Terbit: 8 January 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Jika biasanya mata ikan muncul di bagian kaki, maka Anda juga harus tahu bahwa mata ikan juga bisa muncul di tangan. Kehadiran mata ikan tentu saja bukan hal yang menyenangkan karena bisa menimbulkan rasa sakit dan berimbas pada terganggunya aktivitas. Simak informasi tentang masalah kulit ini mulai dari penyebab hingga cara mengobatinya!

Mata Ikan Di Tangan: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apa Itu Mata Ikan?

Mata ikan adalah kondisi di mana timbul semacam kutil yang mana hal ini disebabkan oleh adanya penebalan pada jaringan kulit.

Mata ikan atau yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah clavus memiliki bentuk bulat dan bertekstur keras di bagian tengahnya. Mata ikan memang pada umumnya tidak berbahaya, namun rasa sakit yang ditimbulkan olehnya sudah pasti akan menghambat aktivitas Anda sehari-hari. Terlebih jika mata ikan muncul di area tangan yang mudah terlihat, hal ini dapat mengganggu penampilan.

Penyebab Mata Ikan di Tangan

Bukannya tanpa alasan mengapa tiba-tiba saja muncul mata ikan di tangan Anda, entah itu di telapak maupun sela-sela jari tangan. Adanya gesekan atau tekanan

Berikut ini adalah penyebab mata ikan yang perlu Anda ketahui.

1. Alat Musik

Alat musik berdawai seperti gitar berpotensi untuk menyebabkan munculnya mata ikan.

Pasalnya, bermain gitar mengharuskan jari Anda untuk menekan senar dengan cukup kuat sambil berpindah dan bergeser saat berganti akor atau memainkan melodi. Ditambah lagi tangan satunya yang harus memetik senar.

Nah, tekanan dan gesekan tangan dengan senar gitar inilah yang kemudian bisa berujung pada timbulnya mata ikan atau clavus. Semakin sering Anda bermain gitar, semakin besar pula potensi kemunculan mata ikan.   

2. Olahraga

Aktivitas olahraga—terutama yang membutuhkan peran tangan—juga menjadi penyebab mata ikan.

Itu sebabnya, mata ikan menjadi masalah kulit yang kerap dialami oleh para atlet profesional seperti atlet angkat besi, sepeda, dan sepakbola (utamanya penjaga gawang).

3. Perkakas Berat

Mereka yang sehari-harinya berkutat dengan pekerjaan yang mengharuskan penggunaan sejumlah perkakas berat seperti mekanik, montir, dan semacamnya juga sangat berpotensi mengalami clavus atau mata ikan di tangan.

Lagi-lagi, timbulnya mata ikan akibat penggunaan perkakas berat seperti obeng, tang, dan sebagainya ini dikarenakan gesekan serta tekanan yang terjadi antara tangan dengan perkakas-perkakas tersebut.

4. Pemantik Api

Anda yang merupakan perokok aktif tentu sudah tidak asing lagi dengan benda yang satu ini, bukan?

Ya, pemantik api atau biasa kita sebut sebagai ‘korek api’ ternyata juga masuk ke dalam daftar penyebab mata ikan.

Masih sama seperti faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, alasan mengapa pemantik api dapat menyebabkan timbulnya mata ikan adalah adanya tekanan dan gesekan yang terjadi antara tangan dengan alat ini saat digunakan untuk memantik api.

Jadi, Anda sebaiknya lebih berhati-hati lagi ketika menggunakan pemantik api untuk menyalakan rokok jika tidak ingin mata ikan timbul di jari tangan.

Selain itu, munculnya mata ikan di tangan juga dipengaruhi oleh faktor risiko yakni usia. Seiring bertambahnya usia, jaringan pada kulit akan semakin menipis. Jika sudah begitu, maka kulit akan lebih rentan untuk mengalami peradangan saat tertekan atau tergesek hingga berujung pada timbulnya kondisi ini.

Ciri dan Gejala Mata Ikan di Tangan

Masalah kulit ini dapat dikenali melalui sejumlah ciri dan gejala. Berikut ini adalah ciri-ciri mata ikan di tangan beserta gejala lain yang menyertainya:

  • Benjolan kecil berbentuk bulat di jari tangan maupun sela-selanya
  • Benjolan berwarna kekuningan
  • Benjolan memiliki tekstur keras (terutama di bagian tengah), kasar, berkerak
  • Pada benjolan, terdapat bintik hitam kecil. Bintik hitam kecil sejatinya merupakan gumpalan pembuluh darah
  • Benjolan terasa nyeri, terutama saat disentuh atau ditekan

Akan tetapi, ada juga mata ikan yang tidak menimbulkan rasa nyeri. Untuk kasus yang satu ini, biasanya mata ikan muncul akibat pemakaian kosmetik wajah.

Diagnosis Mata Ikan di Tangan

Ada kalanya mata ikan menyebabkan rasa nyeri yang tidak tertahankan. Jika sudah begini, maka sebaiknya Anda segera periksakan diri ke dokter.

Guna mengetahui penyebab mata ikan sekaligus menentukan metode pengobatan, dokter akan melakukan prosedur diagnosis. Tahapan diagnosis mata ikan umumnya terdiri dari:

1. Anamnesis

Anamnesis adalah tahapan di mana dokter atau perawat akan mengajukan sejumlah pertanyaan pada pasien terkait dengan keluhan yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti:

  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Kegiatan apa saja yang dilakukan sehari-hari

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah itu, diagnosis akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yakni pemeriksaan fisik.

Pada tahapan ini, dokter atau perawat akan memeriksa kondisi mata ikan pada tangan Anda untuk menganalisis tingkat keparahannya. Selain itu, pemeriksaan fisik umum seperti tekanan darah, tinggi dan berat badan juga tetap dilakukan.

Pengobatan Mata Ikan di Tangan

Mata ikan bukanlah kondisi berbahaya, kendati masalah kulit ini menimbulkan rasa sakit yang acap kali tidak tertahankan. Bahkan, Anda bisa mengobati mata ikan secara mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan di rumah.

Cara mengobati mata ikan yang dapat Anda terapkan di rumah antara lain:

  • Merendam tangan di dalam air hangat selama 5-10 menit
  • Mengoleskan salep kulit yang mengandung asam salicylic, amonium laktat, dan urea
  • Gunakan pelindung tangan (sarung tangan dsb.) saat beraktivitas selama masa penyembuhan

Pencegahan Mata Ikan di Tangan

Sementara untuk mencegah atau meminimalisir risiko munculnya mata ikan, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

  • Gunakan sarung tangan saat melakukan aktivitas yang mengharuskan Anda menggunakan perkakas berat
  • Selesai beraktivitas, cuci atau rendam tangan dengan air hangat
  • Rutin menggunakan pelembap kulit sebelum beraktivitas

 

  1. Anonim. Corns and Calluses. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/corns-and-calluses/symptoms-causes/syc-20355946 (Diakses pada 8 Januari 2020)
  2. Newman, T. 2017. All About Corns and Calluses. https://www.medicalnewstoday.com/articles/172459.php (Diakses pada 8 Januari 2020)
  3. Snyder, A. 2018. Corns on Finger. https://www.healthline.com/health/corn-on-finger (Diakses pada 8 Januari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi