DokterSehat.Com – Kita tentu sudah mendengar berita tentang akan adanya supermoon terbesar yang akan muncul pada hari ini, 14 November 2016 di berbagai penjuru dunia. Memang, bulan tidak akan terlihat sangat besar sebagaimana yang kita bayangkan. Namun, jarak antara bumi dan bulan memang yang sangat dekat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini ternyata bisa ikut mempengaruhi waktu tidur kita. Baru-baru ini pakar kesehatan menyebutkan jika adanya supermoon ini bisa menyebabkan waktu tidur manusia berkurang hingga 20 menit. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Christian Cajochen, seorang pakar kesehatan dari Rumah Sakit Jiwa di Universitas Basel, Swiss, menyebutkan jika ada kaitan erat antara fenomena supermoon dengan waktu tidur kita. Ia pun melibatkan 33 partisipan dengan rentang usia 20 hingga 74 tahun pada penelitian ini. Para partisipan ini diminta untuk tidur pada laboratorium yang tidak memiliki jendela sama sekali sehingga tidak mampu melihat supermoon selama 3,5 hari dengan tingkat kelembaban dan suhu ruangan yang cenderung stabil.
Cajochen menyebutkan jika dari penelitian ini, diketahui bahwa para partisipan membutuhkan waktu rata-rata 5 menit untuk bisa tertidur lelap. Namun, saat supermoon tiba, para partisipan ini mengalami penurunan waktu tidur hingga 20 menit dan bahkan mengalami penurunan tingkat kualitas kenyenyakan tidur hingga 30 persen. Saat supermoon akan tiba, para partisipan cenderung memiliki kadar hormon melatonin, hormon yang mengendalikan siklus tubuh agar bisa tertidur pada siang dan malam hari, yang cukup rendah.
Meskipun hanya memakai penelitian yang ada di dalam laboratorium, Chajochen menyebutkan jika ada bukti kuat keterkaitan antara fenomena supermoon yang akan datang ini dengan waktu tidur kita nanti malam. Jadi, siap-siap saja kita akan terbangun dengan kondisi yang agak lebih mengantuk dari biasanya nanti malam karena mengalami penurunan waktu tidur dari biasanya.