Terbit: 20 January 2018 | Diperbarui: 3 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu makanan khas Jepang yang digemari oleh banyak orang di seluruh dunia adalah sushi. Sayangnya, makanan yang kerap kali disajikan dengan daging yang masih belum dimasak ini disebut-sebut bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Salah satu contoh dari masalah kesehatan yang muncul akibat dari makan sushi adalah kasus yang menimpa seorang pria yang tidak disebutkan namanya dari California, Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, hobinya makan sushi membuat ada cacing pita dengan panjang 1,5 meter yang bersarang di perutnya.

Suka Makan Sushi, Cacing Sepanjang 1,5 Meter Hidup di Dalam Perut Pria Ini

Sang pria mengalami muntaber dan akhirnya dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit. Dokter yang menanganinya, dr. Kenny Bahn pun terkejut bukan main saat mengetahui ada cacing pita yang menjuntai dari anus pria tersebut setelah buang air besar. Ia dan tim dokter pun segera menarik cacing pita tersebut dengan gulungan kertas toilet dan menemukan fakta bahwa sang cacing memiliki panjang 1,5 meter. Yang lebih mengerikan adalah, sang pria ternyata mengaku sempat merasakan gerakan tubuh cacing ini di dalam perutnya!

Sang pria pun mengaku lega karena cacing ini sudah dikeluarkan dari perutnya. Dr. Bahn pun berkata bahwa sang pria cukup beruntung karena cacing yang masih di dalam tubuhnya adalah cacing pita yang tidak begitu berbahaya jika dibandingkan dengan jenis cacing lainnya. Kini, sang pria pun diminta untuk mengkonsumsi obat cacing demi mengeluarkan cacing lain yang bisa jadi masih tertinggal di dalam perutnya.

Departemen Kesehatan pemerintah Amerika Serikat menyebutkan bahwa ada sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2017 yang menghasilkan fakta bahwa ikan salmon liar yang didapatkan dari pantai Alaska bisa jadi memiliki cacing pita. Padahal, sebagian ikan ini dikonsumsi oleh manusia, termasuk dijadikan sushi yang kadangkala diolah dengan cara tidak higienis oleh penjualnya sehingga bisa memicu kasus cacingan pada manusia.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi