Terbit: 27 March 2019 | Diperbarui: 6 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sudah menjadi rahasia umum jika penderita asam urat tidak bisa mengonsumsi makanan dengan sembarangan. Mereka tak boleh mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi karena kandungan ini bisa memicu serangan asam urat pada persendian. Hanya saja, ada kabar yang menyebut penderita asam urat tidak boleh mengonsumsi tahu dan tempe. Apakah kabar ini memang benar?

Tempe dan Tahu Tak Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat?

Bolehkah penderita asam urat makan tempe dan tahu?

Sebagaimana kita ketahui, jika serangan asam urat muncul, maka persendian akan mengalami gejala layaknya pembengkakan, sensasi panas, nyeri yang cukup parah, hingga sulit untuk digerakkan. Biasanya, persendian yang mengalami gejala ini adalah jari kaki, jari tangan, pergelangan kaki, atau lutut.

Khusus untuk tempe dan tahu, pakar kesehatan menyebut penderita asam urat biasanya masih boleh untuk mengonsumsinya. Hanya saja, karena ada kadar purin yang sedang pada lauk yang paling umum ditemukan di Indonesia ini, biasanya mereka diminta untuk membatasi konsumsinya. Penderita asam urat pun diminta untuk berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui porsi atau frekuensi mengonsumsi tempe dan tahu yang sesuai dengan kondisinya.

Beberapa lauk yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat

Tempe dan tahu memang harus dibatasi konsumsinya, namun penderita asam urat harus benar-benar menghindari beberapa lauk yang nikmat dan sering dikonsumsi.

Berikut adalah beberapa macam lauk yang sebaiknya tidak dikonsumsi penderita asam urat.

  1. Daging merah

Daging merah layaknya daging kambing atau sapi memang bisa diolah menjadi berbagai macam masakan yang lezat. Sayangnya, daging merah termasuk dalam makanan dengan kandungan purin yang tinggi sehingga termasuk dalam pantangan asam urat. Pakar kesehatan menyarankan penderita asam urat untuk mengganti asupan nutrisi dari daging merah ke daging unggas layaknya ayam atau daging ikan air tawar.

  1. Makanan laut

Sudah menjadi rahasia umum jika makanan laut termasuk dalam pantangan bagi penderita asam urat. Hal ini disebabkan oleh kadar purin di dalamnya yang sangat tinggi. Beberapa jenis makanan laut layaknya kerang, udang, kepiting, tiram, lobster, hingga ikan teri dan sarden sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat jika memang tidak ingin mengalami serangan asam urat. Hanya saja, penderita asam urat masih boleh mengonsumsi ikan salmon meskipun jumlahnya tentu saja sebaiknya dibatasi.

  1. Jeroan

Jeroan layaknya usus dan hati memang bisa diolah menjadi masakan yang nikmat. Sayangnya, kadar purin dan kolesterolnya cukup tinggi sehingga bisa memicu serangan asam urat jika sembarangan dikonsumsi.

  1. Daging kalkun dan daging angsa

Daging unggas biasanya memang lebih aman jika dibandingkan dengan daging merah, namun khusus untuk daging kalkun dan daging angsa, penderita asma urat sebaiknya menghindarinya karena memiliki kadar purin yang cukup tinggi.

  1. Minuman manis

Minuman manis seperti jus kemasan, minuman rasa buah, atau teh botolan biasanya tinggi kandungan pemanis buatan fruktosa. Kandungan ini sayangnya bisa menyebabkan risiko serangan asam urat meningkat sehingga harus dihindari.

Perhatikan pula cara pengolahan makanan

Selain memperhatikan pemilihan makanan, pakar kesehatan menyebut penderita asam urat juga harus memperhatikan bagaimana makanan yang akan mereka santap ini diolah. Sebagai contoh, pakar kesehatan lebih menyarankan mereka untuk mengonsumsi makanan yang direbus. Bahkan, lauk yang biasa diolah dengan cara digoreng seperti telur, tempe, tahu, dan daging-dagingan juga lebih direkomendasikan untuk direbus.

Meskipun begitu, penderita asam urat biasanya juga bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan yang dipanggang atau ditumis setengah matang dengan minyak sehat. Hanya saja, mereka sangat tidak direkomendasikan mengonsumsi makanan yang digoreng karena kadar lemak dan kolesterolnya bisa membuat kondisi asam urat memburuk.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi