Terbit: 10 February 2018 | Diperbarui: 10 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di Indonesia, pria cenderung terbiasa membasuh kelaminnya setelah kencing dengan air atau dengan sabun hingga bersih. Kebiasaan ini dilakukan oleh masyarakat karena ada tuntutan dari agama agar menjaga kebersihan khususnya alat kelamin.

Manfaat Membasuh Kelamin Setelah Kencing pada Pria

Terlepas dari tuntutan agama atau tidak, ternyata membasuh alat kelamin setelah kencing memiliki banyak manfaat. Berikut manfaat yang bisa dirakan oleh pria kalau mau menjaga kebersihan alat kelaminnya.

Manfaat membasuh kelamin setelah kencing
Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa didapatkan pria jika rajin membasuh atau membersihkan kelamin mereka. Pertama, mereka akan terhindar dari penyakit kelamin seperti infeksi saluran kencing. Saat kelamin dibersihkan, bakteri atau kotoran akan ikut terbawa air.

Kedua, kelamin yang bersih menghindarkan pria dari bau yang tidak sedap di area selangkangan. Saat kencing, kadang masih ada sisa air di saluran kemih dan akan keluar perlahan saat kita menutup celana. Untuk itu disarankan untuk menekan alat kelamin agar semua cairan keluar dan bersih saat dicuci.

Manfaat ketiga dari membersihkan alat kelamin adalah menjaga kualitas organ seksual. Kalau kelamin sampai terkena penyakit, performa pria di atas ranjang bisa saja terjadi dan yang paling parah bisa mengganggu kualitas spermanya.

Cara menjaga kesehatan kelamin pria
Nah, selain mencuci kelamin dengan bersih, kita juga harus melakukan hal-hal di bawah ini agar kelamin tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

  • Mengganti celana dalam setiap hari. Sadar atau tidak akan ada cairan kencing yang menetes di celana dalam sehingga tidak layak untuk dipakai lagi.
  • Menggunakan celana yang longgar agar area selangkangan tidak panas dan berkeringat.
  • Mencuci kelamin dengan sabun khusus yang tidak berbau atau mengandung bahan kimia berbahaya.
  • Selalu periksa alat kelamin setiap hari. Hal ini wajib dilakukan agar tidak ada penyakit yang menempel dan mengganggu aktivitas seksual.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi