Terbit: 15 May 2016 | Diperbarui: 19 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi pria, ketidakmampuan untuk ‘berdiri’ merupakan masalah yang sangat mengganggu, menurunkan rasa percaya diri (terutama terhadap pasangan), bahkan menyebabkan depresi. Disfungsi ereksi, sebutan untuk gejala ini, dapat disebabkan oleh ganguan lain dari tubuh, baik yang sifatnya fisik, maupun psikis. Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:

Mengapa Saya Tidak Bisa ‘Berdiri’?

  1. Depresi

Otak merupakan salah satu zona erogenous. Otak lah yang memutuskan apakah suatu rangsangan sensoris menimbulkan ketertarikan seksual, kemudian otak mengirim sinyal-sinyal pada organ genital, pada pria sinyal tersebut menyebabkan terjadinya ereksi. Depresi dapat menurukan hasrat seksual dan menyebabkan disfungsi ereksi. Ironisnya, tidak sedikit obat-obatan antidepresan menyebabkan turunnya dorongan seksual dan semakin sulit terjadi ereksi.

  1. Alkohol

Beberapa literatur menyebutkan bahwa konsumsi alkohol satu hingga dua gelas perhari dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Namun mengkonsumsi alkohol secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Walaupun efeknya hanya sementara, ketika hal ini terjadi pria mungkin akan merasa cemas luar biasa.

  1. Obat-obatan

Beberapa kandungan dalam obat-obatan dapat berkontribusi sebagai penyebab disfungsi ereksi. Jenis obat-obatan yang seringkali menyebabkan disfungsi ereksi antara lain adalah obat-obatan penurun tekanan darah, pain killer, dan antidepresan. Bila Anda mengalami ereksi yang kemungkinan disebabkan oleh obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, jangan menghentikan konsumsi obat tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter Anda. Selain obat-obatan di atas, obat-obatan terlarang seperti amfetamin, kokain, dan marijuana juga dapat menimbulkan masalah seksual pada pria.

  1. Stres

Ketika Anda berada di bawah tekanan pekerjaan dan masalah rumah tangga, stres akan timbul dan mempengaruhi tubuh Anda, termasuk organ genital. Kurangi stres merubah gaya hidup Anda, seperti relaksasi, olahraga teratur, tidur cukup, dan bila perlu mintalah bantuan profesional.

  1. Marah

Marah, baik pada pasangan maupun pada orang lain, menyebabkan darah berkumpul lebih banyak di kepala Anda, sedangkan untuk ereksi dibutuhkan banyak darah di area genitalia, sehingga sulit untuk ereksi ketika Anda marah.

  1. Cemas

Bagi pasangan yang baru berumah tangga, seringkali mencemaskan performanya di ranjang. Kecemasan ini hanya akan menimbulkan rasa takut sehingga terjadi disfungsi ereksi. Akibatnya, Anda menghindari berhubungan intim dengan pasangan dan hubungan Anda dengan pasangan pun menjadi terganggu.

  1. Obesitas

Obesitas tidak hanya menurunkan kepercayaan diri di depan pasangan namun juga mampu mempengaruhi performa seksual Anda. Pria dengan obesitas memiliki level hormon testosteron yang lebih rendah, padahal hormon ini dibutuhkan untuk membangkitkan hasrat seksual dan ereksi. Obesitas juga sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penebalan arteri yang dapat menurunkan aliran darah ke penis.

  1. Citra diri

Bila Anda bercermin dan tidak menyukai apa yang Anda lihat di sana, dengan mudah Anda berasumsi hal itu pula yang pasangan Anda pikirkan. Citra diri yang negatif dapat menyebabkan Anda menjadi cemas sehingga kesulitan untuk melakukan hubungan seksual. Cintai diri Anda dan yakinlah bahwa pasangan Anda mencintai diri Anda.

  1. Libido yang rendah

Libido rendah berbeda dengan disfungsi ereksi. Libido rendah dan faktor lain yang telah disebutkan menyebabkan turunnya hasrat untuk berhubungan seksual sehingga sulit untuk terjadi ereksi.

  1. Kesehatan

Berbagai kondisi kesehatan dapat mempengaruhi saraf, otot, dan aliran darah yang dibutuhkan untuk terjadinya ereksi. Diabetes, tekanan darah tinggi, penebalan arteri, cedera saraf spinal, dan multipel sklerosis dapat berkontribusi sebagai penyebab disfungsi ereksi. Bedah prostat dan masalah kandung kemih juga dapat mempengaruhi persarafan dan aliran darah yang mengatur ereksi.

Bila Anda memiliki masalah disfungsi ereksi, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin merasa malu, namun Anda perlu melakukannya agar hubungan Anda dan pasangan lebih harmonis. Dokter mungkin akan mencari penyebab masalah dan merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok atau mengurangi berat badan. Terapi lain mungkin berupa obat-obatan, terapi hormon, maupun konseling.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi