Terbit: 24 July 2015 | Diperbarui: 25 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anak sangat sulit dilepaskan dari video games. Menurut survei yang dilakukan Harris Poll pada anak usia 8-18 tahun di Amerika Serikat, sebanyak 8,5 persen anak kecanduan video games. Menurut Douglas Gentile, lektor psikologi di Iowa State University, perbandingan anak yang kecanduan video games di AS adalah 1 berbanding 10.

Tips Agar Anak Tidak Kebablasan Main Video Game

Dengan data itu sudah saatnya orang tua lebih memerhatiakan dampak negatif video games terhadap kehidupan sosial anak mereka. Anak-anak idealnya punya waktu seimbang antara bersosialisasi dengan temannya, belajar, dan bermain video games. Mereka tidak sepantasnya seharian bermain video games.

Berikut ini tips yang perlu orang tua lakukan untuk menghindarkan efek negatif video games:

  • Tetap melakukan pengecekan
    Biasanya anak yang kecanduan video games adalah anak yang tidak nyaman saat berada di antara teman-temannya. Mereka juga merasa kesepian, dan tidak diterima orang-orang di sekitarnya.Usahakan untuk mulai mengganti waktu mereka bermain video games dengan aktivitas menyenangkan yang dapat membuat mereka tertarik bersosialisasi dengan dunia nyata.
  • Tetap berkomunikasi
    Jelaskan kepada anak mengenai efek negatif dari bermain video games jika bermain secara berlebihan, Ceritakan bahwa kehidupan di dunia nyata jauh lebih menarik daripada kehidupan virtual.Komunikasi perlu dilakukan untuk menghindari anak dari kecanduan video games. Ajaklah anak untuk terlibat dalam aktivitas di luar rumah agar bertemu dengan teman sebaya dia.
  • Tetap memantau
    Selain video games, ada juga game online, di mana pemain terhubung dengan pemain lainnya melalui internet. Artinya anak Anda akan bertemu dengan banyak orang asing.Ikutilah interaksi mereka, dengan gamer lain untuk memastikan anak tidak bertemu dengan predator dunia maya. Jangan lupa juga memantau jenis permainan yang dimainkan.Semakin banyak permainan bertema kekerasan, anak akan menjadi agresif. Permainan semacam itu menurut American Psychiatric Association mampu memicu sifat agresi anak sehingga bermasalah di sekolah.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi