Terbit: 4 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu camilan yang disukai oleh banyak orang adalah keripik. Tak hanya memiliki rasa yang enak, keripik yang renyah tentu akan sangat asyik untuk dikonsumsi sembari berbincang-bincang atau menonton televisi. Dari berbagai jenis keripik yang ada di pasaran, keripik sayur atau keripik buah kerap kali dibeli karena dianggap sebagai keripik yang memiliki rasa yang enak. Tak hanya itu, karena terbuat dari bahan sayur dan buah yang sehat, banyak orang berpikir jika keripik ini akan lebih sehat dari keripik biasanya. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, keripik ini tidak sesehat yang kita duga dan sama saja dengan keripik biasanya.

Waspada, Ternyata Keripik Sayur Atau Keripik Buah Tidak Sesehat yang Kita Duga

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan gizi bernama Charlotte Sitling-Reed, ditemukan fakta bahwa keripik sayuran atau buah yang terbuat dari bahan layaknya ubi, singkong, kentang, pisang, apel, atau bahkan nangka ini ternyata bisa lebih tidak sehat dari keripik biasa yang hanya dibuat dari campuran terigu. Sebagai informasi, dalam keripik sayur dan buah tersebut, dua pertiga dari bahannya adalah sayuran atau buah, sisanya ternyata adalah garam dan minyak. Yang menjadi masalah adalah, tak hanya kaya akan garam, keripik sayur atau buah ini ternyata cenderung memiliki kandungan lemak yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan berbagai makanan ringan lainnya.

Dalam penelitian ini, ditemukan fakta bahwa kandungan lemak dalam 40 gram keripik sayur lebih tinggi dibandingkan keripik biasa dengan berat yang sama. Jumlah lemak ini bahkan bisa 2 kali lipat dari yang ada dalam cokelat batangan yang kaya akan karamel, biskuit, dan berbagai bahan lainnya.

Menurut Sitling-Reed, meskipun terbuat dari sayuran atau buah, keripik tetaplah keripik yang kaya akan lemak jenuh dan garam. Hal ini berarti, meskipun memiliki bahan yang sehat, keripik sayur atau buah tetap saja termasuk dalam makanan yang tidak sehat sehingga sebaiknya tidak sering-sering dikonsumsi jika kita ingin menjaga kesehatan tubuh kita.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi