Terbit: 21 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jika kita masih dalam kondisi harus mengkonsumsi obat-obatan demi menyembuhkan penyakit, ada baiknya kita juga memperhatikan makanan apa saja yang dikonsumsi. Seagai contoh, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak mengkonsumsi obat bersamaan dengan jus jeruk bali atau grapefruit, apalagi jika obat yang dikonsumsi adalah obat yang dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Apa alasan dari rekomendasi ini?

Waspada, Jangan Minum Obat Dengan Buah Ini Bersamaan

Pakar kesehatan yang berasal dari Food and Drugs Administration di Amerika Serikat menyebutkan bahwa jus jeruk bali memang kaya akan berbagai nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan manusia, khususnya vitamin C yang bisa mendukung sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat dan kalium yang bisa membantu kinerja jantung. Sayangnya, jika kita meminum jus jeruk bali ini dengan obat, maka khasiat dari obat ini dalam menyembuhkan penyakit ini menjadi tidak terasa. Telah ada penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi jus jeruk bali dengan obat secara bersamaan akan membuat kinerja obat menurun dengan drastis sehingga kita pun tidak akan segera sembuh dari penyakit yang kita derita.

Kita bisa memberikan contoh pada konsumsi obat statin, obat yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, yang tidak akan mampu bekerja dengan maksimal saat diminum bersamaan dengan saat kita minum jus jeruk bali. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi jeruk bali yang justru menghambat kinerja enzim yang seharusnya mampu menurunkan kolesterol pada obat ini. Selain itu, obat allegra atau fexofenadine yang bisa mengatasi alergi juga akan mengalami hal yang sama jika dikonsumsi bersamaan dengan saat kita minum jus jeruk bali. Kandungan jus ini justru menghambat sel-sel tubuh yang akan berpindah sehingga alergi pun tidak bisa mereda.

Tak hanya saat minum obat, pakar kesehatan menyarankan penderita masalah tekanan darah tinggi atau aritmia untuk tidak mengkonsumsi jus jeruk bali karena dianggap bisa membahayakan kondisi kesehatannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi