Terbit: 15 March 2021 | Diperbarui: 4 November 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Jerawat di leher bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari yang ringan hingga yang membutuhkan perawatan khusus. Simak berbagai kondisi yang menjadi penyebab hingga cara menghilangkannya.

Jerawat di Leher: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Jerawat di Leher

Pada dasarnya, jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat. Tidak jarang jerawat berkembang di leher, terutama di sekitar tengkuk. Berbagai faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan pori-pori tersumbat dan jerawat, antara lain:

  • Tidak membersihkan area leher secara teratur.
  • Menggosok atau menggaruk kulit secara berlebihan.
  • Hormon yang berfluktuasi, terutama selama masa pubertas dan menstruasi.
  • Sedang stres.
  • Menggunakan make up tebal, losion, krim, atau tabir surya yang menyumbat pori-pori.
  • Menggunakan sampo, kondisioner, sabun mandi, atau produk yang mengandung bahan yang berpotensi menyebabkan iritasi, seperti pewangi, perasa, dan bahan kimia buatan yang mendorong pembentukan busa.
  • Tidak membersihkan kulit usai olahraga.
  • Memakai kain yang gatal atau mengiritasi.
  • Jarang mencuci rambut.
  • Konsumsi obat tertentu.

Beberapa hal yang secara khusus dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat di leher, seperti:

  • Rambut yang bergesekan dengan leher, terutama rambut yang jarang keramas.
  • Pakaian atau peralatan olahraga yang menggesek atau memberi tekanan pada leher, seperti tali bra, kerah, atau helm.
  • Tidak membersihkan leher dengan benar.
  • Pakaian kotor yang bersentuhan dengan leher.
  • Penggunaan kalung dan perhiasan lain yang mungkin bersentuhan dengan leher, terutama yang terbuat dari plastik atau logam palsu.
  • Menggunakan pakaian sintetis yang bersentuhan dengan leher.
  • Menggunakan pakaian yang membuat kulit tidak bisa ‘bernapas’ yaitu pakaian dengan bahan polyester atau rayon.

Cara Menghilangkan Jerawat di Leher

Pada kondisi yang ringan, jerawat umumnya dapat hilang dalam beberapa hari. Namun jika kondisi yang parah, perawatan berminggu-minggu atau berbulan-bulan mungkin diperlukan agar produk dapat bekerja secara efektif.

1. Perawatan Rumahan

Pengobatan rumahan sering kali dapat membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Membersihkan area leher dengan sabun dua kali sehari.
  • Gunakan kompres hangat selama 10–15 menit beberapa kali sehari untuk menarik kotoran yang terperangkap di permukaan pori.
  • Hindari menyentuh, mengorek, atau menggaruk jerawat dan kulit di sekitarnya.
  • Meminimalkan paparan jerawat terhadap sinar matahari, angin, dan kelembapan.
  • Melonggarkan tali pakaian atau peralatan olahraga untuk menghindari tekanan pada jerawat dan kulit di sekitarnya.

Beberapa orang menggunakan pengobatan herbal untuk jerawat ringan, karena memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Beberapa minyak esensial yang dapat mengobati jerawat, antara lain:

  • Tea tree oil.
  • Evening primrose oil.
  • Rosehip oil.
  • Sandalwood oil.
  • Lavender oil.

2. Obat-Obatan

Anda bisa mencoba mengatasi jerawat di leher dengan produk yang dijual bebas. Termasuk krim, gel, lotion, dan lain-lain. Pastikan untuk membaca instruksi dengan hati-hati untuk memastikan Anda menggunakan perawatan topikal dengan benar. Pada umumnya, produk jerawat yang dijual bebas menggunakan bahan-bahan seperti:

  • Benzoyl peroxide. Bahan ini membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi pembengkakan pada jerawat.
  • Salicylic acid. Bahan ini mengeringkan kulit dan bisa menyebabkannya mengelupas.
  • Sulfur. Bahan ini membuka pori-pori dengan menyerang bakteri. Sulfur mungkin berguna untuk mengobati satu jerawat, karena digunakan dalam perawatan noda dan dapat tertinggal di kulit.

Produk yang dijual bebas ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan produk lain, seperti retinol and alpha hydroxyl acid. Produk ini tidak menargetkan jerawat, tetapi dapat berkontribusi untuk membantu produk jerawat bekerja lebih baik.

Jika Anda memiliki reaksi alergi, seperti rasa terbakar yang terus-menerus, ruam, atau kemerahan saat menggunakan salah satu perawatan di atas, hentikan penggunaannya. Apabila jerawat yang Anda alami masuk dalam kategori parah, Anda harus membutuhkan bantuan dari dokter. Seorang dokter dapat meresepkan obat topikal yang lebih terkonsentrasi, obat oral, dan perawatan lain seperti terapi cahaya atau ekstraksi.

Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Konsultasi dengan dokter kulit diperlukan jika jerawat di leher memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Terasa menyakitkan.
  • Banyak mengeluarkan darah atau mengeluarkan nanah.
  • Benjolan terasa keras.
  • Tidak merespons perawatan rumahan atau obat-obatan yang dijual bebas.
  • Bertahan lebih dari 6 minggu.
  • Menyebabkan tekanan emosional.

Perlu Anda ketahui, dokter kulit juga tidak menyarankan untuk memencet jerawat karena dapat memasukan bakteri dan mikroba lain dari tangan, yang berpotensi menyebabkan infeksi pada jerawat.

Memencetnya juga dapat menyebabkan bakteri di dalam jerawat menyebar ke jaringan sekitarnya dan jaringan yang lebih dalam, menyebabkan luka yang lebih parah seperti papula, pustula, nodul, dan kista. Luka jerawat yang lebih parah dapat menyebabkan komplikasi kulit permanen, seperti jaringan parut, bercak, dan bintik hitam.

Kemungkinan Komplikasi

Jika bentuk jerawat terlihat tidak normal, hal ini bisa merupakan tanda dari kondisi lain. Kondisi tersebut meliputi:

  • Karsinoma sel basal atau skuamosa (kanker kulit).
  • Infeksi kulit yang lebih dalam atau abses.
  • Kista yang terinfeksi.
  • Keloid (penyembuhan kulit terlalu agresif yang menyebabkan bekas luka tebal).

Pada akhirnya, jerawat di leher adalah kondisi yang umum terjadi. Jika salah satu perawatan tidak memberikan hasil yang efektif, Anda mungkin perlu mencoba beberapa metode lainnya. Konsultasi dengan dokter kulit harus jika jerawat bertahan lama dan teriritasi.

Tips Mencegah Jerawat di Leher

Berikut beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan timbulnya jerawat pada leher, antara lain:

  • Ganti produk perawatan untuk kulit dan rambut.
  • Jangan memencet jerawat.
  • Membersihkan area secara teratur, terutama setelah berolahraga.
  • Keramas secara teratur.
  • Hindari pakaian, tutup kepala, atau peralatan yang mungkin menggesek leher.

 

  1. Huizen, Jennifer. 2018. Why is there a pimple on my neck?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322318. (Diakses pada 15 Maret 2021).
  2. Silver, Natalie. 2019. How to Treat a Pimple on Your Neck. https://www.healthline.com/health/treat-pimple-on-neck#causes. (Diakses pada 15 Maret 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi