Terbit: 4 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi beberapa orang, membersihkan telinga adalah hal yang sangat mengasyikkan. Selain bisa membuat kotoran pada telinga bisa dibuang, sensasi geli dan gatal saat membersihkan telinga dengan cotton bud ternyata bisa sangat menyenangkan. Sayangnya, pakar kesehatan justru menyebutkan jika menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga sebenarnya kurang baik untuk dilakukan. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Suka Memakai Cotton Bud Untuk Membersihkan Telinga? Kenali Bahayanya

Pakar kesehatan menyebutkan jika menggunakan cotton bud berarti kita akan memasukkan sebuah benda keras ke dalam lubang telinga. Alih-alih membersihkan kotoran telinga keluar, kita justru akan bersiko mendorong kotoran ini lebih dalam pada lubang telinga dan mendekati gendang telinga. Jika pada akhirnya kotoran telinga ini terdorong hingga menempel pada gendang telinga, maka fungsi organ ini yang seharusnya bergetar untuk menangkap suara tidak akan berjalan dengan baik. Alhasil, kita justru akan mengalami gangguan pendengaran.

Kita seringkali berpikir jika kotoran telinga terlihat kurang sehat dan menjijikkan. Padahal, dalam realitanya kotoran telinga merupakan mekanisme alami tubuh dalam melindungi telinga dari resiko dimasuki berbagai macam serangga. Kotoran telinga bisa menangkap berbagai macam debu, sel kulit mati, hingga bulu halus yang bisa terbang memasuki lubang telinga. Selain itu, kotoran telinga juga menjadi semacam pelumas alami pada lubang telinga yang bisa mencegah rasa gatal-gatal mengingat kemampuannya mencegah bertumbuhnya jamur.

Jika memang kotoran telinga ini tidak menumpuk dan menutupi lubang telinga, sebenarnya kita tidak perlu repot-repot membersihkannya. Telinga biasanya akan memiliki mekanismenya sendiri untuk membuat kotoran ini menjadi lebih cair dan keluar dengan sendirinya hingga daun telinga. Terkecuali jika kotoran ini sudah menumpuk dan membuat gangguan pendengaran karena terlalu keras, kita harus berkunjung ke dokter untuk mengeluarkannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi