Terbit: 27 February 2018 | Diperbarui: 9 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sepak bola adalah olahraga yang identik dengan pria dan merupakan simbol maskulinitas. Selain itu, olahraga jenis ini juga menuntut kesehatan tubuh dan ketahanan fisik terbaik agar bisa bertahan di lapangan, tidak kehabisan napas, dan tidak mudah lelah.

Manfaat Sepak Bola untuk Wanita Hipertensi

Meski olahraga ini lebih bayak dilakukan oleh pria, ternyata sepak bola juga baik untuk kesehatan wanita khususnya mereka yang memiliki hipertensi.

Turunnya tekanan darah dan lemak
Sepak bola akan membuat wanita lebih banyak berlari untuk menggiring bola. Aktivitas sini ternyata mampu menurunkan kadar lemak di dalam tubuh sedikit demi sedikit. Dari penelitian yang dilakukan oleh Profesor Peter Krustrup dari University of Southern Denmark dan Asosiasi Sepak Bola Denmark terhadap wanita hipertensi selama 15 minggu menemukan data menarik.

Dengan sepak bola tekanan darah turun sebanyak 12/6 mm hg. Dengan penurunan yang cukup signifikan ini, wanita jadi lebih sehat dan bonus hilang lemak sebesar 2,3 kg atau lebih tergantung intensitas dari latihan.

Pola hidup sehat untuk wanita hipertensi
Selain melakukan sepak bola secara rutin untuk menurunkan tekanan darah, wanita yang berisiko terkena gangguan ini juga disarankan untuk melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Jaga berat badan pada zona ideal. Terlalu gemuk akan membuat wanita jadi malas bergerak dan risiko terkena penyakit turunannya seperti diabetes bisa saja terjadi. Cek berat badan secara berkali seminggu sekali untuk mengontrol kenaikan berat badan.
  • Pola makan harus dijaga dengan menghindari yang berlemak dan berganti dengan yang rendah lemak. Selain itu perbanyak buah dan sayur serta jauhi lemak jenuh.
  • Batasi asupan garam saat masak. Dalam satu hari, wanita hipertensi hanya disarankan untuk mengonsumsi sebanyak 6 gram garam. Konsumsi garam berlebih bisa meningkatkan tekanan darah secara instan.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi