Terbit: 8 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jeans ketat telah menjadi salah satu trend fashion yang disukai oleh banyak orang. Bagi kaum hawa sendiri, penggunaan jeans ketat bisa membuat kaki mereka terlihat lebih jenjang dan ramping sehingga tentu akan mendukung penampilan. Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan bahwa kebiasaan memakai jeans ketat ternyata bisa memberikan dampak buruk berupa munculnya masalah kesehatan infeksi saluran kencing. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Suka Memakai Jeans Ketat? Waspada Penyakit Ini

Sebagai informasi, infeksi saluran kencing kerap menyerang kaum hawa saat mulai memasuki masa perimenopause atau di usia sekitar pertengahan 30 tahunan hingga awal 40 tahunan, serta pada masa menopause atau sekitar setelah usia 50 tahunan. Pada kondisi ini, kadar hormon estrogen wanita pada organ vitalnya menurun drastis sehingga membuat uretra, tabung penyalur urine utama akan cenderung lebih rentan pada berbagai infeksi.

Pakar kesehatan Priti Vyas menyebutkan bahwa selain disebabkan oleh faktor usia, resiko untuk terkena infeksi saluran kencing juga cenderung meningkat gara-gara penggunakan pakaian yang tidak tepat. Sebagai contoh, jeans ketat yang banyak disukai oleh kaum hawa ternyata bisa menjadi tempat yang ideal bagi bakteri penyebab infeksi saluran kemih berkembang biak. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan celana jeans yang dipakai berulang kali dan tidak dicuci hingga berhari-hari. Selain itu, jeans ketat ini juga kerap dicuci dengan tidak benar atau pada ruangan yang kurang bersih sehingga bisa menjadi sarang bakteri penyebab infeksi.

Salah satu waktu yang paling beresiko untuk terkena infeksi saluran kencing karena memakai jeans ketat adalah saat fase menstruasi. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kaum hawa tidak lagi menggunakan jeans ketat dan jeans dari bahan nilon demi mencegah datangnya penyakit ini. Selain itu, kaum hawa juga sebaiknya tidak sering-sering menahan keinginan untuk buang air kecil.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi