Terbit: 26 June 2016 | Diperbarui: 30 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mata bergantung pada air mata yang terus mengalir untuk memberikan kelembapan dan melumasi mata agar mata dapat berfungsi dengan baik dan terasa nyaman. Air mata merupakan kombinasi dari air, untuk melembapkan; minyak, untuk melumasi; mucus atau lendir, untuk meratakan air dan minyak yang keluar di seluruh permukaan mata; serta antibodi dan protein tertentu, untuk mempertahankan diri terhadap infeksi. Komponen-komponen air mata tersebut dihasilkan oleh kelenjar khusus yang terletak di sekitar mata. Saat terjadi ketidakseimbangan dalam komponen-komponen tersebut, timbullah mata kering.

Mengatasi Mata Kering

Jika air mata tidak dapat melumasi mata secara optimal, seseorang dapat mengalami gejala:

  • Nyeri
  • Lebih sensitif terhadap cahaya
  • Terasa mengganjal
  • Terasa seperti ada debu atau pasir di dalam mata
  • Gatal
  • Mata merah
  • Penglihatan kabur

Kadang-kadang, pada orang yang mengalami mata kering, air mata akan keluar secara berlebihan hingga membasahi pipi. Hal ini terjadi karena mata tidak memiliki kelembapan yang sesuai, kemudian mengirim sinyal ke otak melalui sistem saraf. Sebagai responnya, otak akan mengirimkan sinyal untuk meningkatkan produksi air mata. Namun, air mata yang dihasilkan ini biasanya sebagian besar hanya berisi air sehingga tidak dapat melembapkan mata secara optimal seperti halnya jika kandungan air mata tersebut lengkap dan seimbang. Air mata yang hanya mengandung air ini dapat membuang kotoran yang ada di permukaan mata, tetapi tidak mampu membasahi mata secara merata.

Apa penyebab mata kering?
Selain karena ketidakseimbangan kandungan komponen-komponen air mat, mata kering juga dapat disebabkan oleh situasi yang menyebabkan lapisan air mata mengering. Hal ini bisa karena udara panas dari pengatur suhu ruangan (AC), cuaca, atau faktor lingkungan yang lain. Kondisi lain yang dapat menyebabkan mata kering di antaranya:

  • Proses penuaan alamiah, terutama menopause.
  • Efek samping obat-obat tertentu, misalnya anti histamin dan pil KB.
  • Penyakit yang mengganggu kemampuan kelenjar air mata untuk menghasilkan air mata, misalnya Sjogren’s syndrome, artritis rematoid, dan penyakit kolagen vaskuler.
  • Kelainan kelopak mata sehingga tidak dapat menutup secara sempurna.
  • Mengenakan lensa kontak untuk waktu yang lama.
  • Pasca operasi mata, misalnya LASIK.

Bagaimana cara mengatasi mata kering?
Meskipun mata kering tidak bisa sembuh secara sempurna, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Diskusikan pilihan obat yang sesuai dengan dokter ahli mata. Langkah-langkah untuk mengatasi mata kering antara lain:

  • Salep dan tetes air mata buatan. Penggunaan air mata buatan merupakan terapi utama untuk mata kering. Air mata buatan ini banyak dijual secara bebas di apotik maupun toko obat lainnya. Jumlah tetes yang diperlukan setiap orang sangat bervariasi. Jika mata kering sudah kronis atau terjadi untuk waktu yang lama, gunakan tetes mata secara rutin untuk menjada kelembapannya. Jika mata kering terjadi saat tidur, gunakan salep mata (yang konsistensinya lebih kental daripada tetes mata) pada malam hari atau sebelum tidur.
  • Oklusi (penyumbatan) saluran air mata untuk sementara waktu. Terkadang penting juga untuk menutup saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air mata keluar dari mata ini sehingga air mata terkumpul di permukaan mata dan mata akan terasa nyaman.
  • Tindakan dan obat-obat lain sesuai dengan anjuran dokter.
  • Jangan menggunakan tetes mata untuk mata merah, karena dapat memperburuk keadaan.
  • Perbanyak mengedipkan mata, terutama saat bekerja dengan menatap komputer untuk waktu yang lama.
  • Batasi penggunaan pengatur suhu ruangan.
  • Kenakan kaca mata untuk melindungi mata dari angin dan matahari.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi