Terbit: 22 April 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Ketika bulan Ramadan tiba, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa tidak terkecuali bagi ibu menyusui. Bagi Busui, puasa memiliki tantangan tersendiri. Untuk itu, ada tips puasa saat menyusui yang dapat ibu terapkan. Selengkapnya ketahui tipsnya di bawah ini.

12 Tips Puasa saat Menyusui agar Ibadah dan Produksi ASI Tetap Lancar

Tips Puasa saat Menyusui

Pada dasarnya, ibu menyusui saat puasa tidak akan mengganggu produksi air susu ibu (ASI). Tubuh Bunda akan tetap memproduksi ASI dengan jumlah dan kualitas yang sama seperti saat sedang tidak berpuasa. Bahkan, saat kekurangan kalori di hari-hari biasa saat sedang tidak puasa, hal itu juga tidak banyak memengaruhi produksi ASI.

Meski demikian, ada sejumlah tips yang dapat Bunda lakukan agar puasa dan produksi ASI Bunda tetap lancar.

Berikut ini adalah tips puasa saat menyusui:

1. Minum air yang cukup

Tips menyusui saat puasa Ramadan yang pertama adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup. Dehidrasi saat menyusui adalah kondisi yang berbahaya.

Apabila ibu menyusui mengalami gejala dehidrasi seperti merasa haus, pusing, lemas, lelah, dan mulut kering, disarankan segera membatalkan puasa dengan mengonsumsi air atau cairan yang mengandung elektrolit untuk merehidrasi tubuh.

Dalam keadaaan normal Bunda diwajibkan minum air setidaknya 8 gelas per hari. Namun, ibu menyusui saat puasa disarankan untuk meningkatkan asupan cairan saat sahur agar tubuh cukup terhidrasi. Selain itu, batasi juga aktivitas berat dan paparan panas selama puasa.

2. Makan makanan bergizi saat sahur dan berbuka

Penting bagi ibu menyusui puasa untuk memerhatikan apa yang Anda konsumsi saat sahur dan berbuka. Adapun asupan yang baik untuk ibu menyusui puasa antara lain adalah brokoli, bayam, katuk, telur, ikan salmon, daging tanpa lemak, dan kacang merah.

Sebuah penelitian mengungkapkan, kandungan zinc, magnesium, dan potasium yang ada di dalam ASI bisa berkurang saat ibu berpuasa. Selain mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung nutrisi tersebut, Anda juga bisa menambah suplemen pada saat sahur.

Pada intinya, jumlah kalori yang harus dipenuhi ibu menyusui puasa adalah 1800 kalori per hari. Hal ini penting guna menjaga tubuh mendapatkan nutrisi dan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI.

3. Pompa ASI di malam hari

Produksi ASI mungkin akan berkurang pada siang hari. Oleh karena itu, sebaiknya manfaatkan malam hari untuk memompa ASI dan menyusui bayi semaksimal mungkin. Sementara itu, stok ASI perah bisa digunakan pada siang harinya.

Ibu menyusui biasanya berpikir bahwa pemberian ASI saat puasa akan membuat produksi ASI berkurang. Hal demikian keliru, justru ketika Anda sering memberikan ASI, tubuh akan semakin banyak menghasilkan ASI.

Isapan bayi pada payudara menjadi salah satu cara utama yang membuat produksi ASI di dalam tubuh menjadi lebih lancar. Oleh karena itu, puasa saat menyusui tidak perlu mengkhawatirkan produksi ASI lebih sedikit.

4. Memenuhi kebutuhan serat

Tips menyusui saat puasa ramadan yang tak kalah penting adalah memenuhi asupan serat. Saat puasa, kondisi lambung cenderung mudah melonjak sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.

Selain masalah pada bagian perut, dampak lain yang dapat mengganggu adalah mulut terasa pahit atau asam.

Oleh karena itu, konsumsi makanan berserat selama menjalani ibadah puasa Ramadan. Makanan yang mengandung serat misalnya gandum, kacang polong, alpukat, dan pir.

5. Hindari makanan bersantan dan pedas

Menghindari makanan bersantan dan pedas merupakan salah satu tips puasa saat menyusui. Jika Bunda tetap mengonsumsi makanan tersebut, maka tubuh akan merasa mudah lelah.

Selain itu, kedua makanan ini juga lebih mudah menyerap mineral di dalam tubuh, kondisi ini membuat ibu menyusui kehilangan lebih banyak cairan.

6. Hindari stres

Agar puasa saat menyusui lebih percaya diri dalam menjalankan ritual wajib di bulan Ramadan ini, salah satu tips ibu menyusui saat puasa adalah menghindari stres. Ketika stres sudah bisa Bunda hindari, maka rasa percaya diri saat menyusui adalah hal penting untuk mendukung kondisi kesehatan yang lebih baik.

Jika rasa khawatir justru lebih besar dari rasa percaya diri, hal ini akan memicu munculnya stres. Stres yang dialami dapat memengaruhi produksi hormon tertentu yang berkaitan dengan produksi ASI. Oleh karena itu, puasa harus dijalani dengan penuh percaya diri.

7. Istirahat yang cukup

Istirahat cukup sangat diperlukan bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa. Hal ini diperlukan agar ibu menyusui tetap memiliki stamina tubuh yang bugar. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan tidur siang.

Tidur di siang hari diperlukan untuk menghemat energi agar Bunda tetap kuat menjalani puasa. Selain itu, kurangi aktivitas berat dan olahraga, serta jangan keluar rumah saat cuaca sedang panas.

8. Makan tiga kali sehari

Meskipun sedang berpuasa, ibu menyusui tidak boleh mengabaikan jadwal makan. Justru ketika Bunda sedang memasuki masa menyusui, kebutuhan gizi sangat penting untuk menunjang produksi ASI.

Oleh karena itu, pastikan untuk menjaga waktu makan tiga kali dalam sehari, yaitu pada waktu berbuka, beberapa saat sebelum tidur, dan waktu sahur.

Makan tiga kali sehari dapat membantu tubuh memproduksi ASI tetap lancar dan sehat. Jadi, jangan lupa sertakan sayur dan buah dalam menu makan Bunda.

9. Usia bayi

Bayi yang berusia di bawah 6 bulan sangat bergantung pada ASI sebagai asupan utamanya. Pada usia ini bayi belum diperbolehkan mengonsumsi makanan selain ASI, kecuali jika usianya sudah di atas 6 bulan.

Oleh karena itu, puasa bagi ibu menyusui baru diperbolehkan apabila bayi sudah berusia di atas 6 bulan karena di usia ini bayi sudah bisa mendapatkan makanan pendamping ASI.

10. Kondisi kesehatan

Tips menyusui saat puasa yang tak kalah penting adalah harus memperhatikan kesehatannya Bunda. Ini terutama jika Bunda memiliki masalah kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan hormonal, karena gangguan kesehatan ini dapat memengaruhi produksi ASI.

Baca Juga: 14 Buah Pantangan Ibu Menyusui dan Bagus untuk ASI

11. Perhatikan kondisi kesehatan bayi

Puasa yang Bunda jalani sebenarnya tidak akan memengaruhi kesehatan bayi, tetapi ada baiknya untuk memperhatikan kesehatan Si Kecil. Jika Bunda melihat lebih sedikit popok basah, perubahan warna kotoran pada bayi, penurunan berat badan, atau masalah kesehatan lainnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak tentang kondisi tersebut.

12. Konsultasi dengan dokter

Langkah terbaik sebelum menjalankan puasa selama puasa Ramadan adalah berkonsultasi dengan dokter. Bicarakan pada dokter tentang kondisi kesehatan bunda dan bayi.

Ingat, setiap kondisi ibu berbeda. Itulah mengapa berkonsultasi dengan dokter atau bidan sangat penting sebelum berpuasa.

Nah, itulah beberapa tips ibu menyusui saat puasa yang harus Bunda perhatikan. Jika ragu untuk melakukannya, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter apakah Anda bisa menjalani puasa saat masa menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Patwal, Swati. 2022. 5 Helpful Tips To Do Intermittent Fasting When Breastfeeding. https://www.momjunction.com/articles/tips-to-make-fasting-easier-while-breastfeeding_00119775/. (Diakses pada 22 April 2022)
  2. Romita P. 2018. Fasting While Breastfeeding. https://parenting.firstcry.com/articles/fasting-during-breastfeeding-impact-safety-and-tips/. (Diakses pada 22 April 2022)
  3. Thomas, Chess. Tanpa Tahun. Breastfeeding and fasting. https://www.babycentre.co.uk/a1028957/breastfeeding-and-fasting. (Diakses pada 22 April 2022)
  4. Taylor, Marygrace. 2020. Fasting While Pregnant or Breastfeeding. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/fasting-while-pregnant-breastfeeding/. (Diakses pada 22 April 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi