Terbit: 27 December 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Andai kita berkenalan dengan gadis bernama Suzanne Heijnen, maka kita akan berpikir jika kita sedang menemui gadis remaja berusia 14 tahun pada umumnya. Sayangnya, gadis yang berasal dari Belanda ini ternyata mengidap sebuah sindrom langka yang membuatnya cenderung terus merasa lapar dan tidak pernah merasa kenyang meskipun sudah mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Terkena Sindrom Langka, Gadis Ini Terus Merasa Lapar

Heijnen ternyata mengidap sindrom Prader-Willi yang cukup langka. Bagaimana tidak, sindrom ini hanya menyerang satu dari 10 ribu hingga 30 ribu orang di seluruh dunia. Pakar kesehatan menyebutkan jika sindrom ini muncul karena di dalam tubuh Heijnen terdapat kelainan kromosom yang membuatnya terus merasa lapar. Kondisi ini membuatnya beresiko tinggi terkena masalah obesitas, sekaligus membuat perkembangan dan pertumbuhan fisik dan mentalnya juga mengalami penurunan

Saat Heijnen masih bayi, Ia kerap mengalami masalah kesehatan pada punggungnya dan cenderung sangat mudah marah atau rewel. Saat usianya mencapai dua tahun, barulah diketahui jika Heijnen selalu merasa lapar dan tidak bisa merasa kenyang. Gonny, sang ibu, menjelaskan bahwa putrinya mengalami kesulitan untuk melakukan diet sehat. Ia bahkan khawatir jika andai Heijnen tidak lagi mampu menahan rasa laparnya, Ia bisa menghabiskan seluruh makanan di dalam kulkas.

Rick, sang ayah, berusaha untuk membantu putrinya untuk melakukan diet setiap hari. Saat sarapan pagi, Rick menyiapkan menu yang sama setiap hari berupa biskuit, keju, roti jahe, selai kacang, saus apel, buttermilk, jus jeruk, dan juga air putih. Selain itu, Heijnen juga mengikuti kelas yudo agar bisa mengalihkan rasa lapar yang terus melandanya ini.

Yang menjadi masalah adalah, sindrom Prader-Willi yang menyerang Heijnen membuat perkembangan intelektual dan psikisnya menjadi mirip layaknya anak berusia lima tahun meskipun usianya sebenarnya sudah 14 tahun. Beruntung, orangtuanya dengan sabar senantiasa membimbing sang putri untuk menjalani kehidupannya sehari-hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi