selain itu, lotion antijamur atau steroid juga dapat diberikan pada area yang terdampak.

6. Dermatitis Stasis

Dermatitis stasis terjadi ketika cairan keluar dari pembuluh darah yang melemah ke kulit. Jenis dermatitis yang satu ini biasanya dialami oleh mereka yang mengalami gangguan aliran darah di area kaki. Cairan yang keluar tersebut lantas membuat kulit mengalami gejala berikut:

  • Bengkak
  • Kemerahan
  • Gatal
  • Nyeri

Macam-Macam Dermatitis Lainnya

Kalau tadi sudah dibahas mengenai macam-macam dermatitis yang kasusnya terbilang umum, berikut adalah jenis dermatitis lainnya yang mungkin memang kasusnya jarang terjadi.

1. Dermatitis Perioral

Dermatitis perioral adalah jenis peradangan kulit yang biasanya terjadi di sekitar mulut. Akan tetapi, masalah kulit yang satu ini juga bisa menyerang kulit hidung, pipi, dan mata. Penyebab dermatitis perioral belum dapat dipastikan. Namun, para ahli menduga hal ini berkaitan dengan  penggunaan inhaler kortikosteroid, krim, dan cairan semprot untuk mengatasi masalah pada hidung.

 

2. Eksim Numularis

Jenis eksim ini ditandai dengan kemunculan bintik-bintik bulat yang tampak seperti koin di kulit. Itu sebabnya penyakit ini dinamai nummular yang dalam bahasa latin berarti Koin. Eksim numularis terlihat sangat berbeda dari jenis eksim lainnya, dan bisa menimbulkan rasa gatal yang cukup parah.

Eksim numularis dapat disebakan oleh gigitan serangga, atau oleh reaksi alergi terhadap logam maupun bahan kimia. Kulit kering juga bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, penderita dermatitis atopik juga bisa mengalami jenis eksim yang satu ini.

3. Dermatitis Herpetiformis

Dermatitis herpetiformis adalah satu dari macam-macam dermatitis yang akan menimbulkan rasa gatal cukup parah. Kondisi ini disebabkan oleh adanya masalah pada sistem imun tubuh, tepatnya terjadi penumpukan antibodi IgA akibat gluten.

4. Dermatitis Venenata

Apabila pada kulit terdapat lepuhan dengan karakteristik:

  • Berukuran panjang
  • Terasa nyeri
  • Terasa panas

Kemungkinan besar Anda mengalami dermatitis venenata. Jenis dermatitis yang satu ini biasanya disebabkan oleh adanya bulu serangga dan liur yang menempel pada kulit.

5. Eritroderma

Eritroderma adalah jenis dermatitis yang terjadi karena sejumlah faktor, antara lain:

  • Efek samping obat-obatan
  • Gangguan autoimun
  • Menderita dermatitis jenis lain
  • Kanker

Penyakit kulit yang satu ini ditandai dengan adanya ruam kemerahan yang tersebar cukup luas di kulit. Selain itu, kulit penderita eritroderma juga mudah mengelupas.

6. Dermatitis Medikamentosa

Penggunaan obat-obatan tertentu pada beberapa orang juga bisa menyebabkan terjadinya peradangan pada kulit. Kondisi ini lantas dikenal sebagai dermatitis medikamentosa. Segera hentikan penggunaan obat dan periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah pada radang kulit seperti ruam dan gatal.

7. Intertrigo

Intertrigo adalah dermatitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan ruam pada kulit. Akan tetapi, area kulit yang terdampak ialah yang berada di lipatan tubuh seperti ketiak, selangkangan, dan belakang telinga. Alasan mengapa area-area tersebut yang terdampak adalah karena kondisinya yang cenderung lembap. Hal ini lantas membuat bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

  1. Anonim. Types of Dermatitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatitis-eczema/multimedia/dermatitis/sls-20076203?s=1 (diakses pada 16 September 2020)
  2. Anonim. Types of Eczema. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/types-of-eczema#1 (diakses pada 16 September 2020)
  3. Oakley, A. 1998. Intertrigo. https://dermnetnz.org/topics/intertrigo/ (diakses pada 16 September 2020)
  4. Oakley, A. 2001. Dermatitis Herpetiformis. https://www.dermnetnz.org/topics/dermatitis-herpetiformis/ (diakses pada 16 September 2020)
  5. Pietro, M. 2019. What is Dermatitis? https://www.healthline.com/health/dermatitis (diakses pada 16 September 2020)
  6. Watson, S. 2020. What Are the 7 Different Types of Eczema? https://www.healthline.com/health/types-of-eczema#nummular-eczema (diakses pada 16 September 2020)
  7. W.R. Jaffrey. 1928. Dermatitis Venenata. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1709849/?page=1


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi