Terbit: 12 July 2017 | Diperbarui: 17 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sudah menjadi rahasia umum jika stress bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan psikis, stress bahkan bisa memicu datangnya penyakit fisik yang tidak disepelekan. Salah satu hal yang kerap terjadi pada tubuh kita andai mengalami stress adala kenaikan berat badan. Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana cara gangguan pada pikiran bisa membuat kita menjadi lebih gemuk. Pakar kesehatan ternyata memiliki jawaban akan pertanyaan ini.

Ternyata, Ini Alasan Mengapa Stress Bisa Menyebabkan Badan Bertambah Gemuk

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan bernama Sarah Jackson yang berasal dari University College London, diketahui bahwa stress ternyata memiliki peran besar dalam menaikkan berat badan seseorang. Memang, ada beberapa kasus dimana mereka yang mengalami stress justru mengalami penurunan berat badan secara drastis akibat dari menurunnya nafsu makan. Namun, cukup banyak pula orang yang justru mengalami hal sebaliknya.

Menurut Sarah, stress ternyata mampu membuat kadar hormon kortisol pada tubuh seseorang meningkat dengan signifikan. Keberadaan hormon ini ternyata membuat kelebihan lemak pada tubuh akan dibawa dan disimpan pada perut kita. Karena alasan inilah perut kita akan mudah membuncit saat stress. Yang menjadi masalah adalah, tumpukan lemak pada tubuh ini bisa berimbas pada meningkatnya resiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, serta kematian dini.

Stress yang berlebihan juga bisa membuat seseorang mencari cara untuk melarikan diri dari beban pikiran tersebut. Salah satu cara melarikan diri yang kerap dilakukan adalah mengkonsumsi makanan yang enak dan sayangnya juga tidak sehat. Makanan-makanan yang kaya akan kandungan lemak dan gula memang bisa membuat penderita stress merasa lebih nyaman. Sayangnya, makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan kenaikan berat badan dengan signifikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi