DokterSehat.Com – Meskipun beritanya cenderung meredup, pakar kesehatan masih menganggap virus zika sebagai salah satu ancaman kesehatan yang sangat berbahaya bagi umat manusia. Bahkan, sebuah laporan yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia PBB atau WHO pada hari Senin, 10 Oktober 2016 kemarin menyebutkan jika virus ini telah menyerang ratusan orang di Singapura dan menyebabkan dua bayi di negeri Gajah Putih, Thailand, terkena masalah mikrosefali. Melihat penyebaran yang cukup cepat ini, dikhawatirkan virus zika berpotensi menyebar hingga ke seluruh penjuru Asia Pasifik.
Direktur kantor regional WHO yang berada di area Pasifik Barat bernama dr. Li Ailan menyebutkan jika memang gejala dari serangan virus zika selama ini tergolong ringan dan belum ada laporan yang menyebutkan jika virus ini menyebabkan kematian secara global. Hanya saja, melihat penyebarannya yang cepat dan kecenderungan Negara-negara Asia Pasifik memiliki kepadatan penduduk yang luar biasa, maka resiko untuk menyebarkan virus ini dengan cepat dan menyeluruh pada kawasan ini sangatlah besar.
Dr. Li bahkan meminta otoritas kesehatan dari berbagai Negara di kawasan Asia Pasifik untuk lebih baik dalam mempersiapkan diri, memantau, hingga melakukan pencegahan akan virus ini mengingat adanya kemungkinan munculnya dampak kesehatan yang bisa saja diderita oleh banyak orang di masa depan. Sebagai contoh, kelahiran bayi yang disertai dengan mikrosefali, kondisi dimana bayi terlahir dengan kepala dan otak dengan ukuran yang lebih kecil sehingga mengalami gangguan kecerdasan, atau bahkan adanya Guillain-barre syndrome yang bisa membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf tepi pada tubuh seseorang.
Dr. Li menyebutkan jika dari 27 negara di kawasan Asia Pasifik, sejauh ini sudah ada 9 negara yang melaporkan munculnya kasus virus zika semenjak tahun 2007 lalu dimana kebanyakan laporan kasus virus zika muncul pada tahun ini sehingga menimbulkan kekhawatiran banyak pihak.