Terbit: 15 February 2018 | Diperbarui: 24 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu gangguan saat menyusui yang sering terjadi adalah mastitis. Sekitar 3-20% ibu menyusui dapat mengalami mastitis. Sebagian besar mastitis terjadi pada 6 minggu pertama setelah bayi lahir namun mastitis bisa juga terjadi sepanjang masa menyusui. Selain pada ibu menyusui, mastitis juga bisa menyerang perempuan yang sedang tidak menyusui.

Mastitis, Gangguan Menyusui yang Sering Dialami Busui

Mastitis dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya masuknya bakteri staphylococcus auereus yang masuk melalui celah atau retakan puting payudara. Penyebab lainnya adalah adanya sumbatan pada saluran ASI karena salah posisi menyusui, atau karena payudara penuh dan ASI tidak segera diperah atau disusukan pada bayi. Payudara penuh yang pengosongannya tidak tuntas juga dapat memicu peradangan di payudara.

Penggunaan bra yang terlalu ketat, kelelahan dan kebiasaan menyusui hanya di satu payudara juga dapat meningkatkan risiko mastitis. Bagi ibu menyusui yang pernah mengalami mastitis di masa lalu, biasanya akan cenderung mengalaminya lagi.

Ketika terinfeksi, payudara akan terasa bengkak saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit tampak pecah-pecah disertai badan demam. Mastitis dapat terjadi pada satu atau dua payudara sekaligus. Ibu yang mengalami mastitis tetap diperbolehkan menyusu, namun jika ragu-ragu atau merasa tidak nyaman, sebaiknya menyusui di payudara yang tidak bermasalah.

Salah satu cara untuk mengatasi mastitis adalah dengan mengompres payudara dengan air hangat atau kain dibasahi air hangat. Minum banyak air putih untuk meredakan demam dan makan makanan yang bergizi tinggi. Umumnya mastitis dapat hilang dengan sendirinya setelah mengalirkan ASI dengan lancar. Namun jika masih terus mengganggu selama 12-24 jam, maka periksakan diri Anda ke dokter.

Anda dapat mencegah mastitis dengan perawatan payudara sehari-hari. Susui bayi sesering mungkin, jika payudara terasa penuh segera perah atau menyusui langsung pada bayi untuk menjaga pengeluaran ASI tetap lancar sekaligus menjaga produksi ASI.

Setiap menyusui, bersihkan puting dengan menggunakan kapas yang dibasahi air matang. Keringkan puting dengan handuk agar tidak lembap dan menjadi tempat berkembang biak kuman. Jika puting Anda luka, tetap bersihkan sehabis diisap oleh bayi. Gunakan bra khusus menyusui dengan bahan yang menyerap keringat, dan gunakan ukuran bra yang sesuai.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi