DokterSehat.Com – Badan Kesehatan Dunia PBB, WHO, baru-baru ini memberikan pengumuman terbaru tentang virus zika. Setelah pada bulan Februari lalu dianggap sebagai masalah kesehatan yang berbahaya dan harus diwaspadai oleh semua pihak di muka bumi, kini, zika dianggap sudah menjadi hal yang tidak perlu lagi dikhawatirkan meskipun tetap harus diwaspadai oleh berbagai kalangan.
Semenjak akhir tahun 2015, virus zika yang dibawa oleh nyamuk Aedes telah memicu kepanikan global setelah berhasil menginfeksi jutaan orang di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Bahkan, dilaporkan banyak bayi yang terlahir dengan kondisi mikrosefali karena ibu yang mengandungnya terinfeksi oleh virus ini. Olimpiade pada tahun 2016 yang kemarin dilangsungkan di Rio de Janeiro, Brasil, juga tak luput dari ketakutan banyak orang akan adanya penyebaran virus zika yang jauh lebih besar. Beruntung, berkat usaha dari berbagai kalangan, khususnya otoritas kesehatan, masalah virus zika ini bisa ditekan dan dianggap tidak lagi membahayakan.
Dr. Peter Salama, Direktur Eksekutif dari Health Emergencies Program WHO, menyebutkan jika banyak aspek dari penyakit ini memang masih harus menjadi hal yang diwaspadai, namun, dari berbagai penelitian, masalah-masalah kesehatan yang disebabkan oleh zika cenderung semakin menurun di berbagai belahan dunia. Hanya saja, menurut beliau, penetapan penurunan status zika ini bukan berarti kita bisa menyepelekan penyakit ini. Ia masih menyerukan berbagai kalangan medis di seluruh dunia untuk terus melakukan usaha pencegahan dan penanganan pada penyakit ini dengan baik.
Dari data WHO, diketahui bahwa hampir ada 30 negara yang melaporkan adanya kasus kelahiran yang terkait dengan virus zika dimana di Brasil saja, diketahui ada 2.100 kasus bayi yang terlahir dengan masalah malformasi sistem saraf yang terkait dengan zika. Hingga saat ini, di beberapa negara layaknya Thailand atau bahkan di Florida, Amerika Serikat, kasus zika masih menghantui banyak orang. Warga Florida bahkan sudah meminta pemerintah setempat untuk melakukan penanganan yang lebih serius pada virus ini.