Terbit: 5 July 2016 | Diperbarui: 9 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Organ vital wanita adalah salah satu bagian tubuh yang sebaiknya dijaga kesehatannya dengan maksimal. Tak hanya berfungsi sebagai organ seksualitas, vagina juga memiliki pengaruh besar bagi proses reproduksi yang tentu diidam-idamkan oleh kaum hawa setelah menikah. Jika kaum hawa tidak menjaga organ vitalnya dengan benar, dikhawatirkan akan muncul bau vagina yang terasa aneh dan bisa memberikan rasa kurang nyaman bagi pemiliknya. Sebenarnya, apa sajakah penyebab dari masalah bau aneh pada organ vital wanita?

Mengapa Bau Organ Vital Wanita Cenderung Aneh?

Pakar kesehatan dr. Marilyn Glenville berkata jika memang organ vital wanita bisa memberikan bau yang cenderung khas dan aneh. Namun, jika diteliti lebih lanjut, setiap wanita ternyata memiliki bau aneh yang berbeda-beda pada organ vitalnya, tergantung pada seberapa baik Ia menjaga kehigienitas organ vitalnya. Hanya saja, sebagai informasi, organ vital wanita ternyata memiliki beberapa jenis bakteri sehat yang tinggal pada area tersebut dan memiliki pengaruh besar pada aroma yang dikeluarkan oleh vagina. Yang menjadi masalah adalah, kadangkala kita tidak benar-benar menjaga area organ vital ini dengan benar sehingga cenderung kotor atau lembab. Hal ini ternyata bisa memicu kontaminasi bakteri kurang sehat dan pada akhirnya memicu ketidakseimbangan kadar keasaman pada organ vital dan pada akhirnya membuat aroma vagina berubah dengan signifikan.

Selain mengeluarkan bau yang cenderung tidak sehat, kadangkala kontaminasi bakteri ini juga bisa menyebabkan rasa gatal-gatal dan masalah kulit kemerahan pada area organ vital. Selain itu, ada kemungkinan munculnya keputihan dengan warna yang tidak wajar layaknya kekuningan atau keabu-abuan dengan bau amis yang sangat menyengat. Jika organ vital wanita kemudian terasa sangat nyeri atau bahkan mengalami iritasi, ada baiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mengantisipasi adanya masalah kesehatan yang jauh lebih berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi