Terbit: 21 January 2021 | Diperbarui: 4 November 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Jerawat di dahi umumnya sering terlihat seperti benjolan merah padat. Benjolan juga biasanya terlihat dengan kumpulan nanah di bagian atasnya (pustula). Ketahui penjelasan lengkap mengenai penyebab dan cara mengatasi jerawat di dahi.

Jerawat di Dahi: Penyebab dan Cara Mengatasi

Penyebab Jerawat di Dahi

Pada dasarnya setiap jerawat yang muncul di bagian tubuh manapun disebabkan oleh penyebab yang sama. Minyak yang disebut sebum biasanya melumasi dan melindungi kulit. Sebum diproduksi di kelenjar minyak kecil yang disebut kelenjar sebaceous. Minyak sampai ke permukaan kulit melalui lubang kecil yang disebut pori-pori.

Terkadang pori-pori tersumbat oleh kotoran, minyak berlebih, dan sel kulit mati. Bakteri tumbuh di dalam pori-pori kemudian membuat benjolan yang kemudian disebut sebagai jerawat. Berikut ini adalah berbagai faktor yang menyebabkan jerawat muncul di dahi, antara lain:

1. Perubahan Hormon

Jerawat sangat umum terjadi pada masa pubertas karena kadar hormon berfluktuasi secara signifikan selama periode ini. Fluktuasi dan ketidakseimbangan kadar hormon androgen dan estrogen bisa membuat kulit menjadi berminyak atau kering. Efeknya, kulit Anda menjadi rentan berjerawat.

2. Stres

Saat seseorang sedang stres, hal itu akan memicu peningkatan produksi hormon kortisol dalam tubuhnya. Peningkatan kadar hormon kortisol bisa memicu produksi minyak pada kulit. Keadaan ini diperparah karena saat sedang stres biasanya seseorang lupa merawat kulitnya. Pada akhirnya, hal ini akan memicu munculnya jerawat.

3. Obat-obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu ternyata dapat menimbulkan efek samping pada tubuh, termasuk kulit. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan jerawat sebagai efek samping. Contohnya termasuk obat steroid tertentu, antikonvulsan, barbiturat, atau lithium.

Guna mengurangi terjadinya jerawat di dahi, hindari mengonsumsi obat tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter juga dapat menyarankan obat pengganti yang minim efek samping.

4. Produk Perawatan Rambut

Jerawat di dahi juga disebabkan oleh produk rambut yang Anda gunakan. Beberapa produk yang biasa digunakan untuk merawat rambut seperti pomade, oil, gel, atau wax, bisa menjadi penyebab jerawat.

Beberapa produk tersebut sering kali mengandung bahan-bahan seperti cocoa butter atau coconut oil, yang bisa membuat kulit menjadi sangat berminyak.

5. Iritasi dari Pakaian atau Make Up

Iritasi yang ditimbulkan dari pakaian atau senyawa kimia pada make up dapat menyebabkan jerawat di dahi, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif. Anda mungkin berjerawat setelah menggunakan merek make up baru atau jika Anda mengenakan topi/ikat kepala yang mengiritasi kulit.

6. Keringat Berlebih

Meski berkeringat baik untuk kulit karena membantu mendetoksifikasi, berkeringat meningkatkan minyak di folikel. Apabila tidak segera dibersihkan hal itu bisa membuat jerawat di dahi semakin parah. Oleh karena itu, jangan melewatkan mencuci muka, terutama usai berolahraga.

7. Sel Kulit Mati

Selain produksi minyak yang berlebih, sel kulit mati juga bisa berkontribusi pada bakteri penyebab jerawat di pori-pori yang tersumbat. Bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes, akan berkembang biak dan mengeluarkan enzim yang mampu memecah sebum sehingga menyebabkan peradangan. Pada akhirnya, kondisi inilah yang menyebabkan timbulnya jerawat.

8. Kebersihan Tubuh

Tidak mencuci rambut dan wajah secara teratur dapat menyebabkan timbunan minyak di dahi dan penyumbatan yang memicu timbulnya jerawat. Oleh karena itu, cuci muka setidaknya 2 kali sehari dengan sabun. Gosok kulit dengan lembut jika terdapat jerawat di dahi, menggosok terlalu keras bisa saat terdapat jerawat justru dapat memperburuk keadaan.

Cara Mengatasi Jerawat di Dahi

Perawatan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan jerawat. Berbagai macam gel, sabun, losion, dan krim yang dijual bebas umumnya dapat digunakan untuk mengobati jerawat.

Produk-produk ini biasanya mengandung satu atau lebih bahan aktif seperti:

  • Benzoyl peroxide
  • Salicylic acid
  • Retinol
  • Resorcinol

Seberapa baik perawatan dapat bervariasi antar individu, Anda mungkin perlu mencoba beberapa produk untuk menentukan yang terbaik. Orang dengan kulit sensitif mungkin mendapat manfaat dari penggunaan krim atau losion.

Pada kasus jerawat yang parah, obat resep mungkin diperlukan. Dokter spesialis kulit dapat menilai gejala seseorang dan menentukan perawatan terbaik. Obat resep untuk jerawat mungkin termasuk:

  • Kortikosteroid
  • Antimikroba
  • Antibiotik
  • Retinoid
  • Kontrasepsi kombinasi

Perawatan Rumahan

Pada kasus jerawat ringan, Anda bisa menggunakan obat-obatan di atas dengan perawatan rumahan. Contoh pengobatan rumahan adalah dengan mengoleskan kompres hangat ke dahi dua kali sehari. Perawatan rumahan lain yang Anda coba, antara lain:

  • Lidah buaya. Oleskan minyak lidah buaya murni langsung ke dahi.
  • Tea tree oil. Campur beberapa tetes dengan air dan oleskan ke dahi dengan kapas.
  • Cuka sari apel. Campurkan seperempat cuka sari apel yang diencerkan dengan tiga perempat air dan oleskan ke dahi dengan kapas.
  • Jus lemon atau jeruk nipis. Oleskan langsung ke dahi dengan kapas.
  • Zinc. Mineral ini bisa dikonsumsi secara oral sebagai suplemen untuk membantu memperbaiki kulit.

Selain itu, Anda juga bisa menggabungkan bahan-bahan berikut untuk membuat masker wajah:

  • Campurkan 2–3 sendok teh gel lidah buaya dengan 3–4 tetes tea tree oil.
  • Terapkan ke wajah.
  • Tinggalkan semalaman dan bersihkan pada pagi hari.
  • Ulangi setiap malam sampai jerawat membaik.

Mencegah Munculnya Jerawat

Menjaga standar kebersihan diri yang baik adalah cara terbaik bagi seseorang untuk mencegah timbulnya jerawat di dahi. Meskipun beberapa jerawat mungkin tidak dapat dihindari—terutama selama masa pubertas—mencuci muka secara teratur akan membantu meminimalkan risiko munculnya jerawat secara signifikan.

Tip pencegahan jerawat lainnya termasuk:

  • Hindari pemakaian topi atau pakaian ketat yang menutupi dahi terlalu sering.
  • Menghindari penggunaan produk kulit yang keras di dahi.
  • Menggunakan scrub wajah untuk membersihkan kulit secara mendalam.
  • Jangan terlalu sering menyentuh, menggaruk, atau mengorek jerawat.
  • Hapus make up sebelum tidur.
  • Bilas langsung dahi setelah olahraga atau aktivitas apa pun yang menyebabkan keringat.
  • Cuci tangan secara teratur.
  • Hindari kontak yang terlalu lama dengan sinar matahari.

 

  1. Howard, Kristin. 2020. How to Get Rid of Forehead Acne (And Keep It From Coming Back). https://www.byrdie.com/what-causes-forehead-acne-4844912. (Diakses pada 21 Januari 2021).
  2. Kandola, Aaron. 2020. What causes forehead acne?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322130#prevention. (Diakses pada 21 Januari 2021).
  3. Watson, Stephanie. 2019. Forehead Acne. https://www.healthline.com/health/forehead-acne. (Diakses pada 21 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi